Pembangunan Fasilitas Urban di Perdesaan

unggulan, maka arahan pembangunan wilayah secara umum adalah memperkuat sektor pertanian, termasuk wilayah dan masyarakat yang terlibat di dalamnya, dengan mengoptimalkan potensi domestik wilayah. Upaya perbaikan tersebut dapat dilakukan secara simultan dari beberapa program pembangunan, yaitu:

1. Pembangunan Fasilitas Urban di Perdesaan

Berangkat dari faktor penyebab permasalahan yang meluas di Jawa Barat, maka ke depan, proram pembangunan diupayakan untuk dapat memperbaiki kesalahan yang pernah terjadi, dengan melakukan konsentrasi pembangunan pada wilayah-wilayah yang selama ini kurang tersentuh program pembangunan, yaitu melalui pembangunan fasilitas urban di perdesaan, termasuk sektor andalan yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat dan motor penggerak ekonomi wilayah. Program pembangunan diarahkan untuk mengembangkan kota-kota di wilayah pertanianperdesaan dengan aktivitas perekonomian yang berbasis pada sumberdaya lokal daerah, baik sumberdaya alam, sumberdaya buatan, sumberdaya manusia dan sumberdaya sosial. Sumberdaya alam dimaksudkan untuk memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam untuk kegiatan usaha perekonomian, sehingga dapat mengurangi ketergantungan input impor, tanpa mengabaikan aspek kelestarian lingkungan. Sumberdaya buatan, yang berupa infrastruktur, berbagai fasilitas, sarana prasarana, dimaksudkan agar masyarakat di daerah itu terpenuhi kebutuhan pokoknya, termasuk fasilitas pokok kesehatan, pendidikan, fasilitas usaha dan keuangan, serta aksesibilitas jaringan transportasi, tanpa harus bermigrasi ke wilayah perkotaan. Perspektif sumberdaya manusia diartikan bahwa penduduk daerah diberikan kesempatan untuk meningkatkan ketrampilannya sehingga mampu mengelola usaha pertanian secara mandiri. Diversifikasi usaha pertanian ke arah hilir, yang dikuasai oleh petani, akan memotivasi mereka terus berinovasi untuk memajukan usahanya, baik pada usaha on farm maupun off farm-nya. Putra-putra terbaik daerah, yang berekspektasi tinggi, dapat membangun daerahnya sendiri dan memajukan masyarakatnya. Sedangkan sumberdaya sosial, berupa kelembagaan yang telah mengakar pada wilayah tersebut, merupakan investasi penting pembangunan untuk menggerakkan pembangunan dengan keterlibatan aktif masyarakatnya. Terutama pada daerah perdesaan pertanian yang dinilai paling tertinggal, seperti perdesaan di Cianjur, Garut, Indaramayu dan Karawang, maka program pembangunan diprioritaskan pada daerah tersebut. Dengan terbentuknya replikasi kota di daerah perdesaan atau pertanian, akan mengurangi dan mencegah terus berlangsungnya fenomena backwash effect. Arus migrasi ke perkotaan, kesenjangan wilayah, kesenjangan pendapatan dan berbagai permasalahan yang pernah terjadi, seharusnya secara berangsur-angsur akan berkurang, dan diharapkan setiap wilayah dengan kekuatan yang sederajat dan keunggulan basis sumberdaya yang berbeda, dapat saling memperkuat dan menjalin kerjasama antar sektor dan antarwilayah. Pembangunan fasilitas urban seperti ini, seharusnya tidak akan mengulang kesalahan konsep pembangunan pusat pertumbuhan yang pernah dilakukan. Dengan perbaikan teknologi dan fasilitas usaha yang terkait erat dengan sektor pertanian, sekaligus melibatkan masyarakat taninya, maka masing-masing wilayah dengan basis perekonomiannya dapat memperkuat hubungan, baik regional maupun keterkaitan sektoralnya.

2. Revolusioner Perbaikan Teknologi Pertanian dan Aplikasinya