Notasi dan Fungsi dalam Tabel Hayat Metode Elandt-Johnson

Alasan utama tabel hayat ringkas lebih sering digunakan karena data kematian penduduk yang tersedia tidak lengkap, selain itu tabel hayat ringkas sangat praktis Siegel dan Swanson 2004.

2.4 Notasi dan Fungsi dalam Tabel Hayat

Notasi dan fungsi yang digunakan dalam tabel hayat antara lain adalah: : jumlah penduduk yang bertahan hidup hingga mencapai umur tepat x : banyaknya kematian antara umur x hingga x + 1 2.1 : banyaknya kematian antara umur x hingga x + n 2.2 : peluang seseorang tepat berumur x akan meninggal sebelum mencapai umur x + 1 . : peluang seseorang tepat berumur x akan meninggal sebelum mencapai umur x + n . : total waktu yang dijalani oleh sejumlah l x antara umur x sampai x + 1 . : total waktu yang dijalani oleh sejumlah l x antara umur x sampai x + n . : total waktu yang akan dijalani oleh sejumlah l x mulai umur tepat x . : angka harapan hidup bagi penduduk berumur x . : tingkat kematian bagi penduduk berumur x . Brown 1997

2.5 Interpolasi Lagrange

Interpolasi merupakan metode untuk menaksir data yang tidak ada atau belum diketahui nilainya di antara nilai-nilai data yang diberikan Heath 1996. Misalkan terdapat n titik data, yaitu: x i , y i i = 1, 2, …,n dengan . Kemudian melewati semua titik data yang diketahui tersebut, dapat ditentukan fungsi interpolasi f sedemikian hingga , , , … , . 2.10 Untuk x 1 x k x n , maka nilai merupakan nilai interpolasi dari x k . Fungsi interpolasi merupakan kombinasi linear dari sekumpulan fungsi basis basis function, yang dirumuskan sebagai berikut: , , , … , . dengan : fungsi basis ke-i : parameter-parameter yang akan ditentukan Salah satu fungsi interpolasi yang sering digunakan adalah fungsi polinomial karena fungsi polinomial mudah dihitung, diturunkan dan diintegralkan. Interpolasi Lagrange diterapkan untuk mendapatkan fungsi polinomial Px berderajat tertentu yang melewati sejumlah titik data. Misalkan sekumpulan titik data x i , y i dengan i = 1, 2, …, n. Bentuk umum polinomial Lagrange berderajat n – 1 yang melalui n titik berbeda adalah . dengan merupakan fungsi basis Lagrange yang dirumuskan sebagai berikut: ∏ , ∏ , . Berdasarkan definisi di atas, fungsi-fungsi memenuhi sifat , jika , jika . 2.6 Regresi Taklinear Bentuk sederhana dari persamaan regresi taklinear Draper 1992 dapat dinyatakan sebagai berikut: , 2.15 dengan f adalah fungsi taklinear dari , , … , merupakan vektor dari peubah bebas dan , , … , adalah parameter-parameternya. Apabila ada n data amatan, maka persamaan 2.15 menjadi , u = 1, 2, …, n 2.16 dengan , , … , . Galat persamaan taklinear , , … , diasumsikan bebas dan berdistribusi normal , dengan 0 vektor nol dan I matriks identitas, keduanya berukuran yang sesuai. Jumlah kuadrat galat untuk model taklinear didefinisikan sebagai berikut: , . Jumlah kuadrat tersebut merupakan fungsi dari . Nilai dugaan kuadrat terkecil bagi dilambangkan dengan merupakan nilai yang meminimumkan . Nilai dugaan kuadrat terkecil dapat diperoleh dengan mendiferensialkan persamaan 2.17 relatif terhadap . Ini akan menghasilkan p persamaan normal yang harus diselesaikan untuk memperoleh nilai . Persamaan normal tersebut mempunyai bentuk , , . dengan i = 1, 2, …, p, sedangkan besaran di dalam tanda kurung merupakan turunan dari , terhadap dengan semua diganti dengan yang berindeks sama. Persamaan-persamaan normal pada persamaan regresi taklinear tersebut akan sangat sulit diselesaikan bila parameternya lebih banyak dan modelnya lebih rumit. Oleh karena itu, untuk menentukan parameter-parameter dari persamaan taklinear diperlukan metode iterasi. Salah satu metode iterasi yang dapat digunakan untuk menduga parameter pada persamaan taklinear adalah metode Gauss Newton.

2.6.1 Metode Gauss-Newton

Pendekatan metode Gauss Newton menggunakan perkiraan linearisasi atau metode deret Taylor dari fungsi harapannya secara berulang untuk memperbaiki nilai awal bagi parameter-parameternya. Oleh karena itu, metode Gauss Newton disebut juga metode linearisasi atau metode deret Taylor Draper 1992. Misalkan , , … , adalah nilai-nilai awal bagi parameter-parameter , , … , . Selanjutnya, dengan melakukan penguraian deret Taylor orde satu pada , di sekitar titik , , … , akan diperoleh , , , . dimisalkan , , maka persamaan 2.16 menjadi . Persamaan 2.20 berbentuk linear, sehingga dengan menerapkan metode kuadrat terkecil linear dapat diduga nilai parameter-parameter dari , i = 1, 2, …, p. Bila ditetapkan , 2.21 dan 2.22 maka nilai dugaan bagi parameter-parameter , , … , diberikan oleh Dengan demikian vektor akan meminimumkan jumlah kuadrat SS , . relatif terhadap , i = 1, 2, ..., p, dengan . Bila merupakan nilai dugaan bagi maka dapat dituliskan bahwa , dan merupakan nilai dugaan terbaik yang telah diperbaiki bagi . Nilai dugaan yang diperoleh dari iterasi pertama akan dijadikan sebagai nilai awal bagi iterasi kedua dan seterusnya. Secara umum, penentuan hasil iterasi berikutnya dapat dituliskan sebagai berikut: 2.24 dengan , , , … , , , , … , . Proses iterasi ini terus dilakukan hingga solusi yang diperoleh konvergen, dengan kata lain hingga langkah iterasi ke-j dan ke-j + 1 berlaku , , , … , . . Dengan merupakan suatu bilangan positif yang telah ditetapkan sebelumnya misalnya 0.000001.

2.7 Uji Kesuaian Data

Untuk mengetahui kesuaian data yang diperoleh berdasarkan suatu metode tertentu terhadap data sebenarnya perlu dilakukan uji kesuaian data. Ada beberapa kriteria yang dapat dijadikan sebagai acuan diantaranya adalah:

2.7.1 Galat Mutlak Absolute Error, AE

Misalkan y i adalah data sebenarnya ke-i dan adalah data yang diperoleh dengan menggunakan metode tertentu sebagai nilai pendekatan untuk y i . Galat mutlak didefinisikan sebagai berikut: | | ; , , … , 2.26 Mathews 1992

2.7.2 Rataan Galat Mutlak Mean Absolute Error, MAE

Rataan galat mutlak untuk data ke-i didefinisikan sebagai berikut: | | ; , , … , . Mathews 1992

2.7.4 Koefisien Determinasi

∑ ∑ . dengan i y = nilai sebenarnya, ˆ i y = nilai dugaan, dan y = nilai rata-rata. Besaran R 2 menyatakan proporsi keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model. Agresti dan Finlay 1999

2.7.5 Akar Kuadrat Rataan Galat RMSE

Misalkan y i adalah data sebenarnya ke-i dan adalah data yang diperoleh dengan menggunakan metode tertentu sebagai nilai pendekatan untuk y i . Akar kuadrat rataan galat didefinisikan sebagai berikut: | | , , … , . Mathews 1992 BAB III METODE PENELITIAN Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah: 1. Mengkaji metode-metode interpolasi tabel hayat ringkas, yaitu metode Elandt-Johnson, Brass Logit, Heligman-Pollard dan Kostaki. 2. Pengambilan data. Penelitian ini menggunakan data kematian berupa tabel hayat dari Negara Amerika Serikat 2000 dan 2005 yaitu tabel hayat ringkas dan tabel hayat lengkap. Tabel hayat Amerika 2000 digunakan sebagai tabel hayat standar untuk metode Brass Logit dan Kostaki. Data tabel hayat Amerika Serikat tersebut diperoleh dari Human Mortality Database pada http:www.mortality.org. 3. Menyusun tabel hayat lengkap berdasarkan tabel hayat ringkas dengan menggunakan metode Elandt-Johnson, Brass Logit, Heligman-Pollard dan Kostaki. Metode Elandt-Johnson Tahapan yang dilakukan dalam menyusun tabel hayat lengkap dengan menggunakan metode Elandt-Johnson 1980 adalah: a. Untuk umur 0 – 74 tahun menggunakan interpolasi Lagrange berderajat lima dengan enam titik interpolan. Interpolasi Lagrange dirumuskan dalam formula ∏ ∏ b. Untuk umur di atas 74 tahun diasumsikan berdistribusi Gompertz dengan fungsi survival dengan x 0, R 0, , dan dengan umur x dan parameter a dan R. Kemudian jumlah penduduk yang bertahan hidup pada tabel hayat lengkap yaitu nilai ditentukan dengan menggunakan rumus: dengan , … , ; , , … , , … , ; Metode Brass Logit Tahapan yang dilakukan untuk menyusun tabel hayat lengkap menggunakan metode Brass Logit adalah: a. Menduga parameter dan yang memenuhi hubungan linear berikut logit logit dengan : logit ln Parameter dan diduga menggunakan metode kuadrat terkecil linear. b. Setelah diperoleh nilai parameter dan , kemudian ditentukan jumlah penduduk yang bertahan hidup pada tabel hayat lengkap dengan menggunakan rumus berikut : exp logit Metode Heligman-Pollard Formula matematik metode Heligman-Pollard 1980 adalah: exp ln dengan adalah peluang orang tepat berumur x tahun akan meninggal sebelum mencapai umur x + 1 tahun, dan A, B, C, D, E, F, G, H merupakan parameter yang bernilai positif. Tahapan penyusunan tabel hayat lengkap dengan metode Heligman-Pollard sebagai berikut: a. Menduga nilai parameter-paremeter dengan meminimumkan S 2 dengan menggunakan metode kuadrat terkecil taklinear nonlinear least square method dengan ; , merupakan peluang seseorang tepat berumur x akan meninggal sebelum mencapai umur x + n. b. Setelah parameter-parameter tersebut diperoleh, peluang kematian pada tabel hayat lengkap dapat dihitung menggunakan formula berikut: ; ; dengan ; exp ln Metode Kostaki Tabel hayat lengkap dapat disusun dengan menggunakan metode Kostaki, tahapan yang dilakukan pada metode ini adalah: a. Menentukan konstanta untuk setiap interval umur , dengan menggunakan rumus : ln ∑ ln b. Menghitung peluang kematian pada tabel hayat lengkap menggunakan rumus : 4. Menganalisis tabel hayat lengkap yang diperoleh berdasarkan masing-masing metode kemudian membandingkan metode-metode tersebut dengan tabel hayat lengkap sebenarnya dengan menganalisis galatnya untuk memilih metode interpolasi tabel hayat ringkas yang terbaik. 5. Mengaplikasikan metode interpolasi tabel hayat ringkas terbaik pada data kematian penduduk Indonesia yang mengikuti pola model Barat dari tabel hayat Coale Demeny. Data lima tahunan Data tahunan Langkah-langkah penelitian di atas dapat digambarkan ke dalam diagram alur sebagai berikut: Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Kajian Metode Elandt-Johnson Brass Logit Kostaki Heligman-Pollard Data Amerika Pendugaan Parameter Penyusunan Tabel Hayat Lengkap Pembandingan antar Metode Pemilihan Metode Terbaik Data Indonesia Penyusunan Tabel Hayat Lengkap BAB IV METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel hayat ringkas Amerika Serikat tahun 2005, dapat diketahui mengenai jumlah penduduk yang bertahan hidup menurut umur tertentu pada interval umur lima tahunan, peluang penduduk umur tertentu akan meninggal dunia, angka harapan hidup penduduk umur tertentu. Kurva l x pada tabel hayat ringkas Amerika Serikat 2005 dapat dilihat pada Gambar 4.1. Tabel hayat ringkas tidak dapat menentukan peluang seorang berumur 45 tahun dapat bertahan hidup hingga usia 48 tahun, karena diperlukan informasi tentang jumlah penduduk yang bertahan hidup dari lahir hingga usia 45 tahun l 45 dan jumlah penduduk yang bertahan hidup dari lahir hingga usia 48 tahun l 48 . Oleh karena itu, diperlukan tabel hayat lengkap yang dapat memberikan informasi lebih lengkap tentang jumlah penduduk yang bertahan hidup untuk interval umur satu tahun. Perbandingan l x pada tabel hayat ringkas Amerika Serikat 2005 dan l x pada tabel hayat lengkap Amerika Serikat 2005 dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.1 Plot l x tabel hayat ringkas Amerika Serikat 2005 Berdasarkan pengamatan pada Gambar 4.1 terlihat bahwa kurva pada tabel hayat ringkas Amerika Serikat 2005 cenderung monoton turun, artinya bahwa jumlah penduduk pada tabel hayat ringkas Amerika Serikat 2005 akan berkurang akibat adanya kematian penduduk. Jumlah penduduk yang bertahan hidup di Amerika Serikat berumur 60 tahun ada sekitar 87. 20 40 60 80 100 Umur x 20000 40000 60000 80000 100000 l x Gambar 4.2 Plot l x tabel hayat lengkap dan l x tabel hayat ringkas USA 2005 Selanjutnya data pada tabel hayat lengkap Amerika Serikat 2005 akan digunakan sebagai alat untuk membandingkan keempat metode interpolasi tabel hayat ringkas Amerika Serikat 2005, yaitu dengan cara menyusun tabel hayat lengkap Amerika Serikat 2005 berdasarkan tabel hayat ringkas Amerika Serikat 2005. Ada beberapa metode interpolasi tabel hayat ringkas yang dapat digunakan untuk menyusun tabel hayat lengkap berdasarkan tabel hayat ringkas, diantaranya adalah metode Elandt-Johnson, Brass Logit, Heligman-Pollard dan Kostaki.

4.1 Metode Elandt-Johnson

Elandt-Johnson 1980 menyatakan bahwa tabel hayat lengkap dapat disusun berdasarkan tabel hayat ringkas dengan menggunakan formula smoothing dari tiga skema interpolasi menurut umur tertentu, yaitu umur bayi dan anak-anak 0-10 tahun, umur remaja dan dewasa 10-74 tahun serta umur di atas 74 tahun. Untuk interval umur 0-74 tahun, metode Elandt-Johnson menggunakan formula enam titik interpolasi Lagrange, menyatakan bahwa jumlah penduduk yang bertahan hidup pada tabel hayat lengkap dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari tabel hayat ringkas. ∏ ∏ . 20 40 60 80 100 Umur x 20 000 40 000 60 000 80 000 100 000 l x l x tabel hayat ringkas l x tabel hayat lengkap Berdasarkan persamaan 4.1, koefisien yang digunakan untuk menghitung pada tabel hayat lengkap Amerika Serikat 2005 dapat diperoleh dengan menggunakan fungsi basis interpolasi Lagrange pada persamaan 4.1 yaitu: ∏ ∏ ; , , … , . Nilai koefisien yang diperoleh berdasarkan persamaan 4.2 diberikan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 . Tabel 4.1 Koefisien untuk menghitung dengan A l 1 A l 5 A l 10 A l 15 A l 20 A l 25 C l 1 1.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 C l 2 0.562030 0.717600 -0.478400 0.283886 -0.100716 0.015600 C l 3 0.273392 1.047200 -0.531911 0.299200 -0.103747 0.015867 C l 4 0.096491 1.108800 -0.328533 0.172800 -0.058358 0.008800 C l 5 0.000000 1.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 C l 6 -0.041667 0.798000 0.354667 -0.152000 0.048000 -0.007000 C l 7 -0.048872 0.561600 0.665600 -0.240686 0.072758 -0.010400 C l 8 -0.037281 0.333200 0.888533 -0.244800 0.070147 -0.009800 C l 9 -0.018379 0.140800 1.001244 -0.160914 0.043116 -0.005867 C l 10 0.000000 0.000000 1.000000 0.000000 0.000000 0.000000 Perhitungan nilai pada interval umur 0 – 10 tahun menggunakan enam titik interpolan yaitu x 1 = 1, x 2 = 5, x 3 = 10, x 4 = 15, x 5 = 20 dan x 6 = 25. Misalkan untuk x = 2 maka untuk menghitung C l 2 menggunakan persamaan 4.1, sehingga diperoleh: . . . . . . Perhitungan dilakukan dengan cara yang sama sampai x = 10. Tabel 4.2 Koefisien untuk menghitung dengan A l 5m-10 A l 5m-5 A l 5m A l 5m+5 A l 5m+10 A l 5m+15 C l 5m+1 0.008064 -0.07392 0.88704 0.22176 -0.04928 0.006336 C l 5m+2 0.011648 -0.09984 0.69888 0.46592 -0.08736 0.010752 C l 5m+3 0.010752 -0.08736 0.46592 0.69888 -0.09984 0.011648 C l 5m+4 0.006336 -0.04928 0.22176 0.88704 -0.07392 0.008064 C l 5m+5 0.000000 0.000000 0.000000 1.000000 0.000000 0.000000 dengan: A l 5m+j : jumlah penduduk yang bertahan hidup pada umur 5m+j dari tabel hayat ringkas dengan j = -10, -5, 0, 5, 10, 15 C l 5m+i : jumlah penduduk yang bertahan hidup pada umur 5m+i untuk menaksir tabel hayat lengkap dengan i = 1, …, 5 m = 2, 3, ..., 14 Berdasarkan Tabel 4.2 perhitungan nilai dengan menggunakan m = 2 . . . . . . Perhitungan nilai untuk dilakukan dengan cara yang sama seperti perhitungan untuk nilai di atas, hingga diperoleh jumlah penduduk yang bertahan hidup mencapai umur tepat x pada tabel hayat lengkap Amerika Serikat 2005 dengan metode Elandt-Johnson untuk lihat Lampiran 6. Interpolasi terakhir untuk umur di atas 74 tahun diasumsikan berdistribusi Gompertz, dengan fungsi survival sebagai berikut: 4.3 dengan x 0, R 0, , dan untuk umur x dan parameter a dan R. Langkah awal dalam metode ini adalah menentukan logaritma dari rasio nilai yang berdekatan, cara ini akan menghasilkan parameter dan untuk umur x. Nilai penduga untuk dan , yaitu dan ̂ dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 4.4. Proses perhitungan akan berhenti pada saat dan ̂ untuk ω , dengan ω adalah umur tertua pada tabel hayat ringkas Amerika Serikat 2005 lihat Lampiran 1. ̂ ⁄ dengan log log , , … , ω 4.4 Setelah menentukan nilai dan ̂ , maka fungsi survival Gompetz pada persaman 4.3 menjadi: ̂ dengan , … , ; , , … , ω , … , ω ; ω 4.5 Kemudian jumlah penduduk yang bertahan hidup pada tabel hayat lengkap Amerika Serikat 2005 yakni untuk umur di atas 74 tahun dapat dihitung menggunakan persamaan 4.6. dengan , … , ; , , … , ω , … , ω ; ω . Hasil perhitungan dan ̂ dengan menggunakan persamaan 4.4 dan 4.5 dapat dilihat pada Lampiran 5. Selanjutnya tabel hayat lengkap Amerika Serikat 2005 dengan menggunakan metode Elandt-Johnson dapat disusun berdasarkan persamaan 4.1 dan 4.6 lihat Lampiran 6. Kurva pada tabel hayat lengkap dengan metode Elandt-Johnson disajikan ke dalam Gambar 4.3. Gambar 4.3 Kurva l x USA 2005 dengan metode Elandt-Johnson 20 40 60 80 100 Umur x 20000 40000 60000 80000 100000 l x Perbandingan kurva l x pada tabel hayat lengkap Amerika Serikat 2005 sebenarnya dengan l x pada tabel hayat lengkap Amerika Serikat 2005 berdasarkan metode Elandt-Johnson dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Kurva l x USA 2005 sebenarnya dan l x metode Elandt-Johnson Pada Gambar 4.4, kurva l x pada tabel hayat lengkap Amerika Serikat 2005 dengan metode Elandt-Johnson memiliki perbedaan yang kecil sehingga nilai koefisien determinasi R 2 ≈ 1.

4.2 Metode Brass Logit