Efek Komunikasi Massa Kerangka Pemikiran dan Teori

commit to user j. Mengubah struktur kekuasaan dalam suatu masyarakat. k. Menjadi sarana untuk membantu pelaksanaan program-program pembangunan. l. Mendukung pembangunan ekonomi, sosial dan politik suatu bangsa. Komunikasi massa berfungsi sebagai decoder, interpreter, dan encoder. Komunikasi massa mendecode lingkungan sekitar untuk kita, mengawasi kemungkinan timbulnya bahaya, mengawasi terjadinya persetujuan dan juga efek-efek hiburan. Komunikasi massa menginterpretasikan hal-hal yang di-decode sehingga dapat mengambil kebijakan terhadap efek, menjaga berlangsungnya interaksi serta membantu anggota-anggota masyarakat menikmati kehidupan. Wilbur Schramm dalam Wiryanto, 2000: 10

3. Efek Komunikasi Massa

Dalam penelitian ini teori tentang efek komunikasi massa merupakan pondasi utama untuk melandasi rancangan bangunan penelitian ini, menurut Steve M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik Ardianto Erdinaya, 2007:49 yaitu: 1. Efek Ekonomi Kehadiran media massa ditengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa. Didalam surat kabar berarti menghidupkan pabrik yang mensuplay kertas Koran; menyuburkan pengusaha pencetakan dan grafika, commit to user membuka lapangan kerja bagi para wartawan, perancang grafik, pengedar, pengecer dan pencari iklan. 2. Efek Sosial Berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi social sebagai akibat dari kehadiran media masa. Sebagai contoh, misalnya kehadiran televisi dapat meningkatkan status social dari pemiliknya. Majalah yang beredar dapat menuntun pembacaanya untuk memilih majalah yang menjadi kebutuhannya, misalnya majalah Gadis, umumnya dikonsumsi oleh para remaja putri, majalah otomotif di komsumsi oleh para pecinta otomotif,dsb. 3. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari Sebelum pergi ke kantor, masyarakat kota pada umumnya membaca Koran dahulu. Anak-anak sekolah dasar yang biasanya selalu mandi pagi hari Minggu, setelah hadirnya acara televisi untuk anak-anak pada pagi hari, mengubah jadwal mandi pagi menjadi jadwal menonton televisi. 4. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman Orang menggunakan media massa untuk menggunakan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, misalnya untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya. commit to user Orang yang tertimpa musibah akan menghilangkan perasaan dukanya dengan mendengarkan radio siaran atau menonton televisi yang menayangkan acara-acara siraman rohani, misalnya mendengarkan acara dakwah. 5. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak nyaman pada diri sesorang, tetapi dapat juga menumbuhkan perasaan tertentu, terkadang, seseorang mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Misalnya, seseorang akan mempunyai perasaan positif terhadap harian Kompas daripada Media Indonesia. Para ibu rumah tangga ada yang senang membaca majalah Kartini, tetapi ada juga yang senang membaca majalah Femina. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa timbulnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitanya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut. Dalam penyampaian pesan, komunikator mengharapkan efek yang yang ditimbulkan oleh komunikan. Menurut Saverin dan Tankard Jr 1988:311 ada tiga macam model dan efek komunikasi massa, yaitu : 1. The Powerful Effect Model Model ini berkaitan dengan instinctive S-R, teori dari Melvin Defleur dan Bullet Theory. Dalam model ini media menyajikan stimuli yang perkasa dan seragam diperhatikan oleh massa, massa tersebut tidak commit to user berdaya ditembaki oleh stimuli media massa sehingga disini terlihat betapa perkasanya media mempengaruhi massa. 2. The Limited Effect Model Model ini media massa lebih berfungsi memperteguh keyakinan yang ada, dimana khalayak bukan lagi tubuh pasif karena khalayak menyaring informasi melalui proses yang disebut persepsi selektif selective perception, terpaan selektif selective exposure, dan ingatan selektif selective retention. Ketiga proses tersebut menjadi perantara dari efek komunikasi massa, sehingga disini menunjukkan terbatasnya efek dari komunikasi massa. 3. The Moderate Effect Model ini khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya, karena penggunaan media adala salah satu cara untuk memperoleh pemenuhan kebutuhan tercapai. Media massa memang tidak dapat dipenuhi orang untuk merubah sikap, tetapi media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang diperkirakan orang. Model effect ini adalah “Uses and Gratification model” Penelitian ini mengacu pada “The Powerful Effect Model ” yang menyatakan bahwa media massa menyajikan stimuli yang perkasa dan seragam sehingga massa tidak berdaya ditembaki oleh stimuli media massa. Model ini mempunyai asumsi bahwa komponen-komponen komunikasi komunikator, pesan, media amat perkasa dalam mempengaruhi komunikasi, karena komunikan dianggap pasif dalam menerima pesan-pesan komunikasi tersebut. commit to user Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak dengan apa yang kita harapkan. Apabila sikap dan tingkah laku komunikan sesuai, maka itu berarti komunikasi berhasil, efek komunikasi meliputi tiga aspek, yaitu : 1 Aspek kognitif yaitu yang menyangkut kesadaran dan pengetahuan. Contoh : Menjadi sadar atau ingat, menjadi tahu atau kenal. 2 Aspek afektif yaitu mengangkut sikap atau perasaan dan emosi. Contoh : Sikap setuju atau tidak setuju, perasaan sedih, gembira, perasaan benci, dan menyukai. 3 Aspek psikomotorik yaitu menyangkut prilaku atau tindakan. Contoh : Berbuat seperti apa yang disarankan dan berbuat seperi apa yang tidak disarankan. H. A. W. Widjaja, 2000: 93. Pesan mencapai segi kognitif dari individu apabila pesan tersebut telah diterima oleh khalayak. Pesan yang diterima oleh seseorang melalui panca inderanya dapat berubah menjadi stimuli yang diantarai oleh keadaan internal tertentu dalam organisme manusia yang akan menimbulkan respon tertentu pula. Penerimaan informasi dapat disebut juga dengan perubahan kegiatan kognitif yang berhubungan dengan proses persepsi yang terjadi dalam diri individu. Khalayak terdiri dari individu-individu yang akan mempersepsikan stimulus melalui proses pemilihan terhadap stimulus. Individu dapat muncul dengan persepsi yang berbeda terhadap stimuli yang sama. commit to user Dengan kata lain, meskipun pesan stimulus yang disampaikan media massa sama namun akibat yang terjadi dikalangan khalayak akan berbeda antara satu orang dengan orang lain

4. Surat Kabar