Kerangka Berfikir KERANGKA TEORITIS

31 terhadap konflik, perlu berorientasi kembali kepada berbagai teori kepemimpinan perilaku yang ada. 31

B. Kerangka Berfikir

Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki karakteristik serta kemampuan yang berbeda-beda antara guru yang satu dengan yang lain, begitu juga dengan persepsi guru tentang kemampuan kepala sekolah dalam mengelola konflik internal hal ini belum bisa dibenarkan. Begitu juga kemampuan kepala sekolah dalam mengelola konflik erat sekali kaitannya antara persepsi guru, maka sangat perlu bagi kepala sekolah memiliki kemampuan dalam hal mengelola konflik internal tersebut. Dengan demikian keanekaragaman keperibadian tersebut tentu sering menjadi salah satu penyebab munculnya konflik dan juga tantangan yang paling berat serta menarik yang harus dihadapi dan dikelola oleh seorang kepala sekolah dalam memegang tanggung jawab suatu kebijakan, sebagaimana menurut para ahli, bahwa konflik terjadi pada suatu organisasi seperti halnya pada lembaga pendidikan sekolah hal itu disebabkan adanya komunikasi dari individu itu sendiri yang terdiri dari berbagai lapisan yang bersifat majemuk tidak sependapat dengan pelaksanaan kebijaksanaan pimpinan atau kepala sekolah yang dilaksanakan melalui kebijakan-kebijakan disekolah karena dengan adanya konflik erat sekali hubungannya dengan perilaku serta komunikasi guru yang akhirnya menimbulkan persepsi guru, maka sangat perlu bagi kepala sekolah memiliki kemampuan dalam mengelola konflik serta untuk memahami persepsi guru baik yang menyangkut hubungan personal maupun peranan terhadap kinerja maupun kegiatan belajar mengajar. Sehingga konflik internal yang muncul atau terjadi pada lembaga yang dipimpinya, kepala sekolah tersebut mampu mengelola, dengan baik serta terarah. Persepsi guru tentang kemampuan kepala sekolah dalam mengelola konflik internal merupakan suatu tanggapan terhadap keadaan atau kondisi yang terjadi dalam aktifitas dilembaga yang dipimpinya. Dengan demikian persepsi guru 31 Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987, Cet. 3, h. 166. 32 tentang kemampuan kepala sekolah dalam mengelola konflik internal yang terjadi merupakan anggapan atau penerimaan, penafsiran dan pengorganisasian guru terhadap kemampuan yang dimiliki oleh kepala sekolah sebagaimana definisi yang di atas, bahwa persepsi itu berupa anggapan apakah kemampuan yang dimiliki oleh kepala sekolah itu sesuai atau tidak, tepat atau tidak tepat. Sebagai suatu reaksi dari proses perspektual tersebut dapat dilihat dari sikap dan tindakan nyata sehubungan dengan persepsinya. Bukti bahwa kepala sekolah mampu mengelola konflik internal yang terjadi akan terlihat dari kondisi yang ada. Kondisi inilah yang nantinya akan menghasilkan konflik yang potensial terhadap lingkungan sekolah. Sehingga persepsi guru tentang kemampuan kepala sekolah dalam mengelola konflik internal, akan mengarah kepada suatu kepercayaan yang menjadi harapan bagi setiap guru itu sendiri. Misalnya tergantung dari persepsi yang dimiliki, seorang guru akan memberikan respon positif dan negatif terhadap sesuatu yang terjadi. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Sebagaimana prosedur yang ada bahwa untuk mendapatkan data dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian di MTs Seobono Mantofani Jombang-Ciputat-Tangsel. Suatu lembaga sekolah yang sudah berkiprah membantu pemerintah dalam bidang pemerataan kesempatan pendidikan sejak tahun pelajaran 19941995, sekolah tersebut berlokasi di jalan Sumatera no. 75 Jombang-Ciputat-Tangerang Selatan. Telepon 021 7453529. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Mei sd 10 Mei 2010.

B. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian “Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian”. 1 Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud sebagaimana dikutip oleh Amirul Hadi dan Haryono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek pengamatan penelitian. Dalam penelitian ini mencakup satu variabel yaitu, Persepsi guru tentang kemampuan kepala sekolah dalam mengelola konflik Internal. 33 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996, Cet. Ke-10, h.111

Dokumen yang terkait

Persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah dalam pengelollaan pendidikan di MTs Khazanah Kebajikan

0 5 47

Tingkat disiplin kerja guru di MTs.Soebono Mantofani Jombang Ciputat

0 15 78

Penerapan strategi cooperative learning pada mata pelajaran fiqih di MTS. Soebono Mantofani Jombang Tangerang Selatan.

3 18 124

Efektifitas metode demonstrasi pada pembelajaran bidang studi fiqih Di MTs Soebono Mantofani Jombang Ciputat-Tangerang

7 39 67

Hubungan disiplin kerja guru dengan kualitas balajar siswa di MTS Soebono Mantofani Jombang-Ciputat

0 11 106

PERSEPSI GURU TENTANG POLA MANAGERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH Persepsi Guru Tentang Pola Managerial Kepala Sekolah Dan Motivasi Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri Di Kecamatan Kebakkramat Tah

0 4 17

PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA Pengaruh Profesionalisme Guru Dan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di SMA Sragen Kota.

0 2 12

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Persepsi Guru Tentang Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru.

0 1 14

PERSEPSI GURU TENTANG PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP PERSEPSI GURU TENTANG PERAN KEPALA SEKOLAH DAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SD

3 10 14

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN Pengaruh Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Komuninkasi Internal Guru Terhadap Efektivitas Kerja Guru SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo.

0 0 15