Pengaruh Perlakuan Terhadap Tinggi Tanaman

4.6. Pengaruh Perlakuan Terhadap Tinggi Tanaman

Berdasarkan pengukuran tinggi tanaman diketahui bahwa pada media pembawa gambut tanaman tertinggi terdapat pada GB dengan rata-rata tinggi tanaman 21,4 cm. Pada media pembawa gambut dengan penambahan kitin 2 tanaman tertinggi terdapat pada GKB dengan rata-rata tinggi tanaman 21 cm. Pada media pembawa kompos janjang sawit, tanaman tertinggi terdapat pada FJB dengan rata-rata tinggi tanaman 20,4 cm dan pada media pembawa kompos janjang sawit dengan penambahan kitin 2 tanaman tertinggi terdapat pada JKN dengan rata-rata tinggi tanaman 23,4 cm. Pada kontrol penambahan jamur patogen S. rolfsii memiliki nilai rata-rata tinggi tanaman 17,4 cm, sedangkan pada pemberian jamur F. oxysporum memiliki rata-rata 16,5 cm dan pada kontrol - tanpa pemberian jamur patogen dan media pembawa memiliki rata-rata tinggi tanaman 19,1 cm Gambar 4.6. Alcivar et al., 2007 menyatakan tinggi dan hasil tanaman berkurang bisa terjadi karena penyakit, defisiensi unsur hara dan kompetisi dalam menyerap air yang tersedia. Tinggi tanaman yang lebih tinggi ditemukan pada kontrol pemberian isolat bakteri saja menunjukkan bahwa isolat bakteri yang digunakan tidak mengganggu pertumbuhan dan tidak bersifat patogen terhadap benih cabai yang ditanamn selama pengamatan. Di sisi lain bakteri menstimulasi mekanisme pertahanan dalam melindungi benih dari serangan jamur patogen. Tinggi tanaman sangat berkaitan dengan gejala yang muncul pada tanaman yang terinfeksi. Tanaman yang menunjukkan adanya gejala infeksi jamur akan mengalami gangguan dalam sistem metabolismenya hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan tanaman yang akan mempengaruhi tinggi tanaman Agrios, 1996. Mekanisme masuknya jamur patogen ke dalam jaringan tanaman yang mampu mempengaruhi tinggi tanaman dengan cara penetrasi dimana miselium menginfeksi bagian akar dan masuk hingga pembuluh xilem kemudian miselium fungi menghasilkan toksik dengan mensekresikan enzim selulotik dan asam oksalat yang menjadikan jaringan menjadi lunak sehingga tanaman cepat kehilangan air kemudian mati Iskandar dan Wilesawati, 2005. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6. Grafik nilai rata-rata penghitungan tinggi tanaman cabai pada 4 jenis media pembawa setelah masa semai 30 hari yang dihitung dari ujung daun tertinggi sampai ujung akar Universitas Sumatera Utara

4.7. Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Daun