Karakteristik Siswa SD KAJIAN TEORI

24 Dalan “Jalan” Bocah cilik “Anak kecil” b. Selain mematikan konsonan, sandhangan pangkon dapat berfungsi sebagai batas bagian kalimat atau rincian yang belum selesai. Contoh: Saka dolan, aku terus sinau “Setelah bermain, aku langsung belajar”

C. Karakteristik Siswa SD

Siswa kelas IV sekolah dasar rata-rata berusia 9-10 tahun. Siswa kelas IV sekolah dasar menurut para ahli termasuk ke dalam masa kanak-kanak akhir. Siswa kelas IV sekolah dasar termasuk ke dalam kelas tinggi sekolah dasar. Masa kelas-kelas tinggi berlangsung antara usia 910 tahun – 1213 tahun, biasanya berada di kelas 4, 5 dan 6. Adapun ciri-ciri anak masa-masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008 : 117 adalah sebagai berikut. 1. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari 2. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis. 3. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. 4. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. 5. anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompok bersama. Menurut Piaget dalam Rita Eka Izzaty, dkk 2008 : 105 masa kanak-kanak akhir ini berada pada tahap operasional konkret dalam berfikir. Konsep yang pada 25 awalnya tidak jelas atau samar-samar bagi anak sekarang menjadi lebih konkret dan jelas. Anak mampu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan sistem matematis secara logis. Anak mengerti perubahan-perubahan dan proses dari kejadian yang lebih kompleks serta saling berhubungan. Kemampuan berbahasa semakin membaik pada masa ini, anak mampu untuk memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Perkembangan bahasa nampak pada perbendaharaan kata dan tata bahasa. Usia- usia anak sekolah adalah periode yang sangat kreatif dalam perkembangan bahasa. Penekanan perkembangan bahasa berubah dari bentuk bahasa sampai ke isi dan penggunaan bahasa. Bahasa kreatif anak-anak usia sekolah dapat didengar dalam bentuk nyanyian, sajak, dan dolanan atau dalam buku otobiografi. Kreativitas dapat mencerminkan dalam keseluruhan perkembangan bahasa. Usia sekolah adalah suatu masa pertumbuhan pemahaman kata dan hubungannya yang berlangsung secara terus-menerus. Dengan demikian mereka memperkaya perbendaharaan kata lebih banyak melalui bacaan-bacaan yang sifatnya konstektual. Peningkatan bahasa lebih terlihat setelah kelas IV SD. Belajar membaca dan menulis memudahkan anak dalam berkomunikasi langsung. Bagi anak menulis merupakan tugas yang lebih sulit daripada membaca. Cara belajar menulis dilakukan secara bertahap dengan latihan dan seiring dengan perkembangan membaca. Proses menulis berkaitan sangat erat dengan kegiatan menggambarkan yang menunjukkan simbolisasi, sehingga anak yang kemampuan melukisnya bagus cenderung memiliki kemampuan menulis yang bagus. Anak kelas satu dan dua cenderung fokus menulisnya terhadap dirinya sendiri. 26 Selanjutnya menduduki kelas tiga dan empat cenderung mengalami perubahan dalam kemampuan menulisnya, dari yang berfokus pada egosentrik ke yang berfokus pada reaksi pembaca. Pada masa ini anak sebagai penulis sudah dapat melakukan revisi sendiri yng didasarkan pada kemampuannya menangkap persepsi orang lain. Selain membaca dan menulis, anak belajar bagaimana berbicara dengan baik dalam berkomunikasi dengan orang lain karena berbicara merupakan alat komunikasi yang penting dalam berkelompok. Kebutuhan setiap siswa bervariasi sesuai dengan tahapan perkembangannya, meski pada umumnya meliputi kebutuhan fisik, kognitif, emosi, sosial dan intelektual. Hal ini akan menentukan bagaimana siswa dalam masing-masing tahapan akan belajar dan berkembang sesuai dengan kemampuannya. Tugas guru atau pendidik salah satunya yaitu perlu memahami dan memperhatikan karakteristik perkembangan siswa yang meliputi perkembangan fisik, kognitif, bahasa, moral, emosi serta sosial dalam diri siswa. Terkait dengan pembelajaran aksara Jawa menggunakan media pembelajaran buku latihan Ayo Gladhen Nyerat Aksara Jawa, dalam pemilihan tema, tampilan serta materi harus disesuaikan dengan karakteristik siswa terutama pada perkembangan kognitif dan bahasa.

D. Media Pembelajaran