prestasi kerja itu sendiri, dengan demikian akan memacu semangat kerja dari karyawan dan akan memacu untuk berprestasi setinggi-tingginya Hasibuan, 2005.
Fenomena yang terjadi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara belum mengarah kepada hal seperti itu. Berdasarkan pengamatan dan wawancara
kepada beberapa orang perawat, didapati bahwa masih kurangnya perhatian pimpinan tentang penilaian prestasi kerja dari perawat serta penghargaan ataupun kompensasi
khusus untuk perawat yang berprestasi kerja baik, dan sebaliknya bagi perawat yang tidak melaksanakan tugas dengan baik terhadap sanksi yang akan diterimanya.
Perawat yang bekerja sesuai dengan tugas dan porsinya tidak pernah dikategorikan atau dikelompokkan secara khusus berdasarkan kepada prestasi
kerjanya, seperti prestasi yang baik ataupun yang kurang berprestasi. Masih kurangnya penghargaan reward yang jelas untuk prestasi yang baik ataupun tidak
diberlakukannya saksi punishment kepada perawat yang tidak menjalankan tugas dengan baik yang diterapkan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara,
hal ini mungkin dapat menyebabkan kurangnya minat dan keinginan berprestasi tinggi. Perawat akan melaksanakan tugasnya lebih dikarenakan sudah menjadi
tanggung jawab tanpa adanya keinginan untuk mencapai prestasi yang tinggi.
5.9. Pengaruh Motivasi Berprestasi Promosi Terhadap Kinerja Perawat Dalam
Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara
Motivasi berprestasi promosi merupakan salah satu motivasi yang terkandung dari tiga komponen dasar Motivation of Achievement dari David Mc.Clelland.
Rina Amelia : Pengaruh Motivasi Berpretasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
Motivasi berprestasi promosi merupakan suatu dorongan untuk berprestasi karena menginginkan adanya promosi atau kenaikan status sebagai bentuk dari penghargaan
pimpinan terhadap prestasi kerja yang baik dalam pekerjaan. Seseorang akan termotivasi untuk bekerja dengan giat dan berprestasi karena adanya kesempatan
yang diberikan oleh pimpinan sehingga dia akan lebih memacu diri bekerja sebaik- baiknya dan meraih prestasi yang gemilang Hasibuan, 2005
Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa secara parsial variabel motivasi berprestasi promosi mempunyai pengaruh terhadap kinerja responden
dengan taraf signifikansi 0.000 yang berarti bahwa motivasi berprestasi promosi yang dimiliki oleh perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Sumatera Utara akan meningkatkan kinerjanya dalam asuhan keperawatan, dan secara teoritis kontribusi motivasi berprestasi promosi terhadap kinerja responden
nilai B sebesar 0.342 Tabel 4.15 Hasil ini sesuai dengan penelitian Nurjahjani 2007 tentang pengaruh imbalan
finansial, imbalan interpersonal, dan promosi terhadap prestasi kerja karyawan yang menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara variabel imbalan
finansial, imbalan interpersonal, dan promosi dengan prestasi kerja, yang artinya apabila karyawan diberikan kesempatan untuk memacu motivasi promosi akan
memacunya untuk berprestasi dalam pekerjaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Gibson 1997 bahwa imbalan ekstrinsik
imbalan yang berasal dari pekerjaan yang mencakup uang, status, promosi dan rasa hormat dapat menjadi motivator setiap karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang
Rina Amelia : Pengaruh Motivasi Berpretasi Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Pasien…, 2008 USU e-Repository © 2009
lebih baik, dengan memberi imbalan ekstrinsik, perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas karyawan.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan beberapa perawat yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara, dapat disimpulkan
bahwa sebenarnya pihak manajemen rumah sakit sudah mempunyai kriteria-kriteria tertentu bagi perawat untuk mendapatkan kesempatan promosi, seperti unsur
pendidikan serta lamanya bertugas, perawat yang mempunyai pendidikan tinggi dan masa kerja lebih lama mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk jabatan-jabatan
tertentu. Tetapi belum ada kriteria-kriteria lain seperti penilaian kinerja kerajinan, ketekunan serta tanggung jawab dalam melaksanakan tugas menjadi penilaian
tambahan selain kriteria diatas. Kondisi seperti ini berakibat perawat lebih fokus untuk melanjutkan pendidikan
dan kurang memperhatikan aspek-aspek lain penilaian kinerja sebagai bahan pertimbangan untuk promosi jabatan.
5.10. Pengaruh Motivasi Berprestasi Tantangan Terhadap Kinerja Perawat