E. Hak dan Kewajiban Konsumen terkait Praktik Tukang Gigi
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien sebagai konsumen dalam memberikan pelayanan kesehatan baru muncul pada akhir tahun 1960. Tujuan
dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan membuat sistem pelayanan kesehatan yang responsif terhadap kebutuhan
konsumen.
89
Pandangan Hukum, pasien juga berhak mengambil keputusan terhadap pelayanan kesehatan yang akan dilakukan terhadapnya, karena hal ini
berhubungan erat dengan hak asasi sebagai manusia. Kecuali apabila dapat dibuktikan bahwa keadaan mentalnya tidak mendukung untuk mengambil
keputusan yang diperlukan.
90
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang danatau jasa, konsumen penerima jasa tukang gigi dengan tujuan untuk memperbaiki fungsi dan estetika dari gigi dan mulut,atas jasa yang
diberikan konsumen maka konsumen berhak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan selama menerima jasa tukang gigi
Hak dan kewajiban konsumen terkait dengan praktik tukang gigi ditinjau dari Undang - Undang No. 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen :
2. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang danatau jasa. Dalam hukum kesehatan hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur dapat berupa informasi mengenai kompetensi
dan kewenangan dari tenaga kesehatan yang menangani pasien apakah kompetensi dan kewenangan dari tenaga kesehatan tersebut sesuai dengan
pelayanan kesehatan yang diberikan atau tidak.
3. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa
yang digunakan apabila konsumen memiliki keluhan selama menerima jasa dari tukang gigi maka konsumen berhak untuk didengar pendapat dan
keluhannya
89
Nila Ismani, Etika Keperawatan, Jakarta : Widya Medika, 2001, hal. 24-29.
90
Bahder Johan Nasution, Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005 hal 32
Universitas Sumatera Utara
4. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen dapat mengajukan ke pengadilan perdata maupun pidana
5. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen, misalnya
informasi dan pembinaan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat LPKSM bagi konsumen
6. Hak untuk diperlukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif, setiap orang yang datang ke tukang gigi memiliki hak yang sama untuk diperlukan ataju dilayani secara benar dan jujur serta tidak
didiskriminasi berdasarkan suku, agama,ras atau golongannya.
7. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian,
apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sebagaimana mestinya, misalnya konsumen mengalami gangguan kesehatan akibat pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh tukang gigi maka konsumen berhak untuk mendapatkan kompensasi danatau ganti rugi dari tukang gigi sebagai
pelaku usaha.
Apabila dilihat bahwa Undang - Undang Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen ketujuh pasal tersebut memiliki
point yang sangat penting bagi konsumen untuk mendapatkan kepastian hukum apabila terjadi sengketa di kemudian hari. Akan tetapi dilihat pada Ayat 1 dan
ayat 7 hak konsumen memiliki Hubungan yang sangat kompleks sehingga hak dan kewajiban yang dimiliki konsumen yang telah dilanggar oleh tukang gigi
mendapat perlindungan hukum. Sementara menurut Undang - Undang Kesehatan diatur hak - hak sebagai
berikut :
91
1. Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan terjangkau 2.
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab, misalnya dengan
diadakannya penyuluhan - penyuluhan atau penyebaran informasi kesehatan oleh Pemerintah dengan media lainnya seperti iklan layanan
masyarakat dan brosur
91
Indonesia e, Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, LN No. 144, TLN No.0563, Pasal 5
Universitas Sumatera Utara
Undang - Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan jasa kesehatan melalui pemerintah dan pemerintah
daerah dalam bentuk penyuluhan yang dilakukan secara merata kepada konsumen sehingga terdapat keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menambah
pengetahuan bagi masyarakat pentingnya kesehatan gigi dan mulut. Kewajiban konsumen selama menerima jasa dari tukang gigi berdasarkan
Undang - Undang Perlindungan Konsumen adalah sebagai berikut :
92
1. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau
jasa, misalnya konsumen harus membayar harga yang ditetapkan oleh pelaku usaha
2. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati, misalnya dalam
membayar barang kepada pelaku usaha di Indonesia, konsumen harus membayar sejumlah uang dengan mata uang Rupiah
3. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan
konsumen secara patut, misalnya dalam upaya penyelesaian sengketa, konsumen harus berupaya penyelesaian secara damai terlebih dahulu.
Adapun hak dan kewajiban tukang gigi telah menjamin perlindungan hukum. Mahkamah Kostitusi menyatakan larangan terhadap profesi tukang gigi
dalam Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Inkonstitusional bersyarat. Sebab, profesi tukang gigi dapat dimasukkan atau
dikategorikan dalam satu jenis pelayanan kesehatan tradisional Indonesia yang harus dilindungi oleh negara.
Mahkamah berpandangan, pada prinsipnya Pasal 27 ayat 2 Undang - Undang Dasar 1945 secara tegas menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. “Dengan
92
Indonesia c, Undang - Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999, Pasal 5
Universitas Sumatera Utara
demikian, berarti negara melindungi hak atas pekerjaan setiap warga negaranya dalam rangka mendapatkan penghidupan yang layak bagi kemanusian,”.
Akhirnya, dalam amar putusan atas perkara yang diajukan oleh Tukang Gigi Hamdani Prayogo ini, Ketua Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud MD
menegaskan bahwa Pasal 73 ayat 2 UU Praktik Kedokteran bertentangan dengan UUD 1945 sepanjang tidak dimaknai, “Setiap orang dilarang menggunakan alat,
metode atau cara lain dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menimbulkan kesan seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter atau dokter
gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi danatau surat izin praktik, kecuali tukang gigi yang mendapat izin praktik dari Pemerintah”.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PEMASANGAN BEHEL OLEH