157
���������
3.	 RATING	RATIONAL
Peringkat Metrodata A3.id mencerminkan: •  Posisi Perseroan sebagai pemimpin pasar, termasuk model bisnis yang sangat mapan dalam industri
teknolog	nformas	d	Indonesa. •  Hubungan jangka panjang yang erat dengan vendor-vendor kelas dunia,
•  Marjin EBITDA yang stabil berkisar 5,5-7,0. •  Akuisisi Soltius Asia pte Ltd dan TTS-Infotech pte Ltd akan meningkatkan risiko integrasi dan keuangan.
Namun  proyeksi  DebtEBITDA  dan  EBITDA  interest  coverage  Metrodata  pada  level  2,5-3x  dan 4,5-5x tetap mendukung peringkatnya. Akuisisi ini juga akan memperbesar bisnis solusi Perseroan
dan membawa keuntungan diversiikasi bisnis •  Tingginya ketergantungan Metrodata pada pemasok-pemasok utama dimana 5 pemasok terbesar
mewakili  lebih  dari  50  dari  pendapatan  tahun  2007,  dimana  sebagian  besar  perjanjian  dengan pemasok-pemasok ini tidak eksklusif.
•	 Ketergantungan	 Metrodata	 pada	 fasltas	 perbankan	 jangka	 pendek	 untuk	 mendukung operasionalnya.
Prospek  stabil  mencerminkan  harapan  Moodys  bahwa  Metrodata  akan  mempertahankan  posisi kepemimpinannya dalam pasar informasi teknologi dan mengadopsi kebijakan keuangan yang prudent
dalam	mengejar	strateg	pertumbuhan.
158
���������
Nama	dan	Tempat	Kedudukan Pasal	1
1.  Perseroan terbatas ini bernama “P.T. Metrodata Electronics Tbk” selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut “Perseroan” dan mempunyai tempat kedudukan di Jakarta.
2.  Perseroan dapat membuka cabang-cabang danatau perwakilan-perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan
Dewan	Komsars.
Jangka	Waktu	Berdirinya	Perseroan Pasal	2
Perseroan  didirikan  untuk  jangka  waktu  tidak  terbatas  mulai  tanggal  dua  puluh  tujuh  Juli  tahun  seribu sembilan ratus delapan puluh tiga 27-7-1983.
Maksud	Dan	Tujuan	Serta	Kegiatan	Usaha Pasal	3
1.  Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang yang berhubungan dengan komputer, word processor dan produk-produk teknologi tinggi lainnya mengenai otomatisasi kantor serta perdagangan
umum. .	 Untuk	mencapa	maksud	dan	tujuan	tersebut	d	atas	Perseroan	dapat	melaksanakan	kegatan	usaha
sebagai berikut: a.  memasarkan dan menyediakanmenyewakan alat-alat hardware  tersebut di atas;
b.  memasarkan  dan  menyediakan  sistim-sistim  serta  perangkat  lunak  applikasi  untuk  alat-alat hardware	tersebut	d	atas;
c.  memasarkan pelayanan untuk word processing; d.  memasarkan dan melakukan pelayanan sebelum dan sesudah penjualan, misalnya :
1.  mempelajari kemungkinan dilaksanakannya feasibility study otomatisasi kantor; 2.  penelitian  mengenai  tempat  pemasangan  alat-alat  hardware,  pemasangan  isiknya,
pemelharaan	untuk	pencegahan	dan	perbakan; 3.  modiikasi, perkembangan dan pemeliharaan atas sistim-sistim serta perangkat lunak software
, perkembangan dan pemeliharaan atas sistim-sistim serta perangkat lunak software aplkas;
e.  berdagang  dalam  arti  kata  yang  seluas-luasnya,  menjalankan  perdagangan  impor  dan  ekspor, antar  pulaudaerah  serta  lokal,  perdagangan  komisi  serta  selanjutnya  bertindak  sebagai  agen,
distributor,  leveransir  dan  perwakilan  dari  badan-badan  dan  perusahaan-perusahaan  lain,  baik perusahaan	dalam	neger	maupun	luar	neger.
M		o		d		a		l Pasal	4
1.  Modal dasar Perseroan berjumlah Rp132.500.000.000,00 seratus tiga puluh dua miliar Rupiah terbagi atas  2.650.000.000  dua  miliar  enam  ratus  lima  puluh  juta  saham,  masing-masing  saham  bernilai
nomnal	Rp50,00	lma	puluh	Rupah. 2.  Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh pemegang saham, yaitu:
a.  Ockham Cay Holding Limited sebanyak 264.143.544 dua ratus enam puluh empat juta seratus empat puluh tiga ribu lima ratus empat puluh empat saham atau sebesar Rp13.207.177.200,00
tga	belas	mlar	dua	ratus	tujuh	juta	seratus	tujuh	puluh	tujuh	rbu	dua	ratus	Rupah; b.  Tuan Hiskak Secakusuma sebanyak 34.871.000 tiga puluh empat juta delapan ratus tujuh puluh
satu ribu saham atau sebesar Rp1.743.550.000,00 satu miliar tujuh ratus empat puluh tiga juta lma	ratus	lma	puluh	rbu	Rupah;
c.  Masyarakat sebanyak 1.742.911.379 satu miliar tujuh ratus empat puluh dua juta sembilan ratus sebelas ribu tiga ratus tujuh puluh sembilan saham atau sebesar Rp87.145.568.950,00 delapan
puluh	tujuh	mlar	seratus	empat	puluh	lma	juta	lma	ratus	enam	puluh	delapan	rbu	semblan	ratus lma	puluh	Rupah.
XVIII.  ANGGARAN DASAR PERSEROAN
159
���������
Jumlah seluruhnya sebanyak 2.041.925.923 dua miliar empat puluh satu juta sembilan ratus dua puluh lima ribu sembilan ratus dua puluh tiga saham atau sebesar Rp102.096.296.150,00 seratus dua miliar
semblan	puluh	enam	juta	dua	ratus	semblan	puluh	enam	rbu	seratus	lma	puluh	Rupah. 1.  100 seratus persen dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut di atas atau
seluruhnya berjumlah Rp102.096.296.150,00 seratus dua miliar sembilan puluh enam juta dua ratus semblan	puluh	enam	rbu	seratus	lma	puluh	Rupah	telah	dsetor	penuh	dengan	uang	tuna	kepada
Perseroan oleh masing-masing pemegang saham. 2.  Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam
anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
3.  a.  Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham  atau  Efek  yang  dapat  ditukar  dengan  saham  atau  Efek  yang  mengandung  hak  untuk
memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran yang dilakukan dengan pemesanan, maka	hal	tersebut	wajb	dlakukan	dengan	memberkan	hak	memesan	efek	terlebh	dahulu	kepada
pemegang  saham  yang  namanya  terdaftar  dalam  Daftar  Pemegang  Saham  Perseroan  pada tanggal  yang  ditentukan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  yang  menyetujui  pengeluaran  Efek
Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal
tersebut. b.  Hak  Memesan  Efek  Terlebih  Dahulu  harus  dapat  dialihkan  dan  diperdagangkan  dalam  jangka
waktu  sebagaimana  ditetapkan  dalam  Peraturan  Badan  Pengawas  Pasar  Modal  nomor:  IX.D.1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
c.  Efek  Bersifat  Ekuitas  yang  akan  dikeluarkan  oleh  Perseroan  tersebut  di  atas  harus  mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat-syarat
dan	jangka	waktu	sesua	dengan	ketentuan	dalam	anggaran	dasar	n	dan	peraturan	perundangang di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan
dcatatkan. d.	 Sehubungan	 dengan	 keputusan	 mengena	 pengeluaran	 Efek	 Bersfat	 Ekutas	 tersebut	 Dreks
dwajbkan	 untuk	 mengumumkan	 dalam	 	 dua	 surat	 kabar	 haran	 berbahasa	 Indonesa,	 satu diantaranya  terbit  atau  beredar  di  tempat  kedudukan  Perseroan  dan  yang  lain  berperedaran
nasonal. e.  Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang hak
memsan Efek terlebih dahulu harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan  Efek  Bersifat  Ekuitas,  dengan  ketentuan  apabila  jumlah  Efek  Bersifat  Ekuitas  yang
dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tdak	 dambl	 tersebut	 wajb	 dalokaskan	 sebandng	 dengan	 jumlah	 hak	 memesan	 Efek	 terlebh
dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan
peraturan	perundangan	d	bdang	Pasar	Modal. f.  Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham
sebagamana	 dmaksud	 huruf	 e	 d	 atas,	 maka	 Efek	 Bersfat	 Ekutas	 tersebut	 wajb	 dalokaskan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang
sama,	kecual	dtentukan	lan	oleh	peraturan	perundangan	d	bdang	Pasar	Modal. g.	 Perseroan	dapat	menambah	modal	tanpa	memberkan	hak	memesan	efek	terlebh	dahulu	kepada
pemegang	saham,	sebagamana	datur	dalam	peraturan	perundangan	d	bdang	Pasar	Modal. h.  Setiap  penambahan  modal  melalui  pengeluaran  Efek  Bersifat  Ekuitas  dapat  menyimpang  dari
ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 5 huruf a sampai dengan huruf g trsebut di atas, apabla	 ketentuan	 peraturan	 perundangan	 d	 bdang	 Pasar	 Modal	 dan	 Peraturan	 Bursa	 Efek	 d
tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan mengizinkannya.
60
���������
4.  Pelaksanaan  pengeluaran  saham  yang  masih  dalam  simpanan  untuk  pemegang  Efek  yang  dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan
oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang semula telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam
anggaran	dasar	n	dan	peraturan	perundangan	d	bdang	Pasar	Modal	serta	Peraturan	Bursa	Efek	d tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
5.  Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-asham lebih lanjut harus disetujui oleh	Rapat	Umum	Pemegang	Saham,	dengan	mengndahkan	ketentuan	dalam	anggaran	dasar	n	dan
dengan tidak mengurangi peraturan perundangan yang berlaku.
S	a	h	a	m Pasal	5
1.  Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama yang dikeluarkan atas nama pemiliknya  sebagaimana  terdaftar  dalam  Daftar  pemegang  Saham  Perseroan,  tanpa  mengurangi
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. 2.  Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik dari satu saham, yaitu
orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham, tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
3.  Jika saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama- sama	 tu	 dwajbkan	 untuk	 menunjuk	 secara	 tertuls	 seorang	 d	 antara	 mereka	 atau	 seorang	 lan
sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dicatatkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai pemegang saham dari
saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.
4.  Selama ketentuan dalam ayat 3 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak  berhak  mengeluarkan  suara  dalam  Rapat  Umum  Pemegang  Saham,  sedangkan  pembayaran
dvden	untuk	saham	tu	dtangguhkan. 5.  Pemilik satu saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar
dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.  Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia berlaku peraturan Bursa Efek di tempat	dmana	saham	tersebut	dcatatkan.
Surat	Saham Pasal	6
.	 Perseroan	dapat	mengeluarkan	surat	saham. .	 Apabla	dkeluarkan	surat	saham,	maka	untuk	setap	saham	dber	sehela	surat	saham.
3.  Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilik 2 dua atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang	pemegang	saham.
4.  Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan: a.	 Nama	dan	alamat	pemegang	saham;
b.	 Nomor	surat	saham; c.	 Tanggal	pengeluaran	surat	saham;
d.	 Nla	nomnal	saham; e.	 Tanda	pengenal	sebagamana	akan	dtentukan	oleh	Dreks.
5.  Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan : a.	 Nama	dan	alamat	pemegang	saham;
b.	 Nomor	surat	kolektf	saham; c.	 Tanggal	pengeluaran	surat	kolektf	saham;
d.	 Nla	nomnal	saham;
6
���������
e.  Jumlah saham; f.
Tanda	pengenal	sebagamana	akandtentukan	oleh	Dreks. 1.  Surat saham dan surat kolektif saham harus dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dbdang	Pasar	Modal	dan	dtandatangan	oleh	Presden	Drektur	dan	Presden	Komsars	atau	dengan persetujuan  Badan  Pengawas  Pasar  Modal  oleh  2  dua  orang  anggota  Direksi  yang  ditunjuk  oleh
Rapat	Dreks. Tanda tangan tersebut juga dapat dicetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham yang
bersangkutan. 2.  Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau	 pada	 Bank	 Kustodan	 khusus	 dalam	 rangka	 kontrak	 nvestas	 kolektf,	 Perseroan	 wajb menerbitkan sertiikat atau konirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau
pada Bank Kustodian khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif yang harus ditandatangani atas nama	Dreks.
3.  Konirmasi  tertulis  yang  dikeluarkan  Direksi  untuk  saham  yang  termasuk  dalam  Penitipan  Kolektif sekurangnya harus mencantumkan:
a.  Nama  dan  alamat  Lembaga  Penyimpanan  dan  Penyelesaian  atau  Bank  Kustodian  yang melaksanakan Penitipan Kolektif yang bersangkutan.
b.  Tanggal pengeluaran konirmasi tertulis. c.  Jumlah saham yang tercakup dalam konirmasi tertulis.
d.  Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam konirmasi tertulis. e.  Ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasiikasi yang sama, adalah
sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain. f.  Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk pengubahan konirmasi tertulis.
Pengganti	Surat	Saham Pasal	7
1.  Surat  saham  yang  rusak  atau  tidak  dapat  dipakai  lagi  dapat  ditukarkan  dengan  penggantinya  atas permintaan tertulis dari pihak yang berkepentingan kepada Direksi Perseroan dengan menyerahkan
bukti surat saham yang tidak dapat dipakai lagi itu; Direksi dapat menukarkannya dengan surat saham pengganti yang nomornya sama dengan nomor aslinya.
2.  Asli  surat  saham  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  1  kemudian  harus  dimusnahkan  oleh  Direksi dan	 tentang	 pemusnahan	 tu	 harus	 dbuat	 rsalah	 rapat,	 dan	 harus	 dlaporkan	 dalam	 Rapat	 Umum
Pemegang Saham berikutnya. 3.  Jika  surat  saham  hilang  atau  rusak  sama  sekali,  maka  atas  permintaan  tertulis  dari  pihak  yang
berkepentngan,	 Dreks	 akan	 mengeluarkan	 surat	 saham	 penggant	 setelah	 kehlangan	 tu	 cukup dibuktikan menurut pendapat Direksi dan dengan jaminan yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap
perstwa	tertentu. 4.  Pengeluaran pengganti surat saham karena kehilangan harus diumumkan dalam sedikitnya 1 satu
surat kabar harian berbahasa Indonesia yang menurut pertimbangan Direksi berperedaran luas dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan di Bursa Efek di mana saham Perseroan dicatatkan dalam
waktu sedikitnya 14 empat belas hari sebelum pengeluaran pengganti itu. 5.  Untuk  pengeluaran  pengganti  surat  saham  dari  saham  yang  terdaftar  pada  Bursa  Efek  berlaku
peraturan	Bursa	Efek	d	tempat	d	mana	saham	tersebut	dcatatkan,	dengan	tdak	mengurang	peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.	 Setelah	penggant	surat	saham	tersebut	dkeluarkan,	maka	asl	surat	saham	tdak	berlaku	lag	terhadap Perseroan.
7.  Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang saham yang berkepentingan.
8.  Ketentuan dalam Pasal 7 ini, secara mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran pengganti Surat kolektif Saham atau pengganti konirmasi tertulis, sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 7 di atas.
6
���������
Daftar	Pemegang	Saham	dan	Daftar	Khusus Pasal	8
1.  Direksi  wajib  mengadakan  dan  menyimpan  dengan  sebaik-baiknya  Daftar  Pemegang  Saham  dan Daftar	Khusus	d	tempat	kedudukan	Perseroan.
2.  Dalam Daftar Pemegang Saham itu harus dicatat: g.	 nama	dan	alamat	para	pemegang	saham;
h.  jumlah, nomor dan tanggal perolehan surat saham atau surat  kolektif saham yang  dimiliki para pemegang	saham;
i.  jumlah yang disetor atas setiap saham; j.  nama  dan  alamat  dari  orang  atau  badan  hukum  yang  mempunyai  hak  gadai  atas  saham  dan
tanggal	perolehan	hak	gada	tersebut; k.  keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; dan
l.  keterangan  lainnya  yang  dianggap  perlu  oleh  Direksi  danatau  diharuskan  oleh  peraturan perundang-undangan yang berlaku.
.	 Dalam	 daftar	 Khusus	 dcatat	 keterangan	 mengena	 kepemlkan	 saham	 anggota	 Dreks	 dan	 Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan danatau pada perseroan lain serta tanggal saham itu
dperoleh. .	 Pemegang	 saham	 harus	 membertahukan	 setap	 perubahan	 alamat	 dengan	 surat	 kepada	 Dreks
Perseroan. Selama	pembertahuan	 tu	belum	dterma	oleh	Dreks,	maka		semua	pangglan	 dan	pembertahuan
kepada  pemegang  saham  maupun  surat-menyurat  lain,  dividen  yang  dikirimkan  kepada  pemegang saham, serta mengenai hak-hak lain yang dapat dilakukan oleh pemegang saham  adalah sah jika
dialamatkan  pada  alamat  pemegang  saham  yang  paling  akhir  tercatat  dalam  Daftar  Pemegang Saham.
3.  Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.
4.	 Dreks	dapat	menunjuk	dan	member	kewenangan	kepada	Bro	Admnstras	Efek	untuk	melaksanakan pencatatan dan tata-usaha Perseroan dalam Daftar Pemegang Saham.
5.  Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham di kantor Perseroan. Setiap pemegang saham atau wakilnya yang sah berhak melihat Daftar pemegang Saham dan Daftar
Khusus, yang berkaitan dengan diri pemegang saham yang bersangkutan pada waktu jam kerja kantor Perseroan.
6.  Pencatatan  danatau  perubahan  pada  Daftar  Pemegang  Saham  dan  Daftar  Khusus  harus  disetujui Dreks	 dan	 pencatatan	 atas	 perubahan	 tersebut	 harus	 dtandatangan	 oleh	 Presden	 Drektur	 dan
Presden	Komsars. 7.  Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai
suatu penjualan, pemindah-tanganan, atau cessie yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas  saham  yang  harus  dilakukan  sesuai  ketentuan  Anggaran  Dasar;  untuk  saham  yang  terdaftar
pada	 Bursa	 Efek	 berlaku	 peraturan	 dar	 Bursa	 Efek	 d	 tempat	 d	 mana	 saham	 dcatatkan	 dengan tidakmengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Suatu  gadai  saham  harus  dicatat  dalam  Daftar  Pemegang  Saham  dan  dalam  Daftar  Khusus  yang dimaksud dalam Pasal 43 Undang-undang nomor 1 tahun berdasarkan bukti yang dapat diterima baik
oleh Direksi mengenai gadai saham yang bersangkutan. Bukti  mengenai  telah  dilakukannya  pemberitahuan  gadai  saham  kepada  Perseroan  hanya  dapat
dibuktikan dengan adanya pencatatan mengenai gadai itu dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang ditandatangani sesuai Anggaran Dasar ini.
163
���������
Penitipan	Kolektif Pasal	9
1.  Saham Perseroan dalam penitipan kolektif pada lembaga penyimpanan dan Penyelesaian dicatat dalam Daftar  Pemegang  Saham  atas  nama  Lembaga  Penyimpanan  dan  Penyelesaian  untuk  kepentingan
pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang bersangkutan. 2.  Saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan efek yang dicatat
atas	 nama	 Bank	 Kustodan	 atau	 Perusahaan	 efek	 dmaksud	 untuk	 kepentngan	 pemegang	 rekenng pada Bank Kustodian atau Perusahaan efek yang bersangkutan.
3.  Jika saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio efek dari suatu kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada lembaga Penyimpanan
dan penyelesaian, maka Perseroan wajib mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari kontrak investasi kolektif
yang bersangkutan. 4.  Perseroan  wajib  menerbitkan  sertiikat  atau  konirmasi  tertulis  kepada  Lembaga  Penyimpanan  dan
Penyelesaian atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan mereka dalam Daftar Pemegang Saham	Perseroan.
5.  Perseroan wajib memutasikan saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian khusus dalam rangka kontrak investasi
kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud.
Permohonan mutasi tersebut harus disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi efek yang ditunjuk Perseroan.
6.  Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan efek jika diminta secara tertulis  oleh  pemegang  saham  Perseroan  yang  bersangkutan  wajib  menerbitkan  nota  pencatatan
sebagai konirmasi pemegang saham yang menjadi pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan adanya pemilikan suatu jumlah saham dari pemegang saham yang bersangkutan sebagaimana tercatat
dalam  rekeningnya  dalam  Penitipan  Kolektif  tersebut,  dengan  ketentuan  bahwa  nota  pencatatan kolektif  sebagai  konirmasi  tersebut  harus  ditandatangani  atas  nama  Lembaga  Penyimpanan  dan
Penyelesaian, atau Bank Kustodian atau Perusahaan efek yang menyelenggarakan Penitipan Kolektif tersebut	sebaga	bukt	pencatatan	dalam	rekenng	efek.
7.  Dalam Penitipan Kolektif setiap saham Perseroan dengan klasiikasi yang sama adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
8.  Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham Perseroan jika saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pihak yang meminta mutasi dimaksud memberikan bukti dan jaminan yang cukup dan dapat
dterma	bak	oleh	Perseroan. 9.  Perseroan  wajib  menolak  mencatat  mutasi  saham  ke  dalam  Penitipan  Kolektif  jika  saham  tersebut
djamnkan,	 berada	 dalam	 staan	 berdasarkan	 penetapan	 pengadlan	 atau	 dsta	 untuk	 pemerksaan perkara	pdana.
10.  Pemegang rekening efek yang sahamnya tercatat dalam Penitipan Kolektif pada lembaga penyimpanan dan penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan efek berhak mengeluarkan suara dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Perseroan, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. Pemegang rekening efek yang berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Perseroan  adalah  pihak  yang  namanya  tercatat  sebagai  pemegang  rekening  efek  pada  Lembaga Penyimpanan  dan  Penyelesaian  atau  bank  Kustodian  selambatnya  14  empat  belas  hari  sebelum
Rapat	Umum	Pemegang	Saham. Bank  Kustodian  dan  Perusahaan  efek  wajib  menyampaikan  daftar  nama  pemegang  rekening
efek  besarta  jumlah  saham  Perseroan  yang  dimiliki  oleh  masing-masing  pemegang  rekening  pada Bank  Kustodian  dan  Perusahaan  efek  tersebut  kepada  Lembaga  Penyimpanan  dan  Penyelesaian
untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan selambatnya 1 satu hari kerja sebelum panggilan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan, untuk didaftarkan dalam Daftar Pemegang Saham yang
khusus  disediakan  untuk  penyelenggaraan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  yang  bersangkutan. Daftar Pemegang Saham yang khusus itu harus ditandatangani oleh Presiden Direktur dan Presiden
Komsars.
64
���������
.	 Manajer	Investas	berhak	hadr	dan	mengeluarkan	suara	dalam	Rapat	Umum	Pemegang	Saham	atas saham  Perseroan  yang  termasuk  dalam  Penitipan  Kolektif  pada  Bank  Kustodian  yang  merupakan
bagan	dar	Portofolo	Efek	Reksadana	berbentuk	kontrak	nvestas	kolektf	dan	tdak	termasuk	dalam Penitipan  Kolektif  pada  Lembaga  Penyimpanan  dan  Penyelesaian  dengan  ketentuan  bahwa  Bank
Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut selambat-lambatnya 1 satu har	kerja	sebelum	Rapat	Umum	Pemegang	Saham.
12.  Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang bersangkutan
dan  seterusnya  Lembaga  Penyimpanan  dan  Penyelesaian  tersebut  menyerahkan  dividen,  saham bonus  atau  hak-hak  lain  kepada  Bank  Kustodian  dan  atau  Perusahaan  efek  yang  tercatat  sebagai
pemegang  rekening  pada  Lembaga  Peyimpanan  dan  Penyelesaian  untuk  selanjutnya  diserahkan kepada	pemegang	rekenng	pada	Bank	Kustodan	dan	atau	Perusahaan	efek	tersebut.
13.  Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham	Perseroan	kepada	Bank	Kustodan	atas	saham	Perseroan	dalam	Penttpan	Kolektf	pada	Bank
Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek dari suatu kontrak investasi kolektif, yang tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
14.  Untuk  penentuan  pemegang  rekening  yang  berhak  untuk  memperoleh  dividen,  saham  bonus  atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sebagaimana
dimaksud dalam ayat 12 di atas ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dengan mewajibkan  Bank  Kustodian  dan  Perusahaan  efek  untuk  menyampaikan  daftar  nama  pemegang
rekening beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh mereka masing-masing kepada Lembaga Penyimpanan  dan  Penyelesaian  dan  Lembaga  Penyimpanan  dan  Penyelesaian  tersebut  wajib
menyampaikan daftar nama pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang telah	dkonsoldas	dengan	daftar	nama	pemegang	rekenng	pada	Bank	Kustodan	atau	Perusahaan
efek  selambatnya  1  satu  hari  kerja  setelah  tanggal  yang  telah  ditetapkan  oleh  atau  berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang menjadi dasar penentuan daftar nama
pemegang  rekening  untuk  selanjutnya  akan  dipergunakan  oleh  Direksi  Perseroan  untuk  menyusun daftar Pemegang Saham Perseroan yang berhak atas pembagian Dividen, saham bonus atau hak-hak
lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif tersebut.
Pemindahan	Hak	Atas	Saham Pasal	10
1.  Jika terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham dalam Perseroan; pemilik semula yang telah terdaftar dalam	Daftar	Pemegang	Saham	Perseroan	harus	tetap	danggap	sebaga	pemegang	saham	Perseroan
sampai nama dari pemegang saham yang baru telah dicatatkan dengan betul dalam Daftar Pemegang Saham  Perseroan,  dengan  tidak  mengurangi  izin  dari  pihak  berwenang  dan  peraturan  perundang-
undangan  yang  berlaku  dan  ketentuan-ketentuan  Direksi  Perseroan  serta  ketentuan  Bursa  Efek  di Indonesia dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.
2.  Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan suatu dokumen pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah.
3.  Dokumen  pemindahan  hak  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  2  harus  berbentuk  sebagaimana ditentukan dan atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan,
dengan  ketentuan  bahwa  dokumen  pemindahan  hak atas saham  yang  tercatat pada  Bursa Efek di Indonesia harus memenuhi peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di tempat dimana saham tersebut
dcatatkan. 4.  Pemindahan  hak  atas  saham  yang  tercatat  dalam  rekening  pada  Penitipan  Kolektif  dicatat  sebagai
mutas	antar	rekenng,	ataupun	sebaga	mutas	pada	suatu	rekenng	dalam	Pentpan	Kolektf	ke	atas nama individu pemegang saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif dengan cara
pencatatan tentang pemindahan hak itu oleh Direksi Perseroan sebagai yang dimaksud dalam Pasal 9 ayat 6 di atas.
5.  Pemindahan atas saham hanya diperbolehkan jika semua ketentuan dalam Anggaran Dasar setelah dpenuh.
6.  Pemindahan hak itu dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham  yang bersangkutan maupun  pada surat sahamnya, catatan itu harus ditandatangani sesuai  Pasal 8 ayat 8 Anggaran Dasar.
7.  Direksi dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftar pemindahan hak atas
65
���������
saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila cara yang ditentukan oleh Direksi tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam pemindahan saham tidak terpenuhi.
8.  Jika  Direksi  menolak  untuk  mendaftar  pemindahan  hak  atas  saham,  maka  Direksi  wajib  mengirim pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya dalam waktu 30 tiga puluh
har	setelah	tanggal	permohonan	untuk	pendaftaran	tu	dterma	oleh	Dreks. 9.  Mengenai  saham  Perseroan  yang  tercatat  pada  Bursa  Efek  di  Indonesia,  setiap  penolakan  untuk
mencatat pemindahan hak atas saham yang dimaksud harus sesuai dengan peraturan yang berlaku pada	Bursa	Efek	d	tempat	d	mana	saham	tersebut	dcatatkan.
10.  Jual-beli  saham  Perseroan  dapat  berlangsung  walaupun  dilakukan  panggilan  untuk  Rapat  Umum Pemegang	 Saham	 Perseroan,	 asalkan	 pencatatan	 pemndahan	 hak	 atas	 saham	 Perseroan	 dalam
Daftar	Pemegang	Saham	Perseroan	tdak	dapat	dlakukan	sejak		satu	har	kerja	sebelum	tanggal panggilan rapat tersebut sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang
bersangkutan. 11.  Daftar  Pemegang  Saham    harus  ditutup  1  satu  hari  kerja  sebelum  diiklankannya  panggilan  untuk
Rapat Umum Pemegang Saham, untuk menetapkan nama para Pemegang Saham yang berhak hadir dalam rapat yang dimaksud.
12.  Orang  yang  mendapat  hak  atas  saham  sebagai  akibat  kematian  seorang  Pemegang  Saham  atau karena suatu alasan lain yang menyebabkan pemilikan suatu saham beralih menurut hukum dengan
mengajukan  bukti  hak  sebagaimana  sewaktu-waktu  disyaratkan  oleh  direksi  dapat  mengajukan permohonan	secara	tertuls	untuk	ddaftar	sebaga	Pemegang	Saham.
Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, tanpa mengurangi ketentuan	 dalam	Anggaran	 Dasar,	 serta	 dengan	 memperhatkan	 ketentuan	 dar	 Bursa	 Efek	 dmana
saham	tu	terdaftar. 13.  Semua  pembatasan,  larangan  dan  ketentuan  dalam  Anggaran  Dasar  yang  mengatur  hak  untuk
memndahkan	hak	atas	saham	dan	pendaftaran	dar	pemndahan	hak	atas	saham	harus	berlaku	pula secara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 12 dari Pasal 10 ini.
D	i	r	e	k	s	i Pasal	11
1.  Perseroan diurus dan dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri atas sedikitnya 2 dua orang anggota Direksi, dengan komposisi sebagai berikut:
a.	 seorang	Presden	Drektur, b.	 seorang	Drektur	atau	lebh.
Jika  terjadi  lowongan  dalam  Direksi,  Direksi  Perseroan  terdiri  atas  sisa  anggota  Direksi,  hingga penggantinya diangkat sesuai ketentuan Anggaran Dasar ini.
2.  Para anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
yang kelima setelah diangkatnya anggota Direksi yang bersangkutan. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan secara yang dimaksud
dalam ayat 4 Pasal 11 ini atau untuk mengisi lowongan atau seorang yang diangkat sebagai tambahan anggota  Direksi  yang  ada,  harus  diangkat  untuk  jangka  waktu  yang  merupakan  sisa  masa  jabatan
anggota Direksi lain yang masih menjabat. 3.  Ketentuan tentang korum dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk pengangkatan dan
atau pemberhentian danatau perubahan anggota Direksi ini adalah sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 23 di bawah ini.
4.  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  berhak  memberhentikan  anggota  Direksi  tersebut  sewaktu-waktu setelah  anggota  Direksi  yang  bersangkutan  diberi  kesempatan  untuk  hadir  dalam  Rapat  Umum
Pemegang	Saham	guna	membela	dr. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan rapat yang memutuskan pemberhentian itu, kecuali
jika Rapat Umum Pemegang Saham menentukan tanggal berlakunya pemberhentian yang lain.
66
���������
5.	 Anggota	Dreks	dapat	dberhentkan	untuk	sementara	oleh	Rapat	Umum	Pemegang	Saham	atau	Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian sementara tersebut harus diberitahukan
secara tertulis kepada anggota Direksi yang bersangkutan. 6.  Anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu tidak berwenang melakukan tugasnya. Dalam waktu
paling lambat 30 tiga puluh hari setelah tanggal pemberhentian sementara itu harus dipanggil Rapat Umum	 Pemegang	 Saham.	 Dalam	 Rapat	 Umum	 Pemegang	 Saham	 sebagamana	 dmaksud	 d	 atas
anggota Direksi yang bersangkutan harus diberi kesempatan untuk membela diri. Rapat	Umum	Pemegang	Saham	dapat	mencabut	keputusan	pemberhentan	sementara	tersebut	atau
memberhentikan anggota Direksi yang bersangkutan. Apabila dalam waktu 30 tiga puluh hari tidak dipanggil Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana
dimaksud diatas dalam ayat 5 ini, pemberhentian sementara tersebut batal dengan sendirinya. Pembagan	tugas	dan	wewenang	setap	anggota	Dreks	serta	besar	dan	jens	penghaslan	anggota
Dreks	dtetapkan	oleh	Rapat	Umum	Pemegang	Saham. Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dalam kalimat pertama ayat 6 ini, dilakukan
oleh	Dewan	Komsars	atas	nama	Rapat	Umum	Pemegang	Saham. 7.  Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, dan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari
dua	 orang,	 maka	 dalam	 jangka	 waktu	 6	 enam	 bulan	 sejak	 terjad	 lowongan,	 harus	 dumumkan pemberitahuan  tentang  akan  diselenggarakannya  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  untuk  mengisi
lowongan	tu. 8.  Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong maka dalam jangka waktu
6 enam bulan sejak terjadinya lowongan tersebut harus diadakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk	mengangkat	Dreks	baru,	dan	untuk	sementara	Perseroan	durus	oleh	Dewan	Komsars.
9.  Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 tiga puluh hari sebelum
tanggal pengunduran dirinya. Kepada anggota Direksi yanng mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan
pertanggung  jawabannya  tentang  pelaksanaan  tugasnya  untuk  masa  sejak  pengangkatan  yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham
berikutnya. 10.  Jabatan anggota Direksi berakhir, jika seorang anggota Direksi:
a.  dinyatakan  pailit  atau  ditaruh  dibawah  pengampunan  berdasarkan  suatu  keputusan  pengadilan yang telah mendapat kekuatan pasti; atau
b.  dilarang  untuk  menjadi  anggota  Direksi  karena  ketentuan  suatu  peraturan  perundangan  yang berlaku;	atau
c.	 mennggal	duna.
Tugas	dan	Wewenang	Direksi Pasal	12
.		 Dreks	 bertanggung	 jawab	 penuh	 atas	 pengurusan	 Perseroan	 untuk	 	 kepentngan	 dan	 tujuan Perseroan.
Tugas pokok Direksi adalah : a.	 memmpn	dan	mengurus	Perseroan	sesua	dengan	tujuan	Perseroan;
b.  menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. 2.   Setiap  anggota  Direksi  wajib  dengan  itikad  baik  dan  penuh  tanggung  jawab  menjalankan  tugasnya
dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3.   Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala
kejadan,	mengkat	Perseroan	dengan	phak	lan	dan	phak	lan	dengan	Perseroan,	serta	menjalankan semua tindakan baik yang mengenai pengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan,
bahwa untuk : a.  mendapatkan barang tidak bergerak, termasuk hak atas tanah atau perusahaan-perusahaan;
b.	 menerma	pnjaman	uang	dar	sapapun,	apabla	jumlah	pnjaman	tersebut	melebh	jumlah			dan jangka waktu  yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;
167
���������
c.	 member	pnjaman	kepada	sapapun,	apabla	jumlah	pnjaman	tersebut	melebh	jumlah	dan	jangka waktu yang ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris;
d.	 membuat	atau	menghentkan	atau	membatalkan	perjanjan	manajemen	management	agreement dan	 atau	 perjanjan	 bantuan	 teknk	 techncal	 assstance	 agreement	 dan	 atau	 perjanjuan
lisensi licencing agreement, disyaratkan persetujuan tertulis dari atau dokumen transaksi ayng bersangkutan harus ikut ditandatangani oleh 2 dua orang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk
Rapat	Dewan	Komsars. 4.  Untuk  mengalihkan  hak  atas  atau  mengagunkan  untuk  menjadi  jaminan  kekayaan  Perseroan  yang
bernilai 51 lima puluh satu persen atau lebih dari seluruh jumlah kekayaan Perseroan yang ternyata dari neraca Perseroan yang terakhir disetujuidisahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahun
Perseroan, sebagaimana dinyatakan secara tertulis oleh akuntan publik yang meng-audit buku-buku Perseroan,  baik  dalam  satu  transaksi  atau  dalam  beberapa  transaksi  yang  berdiri  sendiri-sendiri
ataupun yang berkaitan satu sama lain, harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang  dihadiri  oleh  para  pemegang  saham  danatau  kuasa  mereka  yang  sah  yang  memiliki  paling
sedikit ¾ tiga perempat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dkeluarkan	 Perseroan,	 dan	 dsetuju	 oleh	 palng	 sedkt	 ¾	 tga	 perempat	 bagan	 dar	 jumlah	 suara
yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat yang bersangkutan. 5.  a.  Jika  korum  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  14  pasal  12  diatas  tidak  tercapai,  maka  Rapat
Kedua	dapat	dselenggarakan	palng	cepat	0	sepuluh	har	dan	palng	lambat		dua	puluh	satu hari terhitung sejak Rapat Pertama dengan syarat dan cara yangg sama seperti yang diperlukan
untuk  Rapat  Pertama,  kecuali  dalam  hal  persyaratan  tentang  korum  sebagaimana  ditetapkan dalam ayat 5.a. Pasal 12 ini dan panggilan harus dilakukan paling lambat 7 tujuh hari sebelum
Rapat	Kedua	tersebut,	dengan	tdak	memperhtungkan	tanggal	pangglan	dan	tanggal	rapat.	Rapat Kedua ini adalah sah jika dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili
paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui lebih dari ½ satu perdua bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam	Rapat	tersebut,	dan c.  Jika korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 5.a. Pasal 12 di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan	Perseroan,	korum,	jumlah	suara	untuk	mengambl	keputusan	pangglan	dan	waktu penyelenggaraan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  ditetapkan  Ketua  Badan  Pengawas  Pasar
Modal. 4.  Perbuatan hukum untuk mengalihkan hak atas atau mengagunkan untuk menjadi jaminan kekayaan
Perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 Pasal 12 ini wajib pula diumumkan dalam 2 dua surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar di tempat kedudukan Perseroan paling lambat 30 tiga
puluh	har	terhtung	sejak	dlakukan	perbuatan	hukum	tersebut. 5.	 Untuk	melakukan	perbuatan	hukum	d	mana	terdapat	benturan	kepentngan	antara	kepentngan	ekonoms
prbad	 anggota	 Dreks,	 Dewan	 Komsars	 atau	 pemegang	 saham,	 dengan	 kepentngan	 ekonoms Perseroan, disyaratkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang diambil berdasarkan suara
setuju terbanyak dari pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 9 Pasal 23 di bawah ini.
6.  Seorang anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan jika : i
terjadi perkara di depan pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau
ii anggota  Direksi  yang  bersangkutan  mempunyai  kepentingan  yang  bertentangan  dengan
kepentngan	Perseroan. 4.  Dalam  hal  tersebut  dalam  anak-ayat  a  diatas,  maka  Perseroan  harus  diwakili  oleh  Direksi  lain  dan
jka	semua	anggota	Dreks	Perseroan	tersangkut	suatu	perkara	dengan	Perseroan	d	hadapan	suatu badan  peradilan  atau  mempunyai  kepentingan  yang  bertentangan  dengan  kepentingan  Perseroan,
maka dalam hal demikian Dewan Komisaris Perseroan yang berhak bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Perseroan, dengan tidak mengurangi ayat 7 Pasal ini.
5.  Dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 3 dan ayat 4 Pasal 12 Direksi Perseroan. a.	 Presden	Drektur	berhak	dan	berwenang	bertndak	untuk	dan	atas	nama	Dreks	serta	mewakl
168
���������
Perseroan; b.  Jika Presiden Direktur berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketiga, 1 satu orang Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Presiden Direktur berhak	dan	berwenang	mewakl	dan	bertndak	untuk	dan	atas	nama	dreks	dan	serta	mewakl
Perseroan.
4.	 Tanpa	mengurang	tangung	jawab	Dreks,	Dreks	berhak	untuk	perbuatan	tertentu	mengangkat	seorang atau lebih kuasa dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh Direksi dalam suatu surat kuasa khusus;
kewenangan yang diberikan itu harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rapat	Direksi Pasal	13
.	 Rapat	Dreks	dapat	dadakan	setap	waktu	blamana	dpandang	perlu	atas	permntaan	seorang	atau lebh	anggota	Dreks,	atau	atas	permntaan	dar	Rapat	Dewan	Komsars	atau	atas	permntaan	tertuls
1 satu pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 110 satu per sepuluh bagian dari jumlah semua saham dengan hak suara yang sah, yang dikeluarkan Perseroan.
2.  Pemanggilan Rapat Direksi harus dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut ketentuan	Pasal		Anggaran	Dasar.
3.  Pemanggilan tertulis untuk Rapat Direksi harus disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima atau disampaikan dengan faksimili yang ditegaskan dengan surat tercatat
sekurangnya 7 tujuh hari sebelum Rapat diadakan, tanpa memperhitungkan tanggalpemangilan dan tanggal	Rapat	Dreks	dselenggarakan.
Jika hal-hal yang hendak dibicarakan dalam Rapat Direksi perlu segera diselesaikan, jangka waktu pemanggilan itu dapat dipersingkat menjadi tidak kurang dari 3 tiga hari dengan tidak memperhitungkan
tanggal	pemangglan	dan	tanggal	Rapat	Dreks	dselenggarakan. 4.	 Pemangglan	 untuk	Rapat	Dreks	tu	harus	mencantumkan	acara,	 tanggal,	waktu	dan	tempat	Rapat
Dreks. 5.	 Rapat	Dreks	dadakan	d	tempat	kedudukan	Perseroan	atau	tempat	kegatan	usaha	utama	Perseroan
di dalam wilayah Republik Indonesia pada waktu dan di tempat yang ditentukan oleh anggota Direksi yang memanggil Rapat.
Jika semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan	Rapat	Dreks	dapat	dadakan	dmanapun	juga	dan	Rapat	tersebut	berhak	mengambl	keputusan
yang sah dan mengikat. 6.	 Rapat	 Dreks	 dpmpn	 oleh	 Presden	 Drektur,	 jka	 Presden	 Drektur	 berhalangan	 atau	 tdak	 hadr
karena	alasan	apapun	hal	mana	tdak	perlu	dbuktkan	kepada	phak	ketga,	maka	Rapat	Dreks	harus dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh dan dari antara para anggota Direksi
yang hadir di Rapat Direksi yang bersangkutan. 7.  Seorang  anggota  Direksi  dapat  diwakili  dalam  Rapat  Direksi  hanya  oleh  angota  Direksi  lainnya
berdasarkan	surat	kuasa. 8.  Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat jika lebih dari ½
satu	perdua	dar	jumlah	anggota	Dreks	hadr	atau	dwakl	secara	sah	dalam	Rapat. 9.  Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan harus diambil dengan	pemungutan	suara	basa	berdasarkan	suara	setuju	lebh	dar	½	satu	perdua	dar	jumlah	suara
yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat yang bersangkutan. 10.  Jika suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka usul tersebut dianggap ditolak.
11.  a.  Setiap  anggota  Direksi  yang  hadir  berhak  mengeluarkan  1  satu  suara  dan  ditambah  1  satu suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya dengan sah.
b.	 Pemungutan	suara	mengena	dr	orang	dlakukan	dengan	surat	suara	tertutup	tanpa	tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat
menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.
169
���������
c.  Suara blanko dan suara yang tidak sah harus dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
12.  Risalah Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan salah seorang anggota Direksi lainnya
yang hadir dan ditunjuk untuk itu oleh Rapat tersebut untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran Rsalah	tersebut.
Risalah ini merupakan bukti yang sah untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan.
Jika Risalah dibuat oleh seorang Notaris, penandatanganan demikian tidak disyaratkan. 13.  Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, asal saja semua
anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis tentang usul yang bersangkutan, dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan	tersebut. Keputusan  yang  diambil  dengan  cara  demikian  mempunyai  kekuatan  hukum  yang  sama  dengan
keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
Dewan	Komisaris Pasal	14
1.  Dewan Komisaris terdiri dari sedikitnya 3 tiga orang anggota Dewan Komisaris dan sebanyaknya 7 tujuh orang anggota Dewan Komisaris, dengan komposisi sebagai berikut:
a	 seorang	Presden	Komsars; b	 seorang	Wakl	Presden	Komsars;
c  sedikitnya seorang Komisaris dan sebanyaknya 5 lima orang Komisaris. 2.  2 dua orang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk secara tertulis oleh Rapat Dewan Komisaris
berhak	dan	berwenang	bertndak	untuk	dan	atas	nama	dan	mewakl	Dewan	Komsars. 3.  Para  anggota  Dewan  Komisaris  diangkat  oleh  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  sejak  tanggal  yang
ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahun yang kelima setelah diangkatnya anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.
Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan secara yang
dimaksud dalam ayat 5 Pasal 14 ini atau untuk mengisi lowongan atau seorang yang diangkat sebagai tambahan anggota Dewan Komisaris yang ada, harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan
sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris lain yang masih menjabat. 4.  Ketentuan tentang korum dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk pengangkatan dan
atau pemberhentian danatau perubahan anggota Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 23 di bawah ini.
5.  Rapat Umum Pemegang Saham berhak memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu- waktu  setelah  anggota  Dewan  Komisaris  yang  bersangkutan  diberi  kesempatan  untuk  hadir  dalam
Rapat	Umum	Pemegang	Saham	guna	membela	dr. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan rapat yang memutuskan pemberhentian itu kecuali
jika Rapat Umum Pemegang Saham menentukan tanggal pemberhentian yang lain. 6.	 Anggota	Dewan	Komsars	dapat	dberhentkan	untuk	sementara	oleh	Rapat	Umum	Pemegang	Saham
dengan  menyebutkan  alasannya.  Pemberhentian  sementara  tersebut  harus  diberitahukan  secara tertulis kepada anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.
Anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan sementara itu tidak berwenang melakukan tugasnya. Dalam waktu paling lambat 30 tiga puluh hari setelah tanggal pemberhentian sementara itu harus
dadakan	 Rapat	 Umum	 Pemegang	 Saham.	 Dalam	 Rapat	 Umum	 Pemegang	 Saham	 sebagamana
dimaksud  di  atas,  anggota  Dewan  Komisaris  yang  bersangkutan  harus  diberi  kesempatan  untuk membela	dr.
Rapat	Umum	Pemegang	Saham	dapat	mencabut	keputusan	pemberhentan	sementara	tersebut	atau memberhentikan anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.
170
���������
Apabila dalam waktu 30 tiga puluh hari tidak diadakan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud di atas dalam ayat 6 pasal ini, pemberhentian sementara tersebut batal dengan sendirinya.
7.  Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji danatau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh Rapat Umum	Pemegang	Saham.
8.  Apabila  oleh  suatu  sebab  jabatan  anggota  Dewan  Komisaris  lowong  dan  jumlah  anggota  Dewan Komisaris menjadi kurang dari 3 tiga orang, maka dalam jangka waktu 6 enam bulan setelah terjadi
lowongan, harus diberitahukandiumumkan tentang akan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan untuk mengisi lowongan itu.
9.  Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 tiga puluh hari sebelum
tanggal pengunduran dirinya. Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat
dimintakan pertanggung jawabannya tentang pelaksanaan tugasnya untuk masa sejak pengangkatan yang  besangkutan  sampai  dengan  tanggal  pengunduran  dirinya,  dalam  Rapat  Umum  Pemegang
Saham berikutnya. 10.  Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir jika seorang anggota Dewan Komisaris :
c.  dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampunan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah	mendapat	kekuatan	past;	atau
d.	 dlarang	untuk	menjad	anggota	Dewan	Komsars	karena	ketentuan	suatu	peraturan	perundangan yang berlaku; atau
e.	 mennggal	duna.
Tugas	dan	Wewenang Dewan	Komisaris
Pasal	15
.	 Dewan	Komsars	melakukan	pengawasan	atas	pengurusan	Perseroan	oleh	Dreks	dalam	menjalankan Perseroan,	melakukan	pekerjaan	lan	sebagamana	dar	waktu	ke	waktu	dtentukan	oleh	Rapat	Umum
Pemegang  Saham,  memberikan  nasihat  kepada  Direksi  serta  melakukan  hal-hal  lain  sebagaimana dtentukan	dalam	Anggaran	Dasar	Perseroan.
2.  Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu pada jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau
yang  dikuasai  oleh  Perseroan  dan  berhak  memeriksa  semua  pembukuan,  surat,  alat  bukti  lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala
tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 3.  Direksi  dan  setiap  anggota  Direksi  wajib  untuk  memberikan  penjelasan  tentang  segala  hal  tentang
segala hal tentang Perseroan yang diminta oleh anggota Dewan Komisaris sebagaimana diperlukan oleh	Dewan	Komsars	untuk	melaksanakan	tugas	mereka.
4.	 Rapat	 Dewan	 Komsars	 setap	 waktu	 berhak	 memberhentkan	 untuk	 sementara	 seorang	 atau	 lebh anggota Direksi jika anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar danatau
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal pemberhentian sementara dalam kalimat pertama ayat 4 ini, maka Pasal 11 ayat 5 berlaku
secara	mutats	mutands.
Rapat	Dewan	Komisaris Pasal	16
.	 Rapat	 Dewan	 Komsars	 dapat	 dadakan	 setap	 waktu	 blamana	 danggap	 perlu	 oleh	 	 dua	 orang anggota	 Dewan	 Komsars	 atau	 atas	 permntaan	 tertuls	 dar	 Rapat	 Dreks	 atau	 atas	 permntaan
tertulis dari seorang pemegang saham atau lebih yang bersama-sama memiliki sedikitnya 110 satu persepuluh bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh
Perseroan. .	 Pemangglan	Rapat	Dewan	Komsars	harus	dlakukan	oleh	Presden	Komsars;	jka	Presden	Komsars
171
���������
tdak	ada	karena	sebab	apapun	juga,	hal	mana	tdak	perlu	dbuktkan	kepada	phak	lan,	pemangglan Rapat	Dewan	Komsars	harus	dlakukan	oleh		dua	orang	anggota	Dewan	Komsars.
3.  Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris harus disampaikan kepada setiap anggota Dewan Komisaris secara  langsung,  dengan  mendapat  tanda  terima  yang  layak,  atau  disampaikan  dengan  telex  atau
telefax,  yang  segera  harus  dikonirmasikan  dengan  surat  tercatat,  sekurangnya  7  tujuh  hari  dan dalam  hal  mendesak  sekurangnya  2  dua  hari  sebelum  Rapat  Dewan  Komisaris  diadakan  tanpa
memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan. 4.	 Pangglan	Rapat	Dewan	Komsars	tu	harus	mencantumkan	acara,	tanggal,	waktu,	dan	tempat	Rapat
Dewan	Komsars. 5.	 Rapat	Dewan	Komsars	harus	dadakan	d	tempat	kedudukan	Perseroan	atau	dtempat	kegatan	usaha
utama Perseroan di dalam wilayah Republik Indonesia pada waktu dan di tempat yang ditentukan oleh pihak yang memanggil Rapat tersebut.
Jika semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan atau di tempat kegiatan
usaha	utama	Perseroan	atau	d	tempat	lan	sebagamana	dtentukan	oleh	Dewan	Komsars	dan	rapat tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
6.	 Rapat	Dewan	Komsars	dpmpn	oleh	Presden	Komsars;	jka	Presden	Komsars	tdak	dapat	hadr atau	berhalangan	hal	mana	tdak	perlu	dbuktkan	kepada	phak	ketga,	maka	Rapat	harus	dpmpn	oleh
seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir pada Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan.
7.  Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.
8.  Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila lebih dari ½ satu perdua bagian jumlah anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat hadir atau
dwakl	dalam	Rapat	Dewan	Komsars. 9.  Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.t.
Jika keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan harus diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ satu perdua bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan. 10.  Jika suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya usul dianggap ditolak.
11.  a.  Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 satu suara dan 1 satu suara tambahan untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya.
a.	 pemungutan	suara	mengena	dr	orang	harus	dlakukan	dengan	surat	tertutup	tanpa	tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali Ketua Rapat
menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir. b.  Suara blanko dan suara yang tidak sah harus diaggap tidak dikeluarkan dan dianggap tidak ada
serta tidak dapat dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. .	 Rsalah	Rapat	Dewan	Komsars	harus	dbuat	dan	kemudan	harus	dtandatangan	oleh	Ketua	Rapat
dan salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya ditunjuk Rapat yang bersangkutan untuk maksud tersebut.
Jika risalah rapat dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan. 13.  Risalah  Rapat  Dewan  Komisaris  yang  dibuat  dan  ditandatangani  sesuai  ayat  12  Pasal  ini  berlaku
sebagai bukti yang sah mengenai kejadian-kejadian dalam Rapat yang bersangkutan dan keputusan Rapat Dewan Komisaris yang diambil dalam rapat yang bersangkutan, baik untuk para anggota Dewan
Komsars	maupun	untuk	phak	ketga. 14.  Dewan  Komisaris  dapat  juga  mengambil  keputusan  yang  sah  tanpa  mengadakan  Rapat  Dewan
Komsars,	dengan	ketentuan	bahwa	semua	anggota	Dewan	Komsars	telah	dbertahu	secara	tertuls tentang  usul  yang  bersangkutan  dan  semua  angota  Dewan  Komisaris  memberikan  persetujuan
mengenai usul yang bersangkutan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
172
���������
Tahun	buku Pasal	17
1.  Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 satu Januari dan berakhir pada tanggal 31 tiga puluh satu Desember tahun yang sama.
Pada tanggal 31 tiga puluh satu Desember tiap tahun buku-buku Perseroan harus ditutup. 2.  Dalam  waktu  paling  lambat  5  lima  bulan  setelah  buku  Perseroan  ditutup,  Direksi  wajib  menyusun
laporan	tahunan	untuk	dajukan	kepada	Rapat	Umum	Pemegang	Saham. Laporan tahunan harus memuat sekurang-kurangnya :
f.  perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut;
g.  neraca gabungan dari perseroan-perseroan yang tergabung dalam satu grup jika demikian halnya, di samping neraca dari masing-masing perseroan tersebut;
h.  laporan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta hasil yang telah dicapai; .
kegatan	utama	Perseroan	dan	perubahan	selama	tahun	buku; j.  rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Perseroan;
k.	 nama	anggota	Dreks	dan	Dewan	Komsars;	dan l.
gaj	 dan	 tunjangan	 lan	 bag	 anggota	 Dreks	 dan	 Dewan	 Komsars,	 jka	 penentuan	 gaj	 dan tunjangan	 tersebut	 tdak	 dlakukan	 oleh	 Dewan	 Komsars	 atas	 nama	 Rapat	 Umum	 Pemegang
Saham. 1.  Laporan  tahunan  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  2  di  atas  harus  ditandatangani  oleh  semua
anggota	Dreks	dan	Dewan	Komsars. Dalam hal ada anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak ikut menandatangani laporan
tahunan, maka harus disebutkan alasannya secara tertulis. 2.  Perhitungan tahunan harus dibuat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi
Perseroan. 3.  Direksi  wajib  menyerahkan  perhitungan  tahunan  Perseroan  kepada  akuntan  publik  untuk  diperiksa.
Dalam  hal  kewajiban  sebagaimana  dimaksud  dalam  kalimat  pertama  ayat  5  ini,  tidak  dipenuhi, perhtungan	tahunan	tdak	boleh	dsahkan	oleh	Rapat	Umum	Pemegang	Saham.
Laporan	 atas	 hasl	 pemerksaan	 akuntan	 publk	 tersebut	 wajb	 dsampakan	 secara	 tertuls	 kepada Rapat	Umum	Pemegang	Saham	melalu	Dreks.
4.	 Perseroan	wajb	mengumumkan	neraca	dan	laporan	laba	rug	dalam		dua	surat	kabar	berbahasa Indonesia salah satu diantaranya berperedaran nasional selambat-lambatnya 120 seratus dua puluh
har	setelah	tahun	buku	berakhr. 5.  Perhitungan  tahunan  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat-ayat  4  dan  5  tersebut  setelah  mendapat
pengesahan	Rapat	Umum	Pemegang	Saham	wajb	dumumkan	dalam		dua	surat	kabar	haran. Persetujuan	atas	laporan	tahunan	dan	pengesahan	perhtungan	tahunan	harus	dlakukan	oleh	Rapat
Umum	Pemegang	Saham. Keputusan	tentang	persetujuan	atas	laporan	tahunan	dan	pengesahan	perhtungan	tahunan	tu	wajb
diambil sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar	Perseroan.
6.	 Laporan	tahunan	tersebut	harus	sudah	dsedakan	d	kantor	Perseroan	agar	dapat	dperksa	oleh	para pemegang  saham  Perseroan,  sedikitnya  14  empat  belas  hari  sebelum  Rapat  Umum  Pemegang
Saham	Tahunan	dselenggarakan.
Rapat	Umum	Pemegang	Saham Pasal	18
1.  Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdiri atas : a.  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Tahunan,  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  19 Anggaran
Dasar	n;	dan b.  Rapat Umum Pemegang Saham lainnya yang diadakan menurut kebutuhan selanjutnya dalam
Anggaran Dasar ini disebut “Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa”.
173
���������
2.  Istilah  “Rapat  Umum  Pemegang  Saham”  dalam Anggaran  Dasar  ini  berarti  keduanya,  yaitu  Rapat Umum	Pemegang	Saham	Tahunan	dan	Rapat	Umum	Pemegang	Saham	Luar	Basa,	kecual	dengan
tegas dinyatakan lain.
Rapat	Umum	Pemegang	Saham	Tahunn Pasal	19
.	 Rapat	Umum	Pemegang	Saham	Tahunan	dselenggarakan	tap	tahun,	palng	lambat	6	enam	bulan setelah	tahun	buku	Perseroan	dtutup	pada	tanggal	tga	puluh	satu	Desember	setap	tahun.
2.  Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan  : a.  Direksi  mengajukan  perhitungan  tahunan  yang  terdiri  dari  neraca  akhir  tahun  buku  yang  baru
lampau  dan  perhitungan  laba  rugi  dari  tahun  buku  yang  bersangkutan  serta  penjelasan  atas dokumen tersebut yang telah diperiksa oleh akuntan publik yang terdaftar harus diajukan untuk
mendapat	pengesahan	Rapat; b.  Direksi  mengajukan  laporan  tahunan  mengenai  keadaan  dan  jalannya  Perseroan,  tata  usaha
keuangan  dari  tahun  buku  yang  bersangkutan,  hasil  yang  telah  dicapai,  perkiraan  mengenai perkembangan Perseroan di masa yang akan datang, kegiatan utama Perseroan dan perubahannya
selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegatan	Perseroan	untuk	mendapatkan	persetujuan	rapat;
c.  Diputuskan penggunaan laba Perseroan dari tahun buku yang baru selesai dan laba yang belum dibagi dari tahun-tahun buku yang lalu harus ditentukan dan disetujui;
d.  Dilakukan penunjukkan akuntan publik yang terdaftar; e.  Jika perlu mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan;
f.  Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam rapat sesuai dengan	ketentuan	Anggaran	Dasar.
.	 Persetujuan	atas	laporan	tahunan	serta	pengesahan	perhtungan	tahunan	oleh	Rapat	Umum	Pemegang Saham Tahunan, berarti pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada
para anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan oleh mereka selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam
laporan  tahunan  dan  perhitungan  tahunan,  kecuali  perbuatan  penggelapan,  penipuan  dan  lain-lain tndak	pdana.
2.  Jika Direksi atau Dewan Komisaris tidak menyelenggarakan Rapat umum Pemegang Saham Tahunan pada waktu yang telah ditentukan maka pemegang saham berhak memanggil sendiri Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
Rapat	Umum	Pemegang	Saham	Luar	Biasa Pasal	20
1.  Direksi atau Dewan Komisaris berwenang menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Basa.
2.  Direksi  atau  Dewan  Komisaris  wajib  memanggil  dan  menyelenggarakan  Rapat  Umum  Pemegang Saham	Luar	Basa	atas	permntaan	tertuls	dar	Dewan	Komsars	atau	dar		satu	pemegang	saham
atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 110 satu persepuluh bagian dari jumlah semua saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan.
Permntaan	tertuls	tersebut	harus	dajukan	kepada	Dreks	atau	Dewan	Komsars	dengan	surat	tercatat dengan disertai alasannya dan dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan.
3.  Jika  Direksi  atau  Dewan  Komisaris  tidak  menyelenggarakan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 setelah lewat waktu 30 tiga puluh hari terhitung sejak
surat	permntaan	tu	dterma,	maka	para	anggota	Dreks	dan	Dewan	Komsars	atau	para	pemegang saham  yang  bersangkutan  yang  menandatangani  permintaan  itu  berhak  memanggil  sendiri  Rapat
Umum  Pemegang  Saham  Luar  Biasa  Perseroan  atas  biaya  Perseroan  setelah  mendapat  izin  dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
4.  Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 di atas harus sesuai dengan penetapan Ketua Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut.
174
���������
Tempat	dan	Pemanggilan Rapat	Umum	Pemegang	Saham
Pasal	21
.	 Rapat	Umum	Pemegang	Saham	dadakan	d	tempat	kedudukan	Perseroan	atau	d	tempat	kedudukan Bursa	Efek	d	Indonesa	d	tempat	dmana	saham	Perseroan	dcatatkan.
2.  Sedikitnya 14 empat belas hari sebelum diberikannya pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan harus memberitahukan kepada para pemegang
saham dengan cara memasang iklan dalam sedikitnya 2 dua surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 satu diantaranya mempunyai peredaran luas dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan 1 satu
lainnya yang terbit di tempat kedudukan Perseroan, sebagaimana ditentukan oleh Direksi bahwa akan dadakan	pemangglan	Rapat	Umum	Pemegang	Saham.
Pemanggilan  untuk  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  dengan  iklan  dalam  sedikitnya  2  dua  surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 satu diantaranya yang berperedaran luas dalam wilayah Negara
Republik Indonesia dan 1 satu lainnya di tempat kedudukan Perseroan atau yang terbit di tempat atau yang terbit di tempat kedudukan Bursa Efek di Indonesia ditempat dimana saham Perseroan dicatatkan
sebagamana	dtentukan	oleh	Dreks. Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham harus dilakukan sekurangnya 14 empat belas
har	 sebelum	 tanggal	 Rapat	 Umum	 Pemegang	 Saham	 dengan	 tdak	 memperhtungkan	 tanggal pemangglan	dan	tanggal	rapat.
3.  Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham harus mencantumkan hari, tanggal, jam, tempat dan acara rapat,  dengan  disertai  pemberitahuan  bahwa  bahan  yang  akan  dibicarakan  dalam  rapat  tersedia  di
kantor	Perseroan	mula	dar	har	dlakukan	pemangglan	sampa	dengan	tanggal	rapat	dadakan. Pangglan	Rapat	Umum	Pemegang	Saham	Tahunan	harus	pula	mencantumkan	pembertahuan,	bahwa
laporan tahunan sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 17 ayat 2 telah tersedia di kantor Perseroan selambatnya  14  empat  belas  hari  sebelum  tanggal  Rapat  dan  bahwa  salinan  dari  daftar  neraca
dan daftar perhitungan laba rugi dari tahun buku yang baru lalu dapat diperoleh dari Perseroan atas permntaan	tertuls	dar	pemegang	saham.
4.  Usul-usul  dari  pemegang  saham  harus  dimasukkan  dalam  acara  Rapat  Umum  Pemegang  Saham apabila :
g.  Usul  yang  bersangkutan  telah  diajukan  secara  tertulis  kepada  Direksi  oleh  seorang  atau  lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili sedikitnya 110 satu persepuluh bagian dari
jumlah semua saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan. h.  Usul  yang  bersangkutan  telah  diterima  oleh  Direksi  sedikitnya  7  tujuh  hari  sebelum  tanggal
Pemanggilan untuk rapat yang bersangkutan dikeluarkan. .
Menurut	pendapat	Dreks	usul	tu	danggap	berhubungan	langsung	dengan	usaha	Perseroan.
Pimpinan	dan	Berita	Acara Rapat	Umum	Pemegang	Saham
Pasal	22
1.  Jika dalam Anggaran Dasar ini tidak ditentukan lain, Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh : a.  seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota
Dewan	 Komsars,	 tdak	 hadr	 atau	 berhalangan	 karena	 sebab	 apapun,	 hal	 mana	 tdak	 perlu dbuktkan	kepada	phak	ketga,	atau	dalam	hal	Dewan	Komsars	tdak	menunjuk	seorang	anggota
Dewan	Komsars	untuk	memmpn	Rapat	Umum	Pemegang	Saham,	karena	sebab	apapun,	hal mana	tdak	perlu	dbuktkan	kepada	phak	ketga,	rapat	harus	dpmpn	Presden	Drektur;
b.	 jka	 Presden	 Drektur	 tdak	hadr	 atau	berhalangan	 karena	 sebab	 apapun,	 hal	 mana	 tdak	perlu dbuktkan	kepada	phak	ketga,	maka	Rapat	harus	dpmpn	oleh	seorang	anggota	Dreks	lan;
c.  jika tiada anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang hadir pada Rapat yang bersangkutan, hal	mana	tdak	perlu	dbuktkan	kepada	phak	ketga,	maka	Rapat	wajb	dpmpn	oleh	salah	seorang
yang hadir di Rapat yang bersangkutan, yang dipilih oleh dan dari antara para pemegang saham atau kuasa para pemegang saham atau orang lain yang hadir berdasarkan suara terbanyak yang
dkeluarkan	secara	sah. 2.  Dalam hal berkenaan dengan benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 Pasal 12
datas,
175
���������
a  jika  Presiden Komisaris yang mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam  Rapat,  maka  Rapat  dipimpin  oleh  seorang  anggota  Dewan  Komisaris  lain  yang  tidak
mempunyai benturan kepentingan; b  jika  semua  anggota  Dewan  Komisaris  mempunyai  benturan  kepentingan  atas  hal  yang  akan
dputuskan	dalam	Rapat,	maka	Rapat	dpmpn	oleh	Presden	Drektur; c  jika Presiden Direktur juga mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam
Rapat, maka Rapat dipimpin oleh seorang anggota Direksi lain yang tidak mempunyai benturan kepentngan;
d  jika semua anggota Dewan Komisaris dan semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat, maka Rapat dipimpin oleh salah seorang pemegang
saham independen yang dipilih oleh dan dari antara para pemegang saham independen atau kuasa para  pemegang  saham  independen  yang  hadir  berdasarkan  suara  terbanyak  yang  dikeluarkan
secara sah dari para pemegang saham Perseroan yang hadir dalam Rapat. 3.    Mereka yang hadir dalam Rapat harus membuktikan kewenangannya untuk hadir dalam rapat, yaitu
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan rapat, dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia dengan mengindahkan
peraturan	dar	Bursa	Efek	d	Indonesa	dtempat	dmana	saham	Perseroan	tersebut	dcatatkan. 4.    Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dibuat Risalah
oleh  Notaris  yang  cukup  ditandatangani  oleh  saksi-saksi  dan  Notaris  saja.  Risalah  Rapat  tersebut menjadi bukti yang sah untuk semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala
sesuatu yang terjadi dalam Rapat yang bersangkutan.
Korum,	Hak	Suara,	dan	Keputusan Dalam	Rapat	Umum	Pemegang	Saham
Pasal	23
1.  Semua keputusan dalam anggaran dasar ini diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal  keputusan  berdasarkan  musyawarah  untuk  mufakat  tidak  tercapai  maka  keputusan  diambil
berdasarkan	jumlah	suara	sebagamana	dtentukan	dalam	anggaran	dasar	n. .	 a.	 Rapat	Umum	Pemang	Saham	termasuk	Rapat	Umum	Pemegang	Saham	untuk	pengeluaran	Efek
Bersifat Ekuitas dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1 2 satu per dua bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan
dengan  hak  suara  yang  sah  dan  keputusan  disetujui  oleh  suara  terbanyak  dari  jumlah  suara tersebut  kecuali  ditentukan  lain  dalam  anggaran  dasar  ini  dan  peraturan  perundang-undangan
yang berlaku. b.  Rapat  Kedua  adalah  sah  dan  berhak  mengambil  keputusan  yang  mengikat  apabila  dihadiri
oleh pemegang saham yang mewakili sedikitnya 13 satu per tiga bagian dari jumlah seluruh saham  yang  telah  ditempatkan  oleh  Perseroan  dengan  hak  suara  yang  sah  dan  disetujui  oleh
suara terbanyak dari jumlah suara tersebut, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c.	 Dalam	 hal	 korum	 Rapat	 Kedua	 tdak	 tercapa,	 maka	 atas	 permohonan	 Perseroan	 korum	 Rapat ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
3.    Rapat Umum Pemegang Shaam untuk memutuskan hal-hal yang mempunyai benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.  Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang  sama  dengan  keputusan  yang  disetujui  oleh  pemegang  saham  independen  yang  tidak
mempunyai benturan kepentingan. b.  Korum untuk Rapat Umum Pemegang Saham yang akan memutuskan hal-hal yang mempunyai
benturan  kepentingan  harus  memenuhi  persyaratan  bahwa  Rapat  Umum  Pemegang  Saham tersebut harus dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari ½ satu per
dua bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan diambil berdasarkan
suara setuju dari pemegang saham independen yang mewakili lebih dari ½ satu per dua bagian dari  jumlah  seluruh  saham  dengan  hak  suara  yang  sah  yang  dimiliki  oleh  pemegang  saham
ndependen. c.	 Dalam	hal	korum	sebagamana	dmaksud	dalam	huruf	b	d	atas	tdak	terpenuh,	maka	Rapat	Umum
Pemegang  Saham  Kedua  dapat  mengambil  keputusan  dengan  syarat  dihadiri  oleh  pemegang saham independen yang mewakili lebih dari ½ satu per dua bagian dari jumlah seluruh saham
176
���������
yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham	 ndependen	 dan	 keputusan	 dambl	 berdasarkan	 suara	 setuju	 dar	 pemegang	 saham
independen yang mewakili lebih dari ½ satu per dua bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir; dan
d.	 Dalam	 hal	 korum	 sebagamana	 dmaksud	 pada	 huruf	 c	 d	 atas	 tdak	 tercapa,	 maka	 atas permohonan	Perseroan,	korum,	jumlah	suara	untuk	mengambl	keputusan,	pangglan	dan	waktu
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal.
4.  Yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pemegang saham yang namanya tercatat	dalam	Daftar	Pemegang	Saham	Perseroan		satu	har	kerja	sebelum	tanggal	pemangglan
Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
Pemegang	 saham	 atau	 Pemegang	 Rekenng	 dapat	 dwakl	 oleh	 pemegang	 saham	 lan	 atau	 phak ketiga dengan surat kuasa dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.  Ketua Rapat berhak minta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan kepadanya pada	waktu	Rapat	dadakan.
6.  Dalam Rapat tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 satu suara. 7.  Anggota  Direksi,  anggota  Komisaris  dan  karyawan  Perseroan  boleh  bertindak  selaku  kuasa  dalam
Rapat, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa tidak dihitung dalam pemungutan suara. 8.  Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan
mengena	hal	lan	secara	lsan,	kecual	apabla	Ketua	Rapat	menentukan	lan	tanpa	ada	keberatan	dar pemegang saham yang hadir dalam Rapat yang berhak mengeluarkan suara.
Pemungutan suara mengenai hal-hal lain harus secara lisan, kecuali jika para pemegang saham yang bersama-sama atau masing-masing mewakili sedikit-dikitnya 10 sepuluh persen dari jumlah saham
Perseroan yang telah dikeluarkan minta pemungutan suara secara tertulis dan secara rahasia. 9.  Pemegang  saham  dapat  juga  mengambil  keputusan  yang  sah  tanpa  mengadakan  Rapat  Umum
Pemegang  Saham,  asal  saja  pengambilan  keputusan  tersebut  dan  usul  yang  diputuskan  disetujui secara tertulis yang ditandatangani oleh semua pemegang saham.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Penggunaan	Laba Pasal	24
.	 Rapat	 Dreks	 harus	 mengajukan	 usul	 kepada	 Rapat	 Umum	 Pemegang	 Saham	 Tahunan	 mengena penggunaan	dar	laba	bersh	Perseroan	dalam	suatu	tahun	buku	sepert	tercantum	dalam	Perhtungan
Tahunan yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tahunan, dalam usul mana dapat dinyatakan berapa jumlah pendapatan bersih yang belum terbagi yang akan dipergunakan sebagai
dana cadangan, sebagaimana jumlah dividen yang mungkin dibagikan, dengan tidak mengurangi hak dar	Rapat	Umum	Pemegang	Saham	untuk	memutuskan	lan.
2.  Jika Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah  dikurangi  dengan  cadangan  yang  diwajibkan  oleh  undang-undang  dan  Anggaran  Dasar
Perseroan	dbag	sebaga	dvden. 3.  Dividen  hanya  dapat  dibayarkan  sesuai  dengan  kemampuan  keuangan  Perseroan  berdasarkan
keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan mana juga harus ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen.
Dividen untuk satu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang Rapat Umum
Pemegang	Saham. Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi kepada semua pemegang saham.
Pasal 21 ayat 2 berlaku secara mutatis mutandis bagi pengumuman tersebut.
177
���������
4.	 Dreks	 berdasarkan	 keputusan	 Rapat	 Dreks	 dengan	 persetujuan	 Rapat	 Dewan	 Komsars	 berhak untuk	 membag	 dvden	 sementara	 jka	 keadaan	 keuangan	 Perseroan	 memungknkan,	 dengan
ketentuan bahwa dividen sementara tersebut akan diperhitungkan dengan dividen yang akan dibagikan berdasarkan  Keputusan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Tahunan  berikutnya  yang  diambil  sesuai
dengan	ketentuan	dalam	Anggaran	Dasar	Perseroan. 5.  Dalam hal perhitungan laba rugi dalam 1 satu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat
dtutup	dengan	dana	cadangan	sebagamana	dsebutkan	dalam	Pasal	5	d	bawah	n,	maka	kerugan itu  harus  tetap  dicatat  dalam  perhitungan  laba  rugi  dan  selanjutnya  untuk  tahun-tahun  berikutnya
Perseroan harus dianggap tidak mendapat keuntungan selama kerugian yang dicatat dalam perhitungan laba rugi belum ditutup seluruhnya, demikian dengan tidak mengurangi ketentuan Undang-Undang dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku. 6.  Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 lima tahun setelah disediakan
untuk dibayarkan, dimasukkan kedalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu. Dividen  dalam  dana  cadangan  khusus  tersebut,  dapat  diambil  oleh  pemegang  saham  yang  berhak
sebelum lewatnya jangka waktu 5 lima tahun setelah dimasukkannya dalam dana cadangan khusus itu, dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima baik oleh Direksi
Perseroan. Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu 5 lima tahun tersebut menjadi milik Perseroan.
Penggunaan	Dana	Cadangan Pasal	25
1.  Bagian dari laba bersih yang disisihkan untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah memperhatikan usul Direksi jika ada dan dengan mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. 2.  Dana cadangan sampai dengan jumlah sekurangnya 20 dua puluh persen dari jumlah modal yang
ditempatkan hanya dapat dipergunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan. 3.  Jika jumlah dana cadangan telah melebihi 15 satu perlima dari modal yang ditempatkan maka Rapat
Umum Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah dana cadangan yang telah melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 digunakan bagi keperluan Pemegang Saham.
4.	 Dreks	harus	mengelola	dana	cadangan	agar	dana	cadangan	tersebut	memperoleh	laba,	dengan	cara yang dianggap baik oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan dengan memperhatikan
peraturan perundangan yang berlaku. 5.  Setiap keuntungan yang diterima dari dana cadangan harus dimasukkan dalam perhitungan laba rugi
Pemegang	Saham.
Pengubahan	Anggaran	Dasar Pasal	26
1.  Pengubahan Anggaran Dasar Perseroan harus diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh para pemegang saham yang mewakili paling sedikit 23 dua pertiga dari semua saham
dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan dan atau kuasa mereka yang sah, dan keputusan itu disetujui oleh sedikitnya 23 dua pertiga dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan
sah dalam rapat yang bersangkutan. Pengubahan	anggaran	dasar	tersebut	harus	dbuat	dengan	akta	notars	dan	dalam	bahasa	Indonesa.
2.  Pengubahan ketentuan Anggaran dasar Perseroan yang menyangkut pengubahan nama, maksud dan tujuan Perseroan, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang
dtempatkan	dan	dsetor	dan	pengubahan	status	Perseroan	dar	perseroan	tertutup	menjad	perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia.
3.  Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam waktu selambatnya 14 empat
belas	har	terhtung	sejak	keputusan	Rapat	umum	Pemegang	Saham	tentang	pengubahan	tersebut dambl	serta	ddaftarkan	dalam	Daftar	Perusahaan.
4.  Jika dalam rapat yang dimaksud dalam ayat 26.1 korum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat	0	sepuluh	har	dan	palng	lambat		dua	puluh	satu	har	setelah	Rapat	Pertama	tu	dapat
diselenggarakan Rapat kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat
178
���������
Pertama, kecuali mengenai jangka waktu pemanggilan harus dilakukan sedikitnya 7 tujuh hari sebelum Rapat	Kedua	tersebut	tdak	termasuk	tanggal	pemangglan	dan	tanggal	rapat	dselenggarakan,	serta
untuk pemanggilan rapat tersebut tidak perlu dilakukan pemberitahuanpengumuman terlebih dahulu dan  dihadiri  oleh  sedikitnya  23  dua  pertiga  bagian  dari  jumlah  semua  saham  dengan  hak  suara
yang sah dan keptusan itu disetujui oleh sedikitnya ½ satu perdua bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat yang bersangkutan.
5.  Jika korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 Pasal 26 tersebut tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan dan waktu penyelenggaraan
Rapat	Umum	Pemegang	Saham	dtetapkan	oleh	Ketua	Badan	Pengawas	Pasar	Modal. 6.	 Keputusan	mengena	pengurangan	modal	harus	dbertahukan	secara	tertuls	kepada	semua	kredtor
Perseroan  dan  diumumkan  oleh  Direksi  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  dan  sedikitnya  2 dua surat kabar harian berbahasa Indonesia dan satu diantaranya yang mempunyai peredaran luas
dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan satu lainnya yang terbit di tempat kedudukan Pemegang Saham, paling lambat 7 tujuh hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut.
Ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam ayat-ayat terdahulu berlaku tanpa mengurangi persetujuan dari instansi yang berwenang sebagaimana disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan lain yang
berlaku.
Penggabungan,	Peleburan, Dan	Pengambilalihan
Pasal	27
1.  Dengan  mengindahkan  ketentuan  peraturan  perundangan  yang  berlaku  dalam  bidang  Pasar  Modal maka  pengabungan,  peleburan,  dan  pengambilalihan  mengenai  Perseroan,  hanya  dapat  dilakukan
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham yang diwakili sedikitnya ¾ tiga perempat bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah
yang  telah  dikeluarkan  Perseroan  dan  keputusan  tersebut  harus  disetujui  oleh  sedikitnya  ¾  tiga perempat bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat yang bersangkutan.
2.  a.  Jika korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal 27 di atas tidak tercapai, maka Rapat Kedua dapat	dselenggarakan	palng	cepat	0	sepuluh	har	dan	palng	lambat		dua	puluh	satu	har
terhitung sejak Rapat Pertama dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Pertama, kecuali dalam hal persyaratan tentang korum sebagaimana ditetapkan dalam ayat
2.a Pasal 27 ini dan panggilan harus dilakukan paling lambat 7 tujuh hari sebelum Rapat Kedua tersebut,	 dengan	 tdak	 memperhtungkan	 tanggal	 pangglan	 Rapat.	 Rapat	 Kedua	 n	 adalah	 sah
jika dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui
lebih dari ½ satu perdua bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat tersebut; dan
b.   Jika  korum  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  2.a  Pasal  27  di  atas  tidak  tercapai,  maka  atas permohonan	Perseroan,	korum,	jumlah	suara	untuk	mengambl	keputusan,	pangglan	dan	waktu
penyelenggaraan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  ditetapkan  Ketua  Badan  Pengawas  Pasar Modal.
3.  Direksi wajib mengumumkan dalam 2 dua surat kabar harian berbahasa Indonesia dan satu lainnya yang  terbit  ditempat  kedudukan  Perseroan  mengenai  rencana  penggabungan,  peleburan  dan
pengamblalhan	Perseroan	palng	lambat	4	empat	belas	har	sebelum	pemangglan	Rapat	Umum Pemegang	Saham.
Pembubaran	dan	Likuidasi Pasal	28
1.  Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembubaran Perseroan hanya  dapat  dilakukan  berdasarkan  keputusan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  yang  dihadiri  oleh
pemegang saham yang mewakili paling sedikit ¾ tiga perempat bagian dari jumlah semua saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan danatau kuasa mereka yang sah, dan
disetujui oleh paling sedikit ¾ tiga perempat bagian dari jumlah saham yang dikeluarkan secara sah dalam	rapat.
2.  a.   Jika korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal 28 di atas tidak tercapai, maka Rapat Kedua dapat	dselenggarakan	palng	cepat	0	sepuluh	har	dan	palng	lambat		dua	puluh	satu	har
179
���������
terhitung sejak Rapat Pertama dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Pertama, kecuali dalam hal persyaratan tentang korum sebagaimana ditetapkan dalam ayat
2.a. Pasal 28 ini dan panggilan harus dilakukan paling lambat 7 tujuh hari sebelum Rapat Kedua tersebut,	dengan	tdak	memperhtungkan	tanggal	pangglan	dan	tanggal	Rapat.	Rapat	Kedua	n
adalah sah jika dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 23 dua pertiga bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan
disetujui lebih dari ½ satu perdua bagian dari jumlah yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat tersebut,	dan
b.   Jika  korum  sebagaimana  dimaksud  dalam  ayat  2.a  Pasal  28  diatas  tidak  tercapai,  maka  atas permohonan	Perseroan,	korum	jumlah	suara	untuk	mengambl	keputusan,	pangglan	dan	waktu
penyelenggaraan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  ditetapkan  Ketua  Badan  Pengawas  Pasar Modal.
3.  Jika Perseroan dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu berdirinya Perseroan atau dibubarkan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau karena dinyatakan bubar berdasarkan
penetapan	Pengadlan,	maka	harus	dadakan	lkudas	oleh	para	lkudator. 4.	 Dreks	 bertndak	 sebaga	 lkudator	 jka	 dalam	 keputusan	 Rapat	 Umum	 Pemegang	 Saham	 atau
penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 28.3. tidak menunjuk likuidator. 5.	 Upah	bag	para	lkudator	dtentukan	oleh	Rapat	Umum	Pemegang	Saham	atau	berdasarkan	penetapan
Pengadlan. 6.		 Lkudator	 wajb	 mendaftarkan	 pembubaran	 Perseroan	 dalam	 Daftar	 Perusahaan,	 mengumumkan
pembubaran	 Perseroan	 dalam	 Berta	 Negara	 dan	 dalam	 	 dua	 surat	 kabar	 haran	 berbahasa Indonesia,  satu  diantaranya  yang  mempunyai  peredaran  luas  di  dalam  wilayah  Negara  Republik
Indonesia dan satu lainnya yang terbit di tempat kedudukan Perseroan yang ditentukan Direksi serta dengan pemberitahuan tentang pembubaran itu kepada para kreditor Perseroan, serta melaporkannya
kepada	 Menter	 Kehakman	 Republk	 Indonesa	 dan	 Badan	 Pengawas	 Pasar	 Modal	 sesua	 dengan peraturan perundang-undangan  yang berlaku.
7.    Anggaran Dasar seperti yang termaktub akta ini beserta pengubahannya dikemudian hari tetap berlaku sampai  dengan  tanggal  disahkannya  perhitungan  likuidasi  oleh  Rapat  Umum  Pemegang  Saham,
berdasarkan persetujuan suara terbanyak yang dikeluarkan secara sah dan diberikannya pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.
8.    Sisa  bersih  perhitungan  likuidasi  harus  dibagikan  kepada  para  pemegang  saham,  masing-masing berhak menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah dibayar penuh untuk
saham-saham yang dimilikinya.
Peraturan	Penutup Pasal	29
1.  Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, diputuskan oleh Rapat Umum	Pemegang	Saham	Perseroan	sesua	Anggaran	Dasar	Perseroan.
.	 Mengena	pelaksanaan	Anggaran	Dasar	n. b.
para pemegang saham Perseroan dianggap telah memiliki domisili yang tetap dan umum di alamat mereka masing-masing sebagaimana tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan; dan
c. para	 anggota	 Dreks	 dan	 para	 anggota	 Dewan	 Komsars	 Perseroan	 danggap	 telah	 memlh
domisili  yang  tetap  dan  umum  di  alamat  mereka  masing-masing  sebagaimana  diberitahukan secara	tertuls	kepada	Dreks	sesua	Anggaran	Dasar	Perseroan.
180
���������
Be berapa persyaratan yang harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan pemesanan pembelian Sukuk
Ijarah adalah:
1.	 Pemesan	Yang	Berhak