Persentase Daya Kecambah Tinggi tanaman cm Jumlah Daun per tanaman helai Jumlah akar buah Jumlah Khlorofil Daun unit Berat Brangkasan Basah gram

Teknik pasca panen dilakukan dengan cara menjemur umbi beserta daun dan akarnya atau dikeringanginkan selama satu minggu kemudian ditimbang sebagai berat berangkasan kering.

3.6. Pengamatan

Pengamatan terhadap perlakuan benih dilakukan setiap hari sejak benih direndam kemudian dikecambahkan dan siap disemaikan dalam baki-baki persemaian. Pengamatan dan pengumpulan data dimulai pada saat keluarnya akar radikula dan daun plumula hingga akhir penelitian .

3.6.1. Persentase Daya Kecambah

Persentase perkecambahan menunjukan jumlah kecambah normal yang dapat dihasilkan oleh benih murni pada kondisi lingkungan tertentu dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Persentase daya kecambah biji botani TSS dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Perkecambahan = Jumlah Kecambah yang tumbuh x 100 Total Jumlah Benih yang Diuji Total jumlah benih yang diuji adalah 100 benih .

3.6.2. Tinggi tanaman cm

Pengamatan terhadap tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur pangkal batang false stem sampai daun tertinggi dengan menggunakan meteran. Tinggi tanaman diukur pada saat tanam, umur 15 , 30 dan 45 HSPT.

3.6.3. Jumlah Daun per tanaman helai

Ubiversitas Sumatera Utara Jumlah daun per tanaman diperoleh dengan menghitung jumlah daun pada setiap tanaman sampel.Jumlah daun dihitung pada saat tanam, umur 15, 30 dan 45 HSPT.

3.6.4. Jumlah akar buah

Jumlah akar dihitung pada saatbibit dicabut dari baki persemaian pada saat hendak dipindah tanam ke plot dan pada waktu panen.

3.6.5. Jumlah Khlorofil Daun unit

Jumlah khlorofil daun bawang merah diukur dengan menggunakan alat Khlorofil meter.Klorofil meter SPAD adalah alat untuk mengukur khlorofil daun secara relatif yang dinyatakan dalam satuan unit.Cara menggunakan alat tersebut adalah dengan meletakkan alat khlorofil meter pada daun yang ke tiga dari daun yang baru muncul dari daun paling atas pada 3 tanaman sampel. Menggunakan garis pusat di kepala pengukur untuk meluruskan jendela kepala pengukur dan menempatkannya di atas daun untuk diukur. Kalau kepala ditutup di atas daun, meteran akan berbunyi, pengukuran digital akan muncul di layar, dan pembacaan akan disimpan dalam alat Gambar 12. Pengamatan dilakukan saat tanaman berumur 50 hari setelah pindah tanam HSPT.

3.6.6. Berat Brangkasan Basah gram

Berat brangkasan basah diukur dengan menimbang seluruh bagian tanaman termasuk daun, akar dan umbinya. Setelah panen, semua umbi bawang merah beserta daun dan akarnya dibawa ke laboratorium untuk ditimbang Ubiversitas Sumatera Utara berat brangkasan basah.Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik. Berat brangkasan basah yang diukur adalah berat berangkasah basah per tanaman sampel dan berat berangkasan basah per plot keseluruhan tanaman yang ada dalam masing-masing plot.

3.6.7. Berat Brangkasan Kering gram

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh Kinetin Terhadap Pemecahan Dormansi Pucuk Tanaman Teh (Camellia sinensis L.) Produksi

0 38 103

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L Dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Produksi Dan Pertumbuhan Legum Stylo (Stylosanthes Gractlis)

0 34 66

Pengaruh Pemberian Pupuk Stadya Daun Dan Zat Pengatur Tumbuh Atonik 6,5 L Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.)

0 41 96

Pengarah campuran media tanam dan zat pengatur tumbuh Giberellin terhadap pertumbuhan bibit mengkudu (Morinda citrifolia L.)

0 27 84

Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (allium ascalonicum l.) Varietas Tuk-Tuk Terhadap Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk KCl

12 76 55

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium Ascolanicum L) Terhadap Pemberian Pupuk Kalium

2 40 88

Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Kompos TKKS dan Jarak Tanam di Dataran Rendah

3 46 85

Pengaruh Teknik Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Umur Pindah Tanam Bibit TSS (True Shallot Seeds) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloicum L.)

0 0 107

Pengaruh Teknik Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Umur Pindah Tanam Bibit TSS (True Shallot Seeds) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloicum L.)

0 0 8

Pengaruh Teknik Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Umur Pindah Tanam Bibit TSS (True Shallot Seeds) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloicum L.)

0 0 20