2.2.6 Pengertian Intellectual Capital
Ada banyak definisi berbeda mengenai Intellectual Capital. Intellectual Capital adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk
menciptakan nilai Williams, 2001 dalam Purnomosidhi, 2006. Intellectual Capital dapat dipandang sebagai pengetahuan, dalam pembentukan, kekayaan intelektual dan
pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan Stewart, 1997. Intellectual Capital mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi dan
kemampuan mereka untuk menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Intellectual Capital telah diidentifikasi sebagai seperangkat
tak berwujud sumber daya, kemampuan dan kompetensi yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai Bontis, 1998.
Pengertian lain Intellectual Capital atau modal intelektual adalah perangkat yang diperlukan untuk menemukaan peluang dan mengelola ancaman dalam kehidupan.
Banyak pakar yang mengatakan bahwa modal intelektual sangat besar peranannya di dalam menambah nilai suatu kegiatan. Berbagai perusahaan yang unggul dan meraih
banyak keuntungan adalah perusahaan yang terus menerus mengembangkan sumberdaya manusianya Ross, dkk, 1997. Manusia harus memiliki sifat proaktif
dan inovatif untuk mengelola perubahan lingkungan kehidupan ekonomi, sosial, politik, teknologi, hukum dll yang sangat tinggi kecepatannya.
Mereka yang tidak beradaptasi pada perubahan yang super cepat ini akan dilanda kesulitan. Ibaratnya sebuah perjalanan sebuah perahu, pada saat ini sebuah organisasi
tidak lagi berlayar di sungai yang tenang yang segala sesuatunya bisa diprediksi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dengan tepat. Kini sungai yang dilayari adalah sebuah arung jeram yang ketidakpastian jalannya perahu semakin tidak bisa diprediksi karena begitu
banyaknya rintangan yang tidak terduga. Dalam kondisi yang ditandai oleh perubahan yang super cepat manusia harus terus memperluas dan mempertajam
pengetahuannya. dan mengembangkaan kretifitasnya untuk berinovasi. Pada awal tahun 1920 psikolog banyak membicarakan konsep IQ intelligence
Quotient dengan asumsi bahwa mereka yang memiliki IQ yang tinggi akan memiliki kemampuan untuk memecahkan permasalahan kehidupan. Orang yang memiliki IQ
yang tingi diduga akan cepat menguasai pengetahuan karena kecepatan daya pikir yang dimilikinya. Namun selain memiliki angka kecerdasan yang tinggi, seseorang
baru akan memiliki pengetahuan yang luas apabila dia memiliki kebiasaan untuk merenung tentang kejadian alam semesta ini dan mencari makna dari setiap fenomena
yang terjadi tersebut. Kebiasaan merenung dan merefleksikan sebuah fenomena inilah yang membuat orang menjadi cerdas.
Intellectual Capital merupakan aset maya suatu organisasi yang dapat digunakan untuk menciptakan nilai bagi organisasi melalui kombinasi antara human capital,
structural capital, dan relational capital. Konsep Intellectual capital dari Ulrich, Tjakraatmadja, dan Stewart hanya berfokus pada dimensi human capital dan belum
memasukkan dimensi structural capital. Kompetensi dan komitmen pada konsep intellectual capital dari Ulriach dan Burr Girardi masuk dalam human capital
karena kompetensi dan komitmen itu ada dan melekat pada dosen itu sendiri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut konsep intellectual capital dari Burr and Girardi 2002: 77 karena kompetensi dan komitmen yang ada pada dosen akan mampu menciptakan nilai bagi
organisasi apabila didukung dengan pemberian pengendalian pekerjaan atau otonomi kerja yang memadai kepada pegawai.
Pada InCas 2008, diketahui bahwa ICS merupakan strategi manajemen yang digunakan untuk menilai dan mengembangkan Intelectual capital IC yang ada
dalam sebuah organisasi ,di dalam hal ini adalah universitas. ICS merupakan bagian dari rangkaian bisnis proses yang ada di universitas guna mencapai tujuan dari
universitas.
Gambar 2 Structural modal ICS Sumber : InCas 2008 Intellectual Capital Statement made in Europe.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada gambar 2 terlihat bahwa Bisnis Proses BP merupakan rantai kegiatan dalam organisasi . BP menggambarkan interaksi dari Human Capital, Structural
capital, Relational Capital. Sedangkan Business Succes BS merupakan hasil atau goal yang dicapai universitas dalam InCas, 2008.
ICS terdiri dari 3 elemen utama yaitu Human Capital HC , Structural Capital SC, Relational Capital RC dalam Tjiptohadi,2003. Adapun definisi dari 3
elemen utama tersebut adalah sebagai berikut :
Human Capital merupakan kemampuan seseorang dalam hal ini adalah dosen yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta mampu
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam pekerjaan.
Structural Capital merupakan kemampuan universitas dalam memenuhi proses yang ada di dalamnya dan struktur yang mendukung dalam
menghasilkan kinerja Intellectual yang optimal.
Relational capital merupakan asset intangible yang membangun dan mengatur hubungan baik dengan customer,karyawan, pemerintah, stakeholder, dan
competitor lainnya serta dengan mitra kerja yang dapat muncul dari bagian di luar universitas untuk mendukung universitas.
2.2.7 Pengertian Human Capital