Informan V, MJ Ibu Rumah Tangga Informan VI, SAN Wiraswasta

pekerjaan dikarenakan keterbatasan di dunia pendidikan. Seiring waktu dan keterbiasaan pekerjaan tersebut dinikmati agar tidak terjadi kejenuhan. Palar Café memulai operasional sekitar pukul satu siang dengan dan memulai hiburan live music sekitar pukul lima sore dengan tamu paling sedikitnya lima puluh sampai delapan puluh orang di café ini memberi fasilitas agar tamu juga dapat bernyanyi satu sampai dua lagu saja. Hal tersebut membuat US semakin menganggap bahwa pekerjaan sebagai penyanyi warung remang-remang tidaklah sulit dikarenakan tidak harus menyanyi selama empat jam tanpa berhenti. Wawancara, 21 Mei 2013 “… gak capek kok, soalnya tamu yang datang ke sini juga banyak yang menyanyi, tamu dijatah cuman sampai dua lagu aja biar tamu yang lainnya juga bisa nyanyi… gaji sebulan cuman 800ribu tapi banyak juga tamu disini yang kasih tips buatku, lumayanlah…” US pernah menjalin hubungan dengan seorang pria yang sering berkunjung ke Palar Café. Rasa cinta US kepada ALI sangat mendalam sehingga US memberikan apa saja kepada ALI, tetapi US juga mengakui bahwa ALI juga menjaga US sepenuh hati dan sering mengantar jemput US ketika sedang bekerja.

4.2.5. Informan V, MJ Ibu Rumah Tangga

Murni MJ seorang wanita muslim berumur 48 tahun, bertempat tinggal di Jln. Tanjung Morawa. MJ seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga orang anak. MJ memiliki seorang suami yang berada di kota Pekanbaru untuk mencari nafkah. Bagi MJ pernikahan adalah segalanya walau sering kali MJ berganti pasangan yang ditemuinya di warung remang-remang. Rutinitas yang dilakukan MJ ke warung remang-remang merupakan ungkapan rasa bosannya dikarenakan tidak mempunyai aktifitas apapun di rumah. Dengan segala fasilitas yang diberikan oleh sang suami dan anak-anak yang beranjak dewasa, MJ merasa tidak mempunyai beban apa-apa lagi dalam mengurusi kebutuhan keluarga walaupun bagi MJ sendiri keluarga adalah segalanya tetapi tetap saja hobi MJ berkunjung ke warung remang-remang tidak terhanti. Universitas Sumatera Utara Empat tahun yang lalu MJ terserang kanker payudara yang membuatnya semakin jenuh dengan keadaan yang ada. Kesibukan suami dan anak-anaknya yang sangat dimengerti MJ dan akhirnya memilih untuk mencari pergaulan lain yang dapat memberikan semangat baru. Dari sini lah MJ mulai memsauki kehidupan malam di warung remang-remang dan menemukan teman-teman di lingkungan baru mendukung MJ untuk memilih pengangkatan payudara agar kanker tidak menyebar dan menggrogoti tubuh MJ. Setelah sembuh dari penyakit tersebut MJ tetap melakukan rutinitas tersebut, tetapi hal tersebut tidaklah diketahui oleh suami dan anak-anaknya. Wawancara, 25 Mei 2013 “… orang dirumah gak ada yang tau aku suka ke sini, kalau bisa mereka jangan sampai tau. Seminggu bisa sampai dua kali ke sini ketemu sama teman-teman dan nyanyi-nyanyi…”

4.2.6. Informan VI, SAN Wiraswasta

Informan ke enam bernama Pradil Sembiring atau sering disebut dengan Sembiring Aek Nabara SAN, pria berusia 53 tahun ini beragama Islam tinggal di Jln. Vanili – Perumnas Simalingkar. SAN seorang pengusaha kelapa sawit di Aek Nabara. Dahulu SAN hanyalah seorang pria biasa yang menghabiskan masa mudanya dengan berjualan sayur di Kabanjahe sehingga akhirnya dia bertemu dan menikah dengan seorang wanita yang memiliki satu anak namun telah ditinggal suaminya meninggal. Wanita yang berumur delapan tahun lebih tua dari SAN memiliki kebun kelapa sawit warisan orang tua nya yang kini dikelolah oleh SAN. Keluarga SAN memiliki kebahagiaan penuh dengan melengkapi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Anak tiri SAN merupakan seorang polisi, puteri pertamanya seorang dokter muda, puteri keduanya seorang mahasiswa di Universitas Sumatera Utara, dan putera terakhirnya berada di bangku sekolah menengah atas SMA. SAN mengakui bahwa rutinitas bisnis yang dijalankannya terlalu menyita pikiran dan tenaganya, sementara SAN pria produkif yang masih membutuhkan rasa mesra dari seorang wanita. Namun, hal tersebut tidaklah diperolehnya lagi dari Universitas Sumatera Utara isterinya karena kondisi fisik isteri yang lebih tua dan telah menunjukan proses menopose. Perubahan fisik dan sikap isteri yang selalu marah ketika SAN pulang ke Medan mengunjungi keluarga membuat SAN merasa tidak nyaman berada dirumah karena tidak disambut dengan baik sehingga untuk menghindari keributan yang terjadi di rumah membuat SAN kerap sekali mengunjungi warung remang-remang untuk mendapatkan hiburan. Pada tahun 2007 SAN bertemu dengan seorang wanita di warung remang- remang berinisial AT. Mereka menjalin hubungan selama dua tahun. Seperti layaknya remaja yang sedang jatuh cinta SAN sering menjemput AT dan keduanya bersama pergi ke warung remang-remang. Wawancara SAN, 19 Mei 2013 “… sering antar jemput ke café bareng, disana enak ngbrol karena gak ada keluarga yang kenal kami disitu…” Kebutuhan batin yang seharusnya dilakukan oleh pasangan suami dan isteri terlihat pada “dating couple” ini, dikarenakan antara AT dan SAN mengakui bahwa hal tersebut juga mereka lakukan. Selepas dari kunjungan ke warung remang-remang mereka melanjutkan tujuan ke hotel terdekat dimana tidak ada yang mengganggu hubungan keduanya. Wawancara AT, 9 Mai 2013 “… awalnya didasari rasa sayang, walaupun aku bukan isterinya tapi aku menganggap dia itu suami ku. Aku hanya bertindak selayaknya aku seorang isteri yang melayani suami dan dia juga siap membantu aku sebisanya…” Ketika hubungan itu berakhir dikarenakan AT terlibat masalah dengan keluarganya, SAN menyadari bahwa AT tidak mempunyai waktu lebih untuk menemaninya dan dengan obrolan serius antara keduanya mereka memutuskan untuk tidak lagi menjalin hubungan dikarenakan banyaknya keterbatasan yang ada. Namun hal tersebut tidaklah berhenti sampai disitu saja, SAN berulang kali menjalin hubungan dengan wanita-wanita lain walaupun tidak seserius ketika SAN menjalin hubungan dengan AT. Beberapa kali SAN dan AT bertemu di warung remang- remang namun keduanya tidak saling bertegur sapa. Universitas Sumatera Utara Wawancara SAN, 19 Mei 2013 “… beberapa kali kalau aku ke sini aku sering lihat dia, tapi aku juga gak ngobrol sama dia. Bukan menghindari, tapi dia selalu sama pacar barunya itu …”

4.2.7. Informan VII, BP Polantas