Uji Asumsi Klasik Metode Analisis Data

Persamaan regresi yang digunakan adalah: Y = βo + β1X 1 + β2X 2 + β3X 3 + β4X 4 + β5X 5 + e Dimana : Y = Variabel dependen kinerja β0 = Konstanta β1-β5 = Koefisien Regresi X 1 = Prestasi kerja X 2 = Promosi X 3 = Tantangan X 4 = Imbalan X 5 = Pengakuan e = error tingkat kesalahan yaitu 0,05 5

3.7.1. Uji Asumsi Klasik

Agar diperoleh nilai perkiraan yang tidak bias dan efisiensi dari persamaan regresi linear berganda dengan metode kuadrat terkecil atau OLS Ordinary Least Sguare terhadap tiga atau lebih variabel yang diamati, maka dalam pelaksanaan analisis data harus memenuhi beberapa asumís klasik berikut Artawan, 1996 : 1. Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng bell shaped. Data yang “baik” adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Salah satu uji kenormalan yang sering digunakan adalah Uji Kolmogorov Smirnov. Bila nilai p signifikansi0,05 maka distribusi tersebut normal. Namun kebalikannya bila p Rina Amelia : Pengaruh Motivasi Berpretasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009 signifikansi0,05 maka distribusi tidak normal. Dari hasil analisis data didapati nilai p0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian terdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Varibel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala Multicollinearity dilihat dari Value Inflation Factor VIF variabel bebas terhadap variabel terikat Santoso,2005. Apabila nilai VIF tidak melebihi 5, maka mengindikasikan bahwa dalam model tidak terdapat Multicollinearity. Tabel 3.4. Hasil Uji Multicollinearity Antar Variabel Dependen Dari hasi Tabel 3.4 dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk setiap variabel dependen prestasi kerja, promosi, tantangan, imbalan dan pengakuan Coefficients a .473 2.114 .676 1.480 .439 2.276 .488 2.049 .798 1.253 Prestasi kerja Promosi Tantangan Imbalan Pengakuan Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable : Kinerja a. Rina Amelia : Pengaruh Motivasi Berpretasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009 tidak ada yang jumlahnya melebihi 5, sehingga dapat kita simpulkan tidak terjadi Multicollinearity antar variabel dependen. 3. Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena “gangguan” pada seseorang individukelompok cendrung mempengaruhi “gangguan” pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Metode yang sering digunakan ádalah dengan Uji Durbin-Watson uji DW, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL, maka Ho ditolak, berarti terdapat autokorelasi 2. Jika d terletak diantara dU dan 4-dU, maka Ho diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi 3. Jika d terletak diantara dL dan DU atau diantaranya, maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Rina Amelia : Pengaruh Motivasi Berpretasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009 Tabel 3.5. Hasil Uji Durbin-Watson Persamaan regresi dikatakan telah memenuhi asumsi non autokorelasi bila nilai dari Durbin Watson mendekati dua di mana 0 ≤ d ≤ 4 . Dari hasil perhitungan dari Tabel 3.5 pada penelitian ini dengan 5 variabel bebas k=5 dan sampel 59 n=59, maka nilai Tabel Durbin Watson tingkat signifikansi 0,05 adalah dl= 1.41, 4- dl= 2.59 dan du = 1.77, 4-du = 2.23, sedangkan nilai d test 1.72. Artinya variabel- variabel pada penelitian ini berada pada daerah tanpa keputusan, sehingga untuk keputusannya diambil atas dasar nilai d, dimana nilai d yang semakin mendekati 2 berarti diasumsikan tidak ada autokorelasi nilai d yang semakin mendekati nilai 0 berarti ada autokorelasi, dalam penelitian ini nilai d yang didapat adalah 1.72, nilai ini dianggap mendekati nilai 2, sehingga dapat diputuskan untuk penelitian ini tidak terjadi autokorelasi Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut : Model Summary b .676 a .456 .405 4.80119 1.721 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- W atson Predictors: Constant, Pengakuan, Imbalan, Prestasi kerja, Promosi, Tantangan a. Dependent Variable: Kinerja b. Autokorelasi Tanpa Positif keputusan Tidak terjadi Autokorelasi Tanpa Keputusan Autokore lasi negatif dl 1.41 du 1.77 2 4-du 2.23 DW 1.72 4 4-dl 2.59 Gambar 3. Durbin Watson d Test Rina Amelia : Pengaruh Motivasi Berpretasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009 4. Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskeastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat digunakan uji rank corelation spearman, yaitu dengan mengkorelasikan antara variabel bebas, atau dengan cara mencari collinearity diagnoctis, dengan absolut residual. Bila signifikansi hasil korelasi lebih besar dari 0,05 5, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Priyatno, 2008. Dengan cara collinearity diagnoctis dikatakan ada multikolinearitas apabila nilai Eigenvalue mendekati 0 dan condition index15. Tabel 3.6. Hasil Tabel Uji Multikolinearitas dan Heteroskedastisitas Collinearity Diagn stics o a 5.938 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .023 15.953 .03 .04 .04 .02 .65 .01 .015 19.936 .15 .09 .47 .04 .03 .05 .011 23.005 .58 .16 .00 .03 .29 .13 .008 27.115 .22 .00 .49 .01 .03 .76 .005 35.340 .01 .71 .00 .89 .00 .04 Dimension 1 2 3 4 5 6 Model 1 Eigenvalue Condition Index Constant Prestasi kerja Promosi Tantangan Imbalan Pengakuan Variance Proportions Dependent Varia a. ble: Kinerja Dari Tabel 3.6. dapat kita lihat nilai Eigenvalue = 5.938 yang nilainya .tidak mendekati 0, dan nilai Condition Index 1.000, sehingga dapat disimpulkan variabel- variabel pada penelitian ini tidak mengalami multikolinearitas dan heteroskedastisitas Rina Amelia : Pengaruh Motivasi Berpretasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan satu-satunya Rumah Sakit Jiwa Pemerintah yang ada di Provinsi Sumatera Utara, yang memiliki kemampuan pelayanan diklasifikasikan Kelas ”A” dengan sifat kekhususannya dikategorikan dengan tipe ”B”. Selain melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa, Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara juga menyelenggarakan pendidikan yang meliputi : Keperawatan D3, D4, S1 dan Program Pendidikan Dokter S1 Kedokteran dan Program Pendidikan Dokter spesialis yang masing- masing bekerjasama dengan institusi Pendidikan Kesehatan se-Provinsi Sumatera Utara dan Fakultas Kedokteran FK USU, FK UISU, FK UMI. Dengan kemampuan pelayanan yang dimiliki, saat ini Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara juga merupakan Rumah Sakit Jiwa rujukan bagi Rumah Sakit Jiwa lain yang ada di Provinsi Sumatera Utara dan bagi rumah sakit-rumah sakit umum yang ada di Pulau Sumatera. Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara terletak di Jalan Letjend Jamin Ginting KM 10, dengan luas bangunan 9.410m 2 . Kapasitas yang dimiliki oleh Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 450 tempat tidur. Jenis pelayanan yang diberikan yaitu : UGD, rawat jalan, rawat inap, rehabilitasi, Gangguan Mental Organik, anak remaja, geriatri, Kesehatan gigi dan mulut, Rina Amelia : Pengaruh Motivasi Berpretasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien dengan Halusinasi Pendengaran di Ruang Sipiso-Piso Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

9 98 138

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

2 83 101

Asuhan Keperawatan pada Tn. O dengan Masalah Gangguan Tidur di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Medan

6 54 85

Kemampuan Sosialisasi Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara 2013

0 39 64

Pengaruh Lingkungan Kerja Organisasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 28 168

Perilaku Caring Perawat dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

17 144 75

Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Perawat dalam Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, Medan

0 39 6

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

0 0 37

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Budaya Organisasi 1.1. Pengertian Budaya Organisasi - Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

0 1 19

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

0 0 9