Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang ditemui cocok sebagai narasumber data Sugiyono, 2006:77. Teknik ini biasanya dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara kebetulan, dimana responden yang terpilih sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan penulis.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data ditentukan oleh metode penelitian, apakah kuantitatif atau kualitatif. Dalam riset kuantitatif dikenal teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi Kriyantono, 2010: 95. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a. Penelitian Kepustakaan Library Research Dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku, majalah, internet dan sebagainya. b. Penelitian Lapangan Field Research Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan survey lokasi penelitian yaitu melalui kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden Kriyantono, 2010: 97. Kuesioner disebarkan dengan harapan responden akan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, dan bersifat tertutup jika alternatif-alternatif jawaban telah disediakan. Instrumen berupa lembar daftar pertanyaan dapat berupa kuesioner, checklist, ataupun skala. Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada responden yakni mahasiswi program Strata 1 FISIP Universitas Sumatera Utara angkatan 2012. Dalam metode pengumpulan data pada penelitian ini digunakan kuesioner yang bersifat tertutup. Universitas Sumatera Utara

3.6 Teknik Analisis Data

Moleong 2000 mendefenisikan analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditentukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Kriyantono, 2010: 167. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data agar data yang masih terkesan bertebaran tersebut menjadi lebih mudah dimanfaatkan dalam analisis dengan alat-alat analisis yang ada untuk menjawab tujuan penelitiannya. Analisis merupakan suatu proses kerja dari rentetan tahapan penulisan laporan. Analisis data dilakukan dengan mengukur tingkat korelasi antara variabel independen dan dependen. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian korelasional, sehingga menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang, dan uji hipotesis. a. Analisis tabel tunggal Yaitu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel ke dalam beberapa kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Analisis ini merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu jumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori Singarimbun, 1995: 266. b. Analisis tabel silang Merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang memiliki satu dengan yang lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau bernilai negatif Singarimbun, 1995 : 273. c. Uji hipotesis Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka digunakan rumus korelasi Rank-Order Spearman Spearman‟s Rho Rank Order Correlations , yaitu sebagai berikut : Rho = 1 – ∑ N N 2 – 1 Keterangan : Rho = koefisien korelasi rank order d = perbedaan antara pasangan jenjang ∑ = sigma atau jumlah n = jumlah individu atau sampel Spearman Rho Coefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal. Jika Rho 0, maka hipotesis ditolah Jika Rho 0, maka hipotesis diterima Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika n 0 maka digunakan rumus uji t hitung pada tingkat signifikasi 0,05 sebagai berikut: t = √ keterangan : t = nilai t hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel Jika t hitung t tabel, maka hubungannya signifikan Universitas Sumatera Utara Jika t hitung t tabel, maka hubungannya tidak signifikan Selanjutnya melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford, yaitu sebagai berikut : 0,20 = hubungan rendah sekali 0,20 – 0,40 = hubungan rendah 0,41 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 = hubungan yang sangat tinggi, kuat 0,90 = hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali Menurut Ridwan 2004 untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y ditentukan dengan rumus koefisien determinasi, yaitu sebagai berikut: KP = r 2 x 100 Keterangan : KP : besarnya koefisien penentu determinasi r : koefisien korelasi Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian