Pembahasan Hasil Penelitian V HASI L PENELI TI AN DAN PEMBAHASAN
94 kategori ‘tinggi’ sebesar 53,34 , dan ada 4 siswa yang masuk
kedalam kategori motivasi ‘sangat tinggi’ atau sekitar 13,33 . Selain itu berdasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan, juga
didapat nilai maksimum pada kelas kontrol sebesar 93, nilai minimum sebesar 72 dengan rata-rata sebesar 80,533. Sedangkan untuk kelas
eksperimen diperoleh nilai maksimum sebesar 108 dan nilai minimum sebesar 68 dengan nilai rata-rata sebesar 89,733.
Dari deskripsi data yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan metode ceramah dan menggunakan
media wallchart dan papan tulis dibandingkan dengan metode
demonstrasi dengan media objek sebenarnya akan menghasilkan suatu hasil yang berbeda, atau dengan kata lain strategi penggunaan
metode ceramah hasilnya berbeda dengan yang menggunakan
strategi metode demonstrasi. Hal ini diperkuat dengan hasil uji t sampel indenpenden diperoleh t hitung 4,070 t tabel 2,001 yang
berarti bahwa motivasi belajar kelas eksperimen tidak sama atau ada perbedaan dengan motivasi belajar kelas kontrol, atau ada perbedaan
Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Transmisi Kelas XI Program
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Hal tersebut diperkuat dengan teori dari Soetomo, 1993: 162
yang menyebutkan bahwa, salah satu manfaat penggunaan metode demonstrasi adalah Perhatian siswa akan lebih mudah dipusatkan
pada hal-hal yang penting yang sedang dibahas, sehingga
95 memungkinkan terjadinya proses belajar anak yang optimal. Melalui
metode demonstrasi maka perhatian siswa akan lebih mudah dipusatkan pada hal-hal yang penting yang sedang dibahas saat
proses pembelajaran, karena dengan adanya perhatian maka akan timbul rangsangan atau motivasi pada diri tiap siswa untuk belajar
lebih baik lagi. 2. Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Transmisi Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Setelah mendapatkan perlakuan pada masing-masing kelas kemudian dilakukan
post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil analisis nilai hasil belajar
post-test menunjukkan bahwa untuk kelas kontrol semua siswa yang mengikuti ujian, semua siswa yang
berjumlah 30 siswa 100 mendapatkan nilai dibawah KKM 75
sehingga dapat dikatakan bahwa semua siswa pada kelas kontrol tidak ada yang tuntas karena nilai yang didapat kurang dari 75.
Sedangkan pada kelas eksperimen dari total 30 siswa yang mengikuti ujian ada 12 siswa 40 yang telah mencapai KKM dan dinyatakan
tuntas dan ada 18 siswa 60 yang masih belum tuntas. Selain itu berdasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan, juga didapat
nilai maksimum pada kelas kontrol sebesar 67, nilai minimum sebesar 34
dengan rata-rata sebesar 46,50. Sedangkan untuk kelas eksperimen diperoleh nilai maksimum sebesar 91 dan nilai minimum
sebesar 46 dengan nilai rata-rata sebesar 68,10.
96 Dari deskripsi data yang telah dilakukan dapat diketahui
bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah dibandingkan dengan metode pembelajaran demonstrasi
akan menghasilkan suatu hasil yang berbeda atau dengan kata lain strategi penggunaan metode pembelajaran ceramah hasilnya berbeda
dengan yang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi. Hal ini diperkuat dengan hasil uji t sampel indenpenden diperoleh t hitung
8,323 t tabel 2,001 yang berarti bahwa hasil belajar kelas eksperimen tidak sama dengan hasil belajar kelas kontrol, atau ada
perbedaan Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Transmisi
Kelas XI Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Hal tersebut diperkuat dengan teori dari Soetomo, 1993: 162 yang menyebutkan bahwa, salah satu manfaat penggunaan metode
demonstrasi adalah Siswa akan memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai proses sesuatu yang telah didemonstrasikan. Sebab
anak akan mengamati sendiri proses tersebut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar
anak yang optimal.
97