5.13. Bobot Prioritas Level Alternatif Supplier K1
K2 K3
P1 P2
P3 J1
J2 J3
H1 H2
H3 G1
G2 G3
G4 S1
0,0134 0,0099 0,0080 0,0139 0,0108 0,0102 0,0184 0,0184 0,0132 0,0091 0,0094 0,0200 0,0091 0,0071 0,0064 0,0079 S2
0,0109 0,0090 0,0080 0,0145 0,0087 0,0079 0,0182 0,0151 0,0101 0,0147 0,0121 0,0143 0,0071 0,0069 0,0040 0,0066 S3
0,0106 0,0073 0,0086 0,0163 0,0091 0,0073 0,0153 0,0119 0,0106 0,0096 0,0103 0,0182 0,0078 0,0064 0,0051 0,0064 S4
0,0122 0,0122 0,0084 0,0164 0,0083 0,0059 0,0141 0,0169 0,0101 0,0116 0,0145 0,0150 0,0081 0,0064 0,0049 0,0059 S5
0,0101 0,0089 0,0073 0,0126 0,0079 0,0098 0,0151 0,0169 0,0122 0,0099 0,0055 0,0113 0,0084 0,0052 0,0046 0,0052 S6
0,0116 0,0111 0,0091 0,0107 0,0081 0,0068 0,0109 0,0171 0,0137 0,0105 0,0083 0,0173 0,0069 0,0081 0,0062 0,0075
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.1.6.2. Perhitungan Bobot Subkriteria
Berdasarkan hasil pengolahan pembobotan matriks banding berpasangan diatas, maka diperoleh bobot untuk setiap subkriteria yang dapat dilihat pada
Tabel 5.14.
Tabel 5.14. Bobot Subkriteria
No, Kriteria
Subkriteria
1 Kualitas K
0,1767 Kesesuaian Teknis K-1
0,0693 Tingkat Kecacatan K-2
0,0457 Kemampuan Memberikan Kualitas
yang Konsisten K-3 0,0617
2 Pengiriman
P 0,1852
Kecepatan Pengiriman P-1 0,0608
Ketepatan Jumlah Pengiriman P-2 0,0686
Frekuensi Pengiriman P-3
0,0558
3 Kebijakan
Klaim Jaminan J
0,2583 Memberikan Jaminan atau Garansi
terhadap Barang J-1 0,0956
Daya Respon J-2 0,0972
Kemampuan Menjaga Kesepakatan J-3
0,0655 4
Harga H 0,2216
Cara Pembayaran H-1 0,0694
Harga Penawaran H-2 0,0671
Kestabilan Harga H-3 0,0851
5, Lokasi
Geografis G 0,1582
Jarak Pengiriman G-1 0,0382
Lama Waktu Pengiriman G-2 0,0354
Kondisi Jalan yang Dilalui G-3 0,0497
Iklim Cuaca G-4 0,0349
Sumber : Pengolahan Data
5.1.7. Penentuan Prioritas Supplier dengan PROMETHEE Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation
Penentuan prioritas supplier menggunakan metode PROMETHEE dapat dilihat pada Tabel 5.15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Bobot Prioritas Level Alternatif Supplier
K1 K2
K3 P1
P2 P3
J1 J2
J3 H1
H2 H3
G1 G2
G3 G4
S1 0,0134 0,0099 0,0080 0,0139 0,0108 0,0102 0,0184 0,0184 0,0132 0,0091 0,0094 0,0200 0,0091 0,0071 0,0064 0,0079 S2 0,0109 0,0090 0,0080 0,0145 0,0087 0,0079 0,0182 0,0151 0,0101 0,0147 0,0121 0,0143 0,0071 0,0069 0,0040 0,0066
S3 0,0106 0,0073 0,0086 0,0163 0,0091 0,0073 0,0153 0,0119 0,0106 0,0096 0,0103 0,0182 0,0078 0,0064 0,0051 0,0064 S4 0,0122 0,0122 0,0084 0,0164 0,0083 0,0059 0,0141 0,0169 0,0101 0,0116 0,0145 0,0150 0,0081 0,0064 0,0049 0,0059
S5 0,0101 0,0089 0,0073 0,0126 0,0079 0,0098 0,0151 0,0169 0,0122 0,0099 0,0055 0,0113 0,0084 0,0052 0,0046 0,0052 S6 0,0116 0,0111 0,0091 0,0107 0,0081 0,0068 0,0109 0,0171 0,0137 0,0105 0,0083 0,0173 0,0069 0,0081 0,0062 0,0075
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan indeks preferensi kriteria maka harus dilakukan perbadingan bobot antar supplier untuk mendapatkan derajat prefernsi atau Px.
Nilai ini diperoleh dengan cara mengevaluasi nilai deviasi antar supplier tiap kriteria, dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: Px
= derajat preferensi perbandingan alternatif antar supplier Vx
= selisih nilai kriteria, dimana Vx = f
k
a
n
-f
k-1
a
n-1
, dan sebaliknya. a
n
= Alternatif supplier f
k
= Kriteria yang digunakan f
k
a
n
= nilai bobot prioritas Contoh untuk perhitungan Px antara S1 dan S2 subkriteria kualitas:
Vx = 0,0134
– 0,0103 = 0,0024 Maka nilai Px adalah 0, yang berarti untuk subkriteria SK1, supplier S1 lebih
unggul daripada supplier S2. Rekapitulasi perhitungan derajat preferensi antar supplier dapat dilihat pada Tabel 5.16.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Hasil Perhitungan Derajat Preferensi K1
K2 K3
P1 P2
P3 J1
J2 J3
H1 H2
H3 G1
G2 G3
G4 S1,S2
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
S1,S3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
S1,S4
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
S1,S5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
S1,S6
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
S2,S1
1 1
1 1
S2,S3
1 1
1 1
1 1
1 1
1
S2,S4
1 1
1 1
1 1
S2,S5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
S2,S6
1 1
1 1
1 1
1
S3,S1
1 1
1 1
S3,S2
1 1
1 1
1 1
1
S3,S4
1 1
1 1
1 1
1 1
S3,S5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
S3,S6
1 1
1 1
1 1
1
S4,S1
1 1
1 1
1
S4,S2
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
S4,S3
1 1
1 1
1 1
1 1
S4,S5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
S4,S6
1 1
1 1
1 1
1 1
S5,S1
1
S5,S2
1 1
1 1
1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Hasil Perhitungan Derajat Preferensi K1
K2 K3
P1 P2
P3 J1
J2 J3
H1 H2
H3 G1
G2 G3
G4 S5,S3
1 1
1 1
1 1
S5,S4
1 1
1 1
S5,S6
1 1
1 1
S6,S1
1 1
1 1
1
S6,S2
1 1
1 1
1 1
1 1
1
S6,S3
1 1
1 1
1 1
1 1
1
S6,S4
1 1
1 1
1 1
1 1
S6,S5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Universitas Sumatera Utara
5.1.7.1.Perhitungan Indeks Preferensi
Fungsi indeks preferensi atas seluruh kriteria adalah sebagai berikut.
Dimana :
Wx = Bobot untuk kriteria
Px = Nilai derajat preferensi
Contoh Perhitungan indeks preferensi untuk semua kriteria pada supplier 1 S1 dan supplier 2 S2 dihitung sebagai berikut :
π S1,S2 = 0,0693 x 1 + 0,0457 x 1 + 0,0617 x 0 + 0,0608 x 0 + 0,0686 x 1 + 0,0558 x 1 + 0,0956 x 1 + 0,0972 x 1 + 0,0655 x 0 +
0,0694 x 0 + 0,0671 x 1 + 0,0851 x 1 + 0,0382 x 1 + 0,0354 x 1 + 0,0497 x 1 + 0,0349 x 1
= 0,7408 Indeks preferensi dapat ditentukan tanpa menggunakan bobot jika
semua kriteria dianggap sama tingkat kepentingannya. Namun, pada penelitian ini perhitungan indeks preferensi menggunakan bobot yang dihitung dari matriks
banding berpasangan yang hasil perhitungannya tercantum pada Tabel 5.14. Adapun rekapitulasi hasil perhitungan indeks preferensi dapat dilihat pada Tabel
5.17.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17. Hasil Perhitungan Derajat Preferensi dan Indeks Preferensi K1 K2 K3 P1 P2 P3 J1 J2 J3 H1 H2 H3 G1 G2 G3 G4
Indeks Preferensi
S1,S2
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,7408 S1,S3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,7408 S1,S4
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0,6825
S1,S5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0,9347
S1,S6
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0,7169
S2,S1
1 1
1 1
0,2592 S2,S3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0,5686
S2,S4
1 1
1 1
1 1
0,3379 S2,S5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0,7073
S2,S6
1 1
1 1
1 1
1 0,4502
S3,S1
1 1
1 1
0,2592 S3,S2
1 1
1 1
1 1
1 0,4314
S3,S4
1 1
1 1
1 1
1 1
0,4789 S3,S5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,6148 S3,S6
1 1
1 1
1 1
1 0,4810
S4,S1
1 1
1 1
1 0,3175
S4,S2
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,6621 S4,S3
1 1
1 1
1 1
1 1
0,5211 S4,S5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,7427 S4,S6
1 1
1 1
1 1
1 1
0,5296
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17. Hasil Perhitungan Derajat Preferensi dan Indeks Preferensi Lanjutan K1 K2 K3 P1 P2 P3 J1 J2 J3 H1 H2 H3 G1 G2 G3 G4 Indeks Preferensi
S5,S1
1 0,0653
S5,S2
1 1
1 1
1 0,2927
S5,S3
1 1
1 1
1 1
0,3852 S5,S4
1 1
1 1
0,2573 S5,S6
1 1
1 1
0,2718 S6,S1
1 1
1 1
1 0,2831
S6,S2
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0,5498
S6,S3
1 1
1 1
1 1
1 1
1 0,5190
S6,S4
1 1
1 1
1 1
1 1
0,4704 S6,S5
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,7282
Universitas Sumatera Utara
Setelah diperoleh nilai indeks preferensi dari masing-masing Alternatif maka dibuat kemudian matriks hasil perhitungan Indeks Preferensi agar
mempermudah perhitungan Leaving Flow dan Entering Flow. Matriks ini dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Matriks Perhitungan Indeks Preferensi
S1 S2
S3 S4
S5 S6
S1 0,7408
0,7408 0,6825
0,9347 0,7169
S2 0,2592
0,5686 0,3379
0,7073 0,4502
S3 0,2592
0,4314 0,4789
0,6148 0,4810
S4 0,3175
0,6621 0,5211
0,7427 0,5296
S5 0,0653
0,2927 0,3852
0,2573 0,2718
S6 0,2831
0,5498 0,5190
0,4704 0,7282
Sumber: Pengolahan Data
5.1.7.2.Perhitungan Leaving Flow, Entering Flow dan Net Flow
Perhitungan positive outranking flow leaving flow dan negative outranking flow
entering flow berdasarkan nilai indeks peferensi yang terdapat pada Tabel 5.18 dilakukan dengan persamaan sebagai berikut:
Leaving flow Entering flow
Keterangan: = nilai indeks preferensi
n = jumlah alternatif supplier
a = alternatif
Contoh perhitungan leaving flow S1 adalah sebagai berikut: Leaving flow
Universitas Sumatera Utara
Leaving flow
= 0,7631 Contoh perhitungan entering flow S1 adalah sebagai berikut:
Entering flow Entering flow
= 0,2369 Rekapitulasi hasil perhitungan leaving flow dan entering flow dapat dilihat pada
Tabel 5.19.
Tabel 5.19. Hasil Perhitungan Leaving flow dan Entering flow
Alternatif Leaving Flow
Entering Flow S1
0,7631 0,2369
S2 0,4646
0,5354 S3
0,4530 0,5470
S4 0,5546
0,4454 S5
0,2545 0,7455
S6 0,5101
0,4899
Sumber: Pengolahan Data
Setelah mendapat nilai leaving flow dan entering flow, dilanjutkan dengan perhitungan net flow untuk memperoleh ranking supplier. Net flow
diperoleh dari hasil pengurangan leaving flow dan entering flow. Rekapitulasi nilai net flow dan ranking supplier dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Nilai Net flow dan Ranking Supplier
Alternatif Leaving
flow Entering flow
Net flow Ranking
S1
0,7631 0,2369
0,5263 1
S2
0,4646 0,5354
-0,0707 4
S3
0,4530 0,5470
-0,0939 5
S4
0,5546 0,4454
0,1092 2
S5
0,2545 0,7455
-0,4911 6
S6
0,5101 0,4899
0,0202 3
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Pengolahan Data
Nilai leaving flow sebenarnya menggambarkan strength atau kelebihan suatu supplier terhadap supplier lainnya. Sedangkan nilai entering flow menggambarkan
weakness atau kekurangan suatu supplier terhadap supplier lainnya Dzikri, 2013. Oleh
karena itu, nilai net flow dikatakan stabil apabila bernilai positif, dikarenakan nilai leaving flow
lebih besar dibandingkan nilai entering flow. Dalam arti, strength yang dimiliki supplier haruslah lebih besar dibandingkan dengan nilai weakness. Pada
penelitian ini urutan supplier yang direkomendasikan untuk perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1. S1 PT. IGlass Surabaya
2. S4 PT. Mitra Karya Mulia
3. S6 PT. Mulia Indah Glass
4. S2 PT. Asa Cipta Packaging
5. S3 PT. Arta Jaya
6. S5 PT.Kedaung Subur
5.2. Pengumpulan Data Goal Programming
Kategori