6.4 Tanggapan Responden terhadap Pelaksanaan Program PEMP
Tujuan pemberian bantuan permodalan melalui dana DEP tidak lain adalah untuk menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi produktif di wilayah masing-
masing. Proses pengembalian pinjaman dengan mencicil kepada Unit Simpan Pinjam Koperasi LEPP M2R dipergunakan untuk di gulirkan kembali kepada
peserta yang lain. Tentunya program ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan sumbangan bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir.
Pada pelaksanaannnya, Program PEMP mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat pesisir Kabupaten Sukabumi. Hal ini terlihat dari
antuasiasme masyarakat dalam mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan seperti sosialisasi, pengembangan kemampuan, pelatihan kewirausahaan, pelatihan
manajemen usaha, dan peningkatan peran perempuan pesisir. Berdasarkan wawancara dengan responden mengenai pelaksanaan
program PEMP, diketahui bahwa tujuan utama responden menjadi peserta program tentunya adalah untuk mendapatkan bantuan permodalan, walaupun
sebagian responden lainnya juga menyatakan menjadi peserta program karena ingin mendapatkan pelatihan manajerial usaha, pengembangan keterampilan, dan
adanya penjualan perlengkapan usaha yang murah. Tujuan yang dikemukakan oleh responden dapat di lihat pada Gambar 12.
Bantuan Modal 81,03
Peningkatan Kualitas SDM
15,52 Lainnya
3,45
Gambar 12 Tanggapan Responden mengenai tujuan mengikuti Program PEMP
189
Berdasarkan tujuan yang dikemukaan diatas, dapat diketahui bahwa masyarakat peserta program setidaknya telah merasakan pengaruh dari program
PEMP. Tanggapan lain yang dikemukakan oleh responden mengenai program PEMP adalah bunga yang ditetapkan cukup rendah dibandingkan dengan
pinjaman lain yang ada.
Sangat Rendah 18,97
Rendah 81,03
Gambar 13. Tanggapan Responden terhadap Tingkat Bunga yang diberlakukan Koperasi
Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa sebesar 81,03 persen atau sebanyak 47 orang responden memilih untuk meminjam dana dari Koperasi dikarenakan
bunga yang rendah dan sebesar 18,97 persen atau sebanyak 11 orang responden memilih untuk meminjam dana dari Koperasi karena menganggap bunga yang
diberlakukan sangat rendah. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan realita dimana tingkat suku bunga pinjaman beberapa Bank Konvensional di Pelabuhan
Ratu berkisar antara 10 – 14 persen pertahun, sedangkan Koperasi menggunakan tingkat suku bunga rata-rata 20 persen pertahun. Hanya saja faktor dominasi
faktor kedekatan peserta dengan pengurus koperasi, syarat dan prosedur peminjaman yang mudah membuat mereka mengesampingkan tingkat suku bunga
yang ada. Pertimbangan lainnya adalah bahwa tingkat suku bunga Koperasi jauh lebih rendah dari pada tingkat bunga bila meminjam dari masyarakat lain
Juragan di sekitar yang berkisar dari lima hingga 10 persen perbulan.
190
Mengenai prosedur peminjaman, sebanyak 72,41 persen atau sebanyak 42 orang responden menganggap syarat yang diberikan mudah dan sebanyak 27,59
persen atau sebanyak 16 orang menganggap syarat yang diberikan sangat mudah. Penilaian ini diberikan atas dasar dari perbandingan syarat yang diajukan
Koperasi dengan Bank Konvensional. Tanggapan responden mengenai prosedur peminjaman yang diajukan Koperasi dapat dilihat pada Gambar 14.
Mudah 72,41
Sangat Mudah 27,59
Gambar 14. Tanggapan Responden terhadap Prosedur Peminjaman di Koperasi
Kemudahan yang digambarkan peserta program adalah waktu pencairan yang singkat, syarat yang mudah untuk dipenuhi, verifikasi yang tidak rumit,
lokasi Koperasi yang dekat dengan aktivitas keseharian sehingga tidak perlu repot dalam bertransaksi, hingga sistem pembayaran cicilan yang langsung dikerjakan
oleh pengurus koperasi tanpa harus repot mendatangi koperasi. Setidaknya kemudahan ini telah membantu masyarakat dalam memperoleh bantuan
permodalan.
191
VII. PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR PEMP TERHADAP PENDAPATAN
7.1 Pengaruh Ekonomi dari Program PEMP
Besaran pinjaman yang diberikan kepada masyarakat pesisir peserta program PEMP di Kabupaten Sukabumi cukup beragam, mulai dari Rp 500.000
hingga Rp 15.000.000. Dari Gambar 15 dapat dilihat bahwa sebesar 8,62 persen atau sebanyak lima orang responden memperoleh pinjaman modal kurang dari Rp
999.999, sebesar 43,10 persen atau sebanyak 25 orang responden memperoleh pinjaman modal antara Rp 1.000.000 hingga Rp 4.999.999, sebesar 31,03 persen
atau sebanyak 18 orang responden memperoleh pinjaman modal antara Rp 5.000.000 hingga Rp 9.999.999, dan sebesar 17,24 persen atau sebanyak 10 orang
responden memperoleh pinjaman modal antara Rp 10.000.000 hingga Rp 15.000.000.
Kurang dari Rp 999.999 8,62
Rp 1.000.000 – Rp 4.999.999 43,10
Rp 5.00 0.000 – Rp 9.999.999
31,03 Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000
17,24
Gambar 15. Jumlah dana DEP yang diterima Responden di Kabupaten Sukabumi. Bila dilihat perjenis usaha responden, untuk jenis usaha penangkapan,
besaran pinjaman berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 10.000.000. Untuk jenis usaha pengolahan, besaran pinjaman berkisar antara Rp 3.000.000 hingga Rp
15.000.000. Sedangkan untuk jenis usaha pedagang besaran pinjaman berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 9.000.000.
192