3.4 Perhitungan Jumlah Sel Bakteri Dalam Media Pembawa
Media pembawa yang telah dicampurkan dengan kultur bakteri kitinolitik diambil sebanyak 1 g kemudian dibuat pengenceran seri. Jumlah sel
yang hidup dihitung dengan menyebarkan 1 ml hasil pengenceran kedalam media MGMK. Penghitungan ini dilakukan pada 0 hari, 30 hari, 60 hari dan 90 hari.
Setelah media pembawa disiapkan, diambil 10 g dan dicampurkan dengan cara diaduk dengan media tumbuh secara merata, lalu diambil 1 g kembali untuk
dihitung jumlah sel bakteri yang hidup pada media tumbuh tersebut. Data jumlah sel cfug ditampilkan dalam bentuk nilai logaritma.
3.5 Penghambatan Serangan Jamur Patogen pada Benih Cabai
Biakan jamur patogen F. oxysporum dan S. rolfsii yang sudah diremajakan di cawan petri diinokulasikan pada 80 ml media GYB dalam labu
erlenmeyer 200 ml, kultur diinkubasi selama 7 hari pada suhu kamar Nasrah et al. 2012. Setelah jamur patogen berumur 7 hari, kultur dicampur dengan 4 kg
media tumbuh campuran tanah dan kompos steril 3:1 dalam nampan plastik berukuran 30 cm x 38 cm x 7 cm. Sebanyak 10 g media pembawa yang telah
diinokulasikan bakteri kitinolitik dicampurkan pada media tumbuh secara merata. Sebanyak 20 benih cabai ditanam ke dalam tiap nampan. Pengamatan dilakukan
selama 30 hari. Parameter yang diamati adalah tanaman yang terserang jamur patogen,
tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat kering kecambah selama persemaian 30 hari. Persentase tanaman yang terserang jamur patogen dilakukan dengan cara
menjumlahkan tanaman yang rebah, abnormal dan tidak tumbuh dibagi jumlah tanaman yang tumbuh normal dikali 100. Perhitungan tinggi tanaman dilakukan
dengan mengukur tinggi tanaman mulai dari ujung akar sampai ujung batang kecambah, perhitungan jumlah daun dilakukan dengan menghitung jumlah helai
daun yang tumbuh pada tiap kecambah. Untuk berat keringnya dihitung setelah berat basah nya ditimbang kemudian dimasukkan kedalam oven dengan suhu 100
°C selama 24 jam lalu ditimbang berat keringnya sampai beratnya konstan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Viabilitas Bakteri NR09 dan Bacillus sp. BK17 Pada Berbagai Media