D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara: Teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan
kepada subjek peneliti. 2. Dokumentasi:
Teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh data dengan memanfaatkan catatan-catatan atau dokumen yang ada di Pemerintah Daerah
kabupaten Sanggau Kalimantan Barat
E. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan pertama tentang ekomonis, efisiensi dan efektivitas Pendapatan Asli daerah, penulis menggunakan.
1. Teknik Pengukuran Value for Money a Tingkat ekonomi
Mengukur tingkat kehematan dari pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh organisasi sektor publik.
Tingkat ekonomi = 100
Re x
ngeluaran AnggaranPe
geluaran alisasiPen
Kriteria ekonomi adalah: • Jika diperoleh nilai kurang dari 100 x 100 berarti ekonomis.
• Jika diperoleh nilai sama dengan 100 x =100 berarti ekonomis berimbang.
• Jika diperoleh nilai lebih dari 100 x 100 berarti tidak ekonomis. b Tingkat efisiensi
Digunakan untuk mengukur tingkat input dari organisasi sektor publik terhadap tingkat outputnya sektor publik.
Tingkat efisiensi = 100
tan Re
tan Re
x dapa
alisasiPen dapa
perolehPen yaUntukMem
alisasiBia
Kriteria efisiensi adalah: • Jika diperoleh nilai kurang dari 100 x 100 berarti efisien.
• Jika diperoleh nilai sama dengan 100 x = 100 berarti efisien berimbang.
• Jika diperoleh nilai lebih dari 100 x 100 berarti tidak efisien. c Tingkat efektivitas
Digunakan untuk mengukur tingkat output terhadap target-target pendapatan.
Tingkat efektivitas = 100
tan Re
tan x
dapa alisasiPen
ndapa AnggaranPe
Kriteria efektivitas adalah: • Jika diperoleh nilai kurang dari 100 x 100 berarti efektif.
• Jika diperoleh nilai sama dengan 100 x = 100 berarti efektif berimbang.
• Jika diperoleh nilai lebih dari 100 x 100 berarti tidak efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk menjawab pertanyaan yang kedua tentang kemampuan Pendapatan Asli Daerah untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, penulis
menggunakan. 2. Kemandirian Daerah
Rasio ini digunkan untuk mengukur kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai penyelenggaraan pemerintah sendiri.
Rasio kemandirian daerah =
100 tan
x h
imaanDaera TotalPener
AsliDaerah Pendapa
Tabel 3.1 Pola Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Kemampuan keuangan Kemandirian
Pola hubungan Rendah sekali
Rendah Sedang
Tinggi 0 - 25
25 - 50 50 -75
75 - 100 Instruktif
Konsultatif Partisipatif
Delegatif Sumber: Nadeak, 2003:21
Dari tabel pola hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah tersebut di atas maka, usaha pemerintah dalam menghasilkan pendapatan dikatakan mandiri jika
persentase tingkat kemandirian antara 50-70 partisipatif, sebaliknya dikatakan tidak mandiri jika persentase kinerja keuangannya berada di antara
0-25. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI