Perilaku Seksual Perilaku Seksual “Dating Couples” di Kota Medan

Waktu pertemuan yang tidak menentu merupakan kegiatan yang dilakukan bersama pasangannya terlepas dari kegiatan seperti pekerjaan dan acara bersama keluarga. “Dating couple” berusaha memberikan waktu ketika memiliki peluang untuk bersama kekasih gelapnya. Tidak mengkhususkan untuk bertemu di hari tertentu merupakan bagian pola pertemuan “dating couple”. Dengan melakukan komunikasi untuk bertemu adalah cara “dating couple” untuk menyampaikan kepastian waktu yang dapat diluangkannya bersama kekasihnya. Selain itu pertemuan yang dilakukan setiap hari dikarenakan kurangnya kesibukan yang dilakukan “dating couple”, atau terlepasnya hubungan pernikahan tanpa ada perceraian terlebih dahulu dalam hubungan sehingga memudahkan untuk bertemunya ke dua pasangan gelap ini. “Dating couple” yang bertemu setiap harinya memiliki tempat tinggal yang bisa dihuni bersama. Dimana dalam tinggal bersama mereka melakukan kegiatan-kegiatan selayaknya seperti suami dan isteri.

4.4. Perilaku Seksual

Seks merupakan dorongan narluri alamiah tentang kepuasan syahwat. Kepuasan syahwat ataupun orgasm adalah keadaan dimana dalam berhubungan seksual berada di puncak kenikmatan seksual bersama pasangan. Perilaku seks dalam hubungan “dating couples” dapat diartikan sebagai suatu perbuatan untuk menyatakan cinta dan menyatukan kehidupan secara intim. Wawancara AT, 9 Mei 2013 “…aku mau begituan memang karena aku sayang sama dia, aku bukan anak-anak yang pacaran nonton ke bioskop atau makan berdua. Sebagai wanita aku butuh untuk diberi yang seperti ini karena saat seperti itu aku merasakan kalau dia pacar sayang samaku…” Perilaku seksual “dating couples” mencakup dalam segala prilaku yang didorong oleh hasrat seksual. Seperti bergandengan tangan, berciuman, bercumbu dan bersenggama yang dilakukan oleh pria dan wanita. Wawancara CS, 16 Mei 2013 Universitas Sumatera Utara “…kalau di warung remang-remang aku suka di rangkul dan dipegang serta dibelai hanya sebatas itu karena untuk yang lebih dari pada itu malu kalau dilakukan disini karena hal yang seperti itu cukup aku dan dia yang tau tanpa seorangpun yang mengganggu…” Perilaku seksual yang dilakukan “dating couples” merupakan bagian nafsu yang tidak dapat dikontrol, rasa cinta yang dimiliki mereka hanyalah cinta semu yang membawa kebahagiaan sementara dikarenakan cinta semu yang mereka miliki adalah nafsu yang mencintai pasangannya hanya karena fisik seseorang saja. Terbukti dari beberapa jawaban informan yang merujuk kepada kesempurnaan fisik yang berujung kepada tindakan seksual walaupun mereka mengakui bahwa mereka mencintai pasangan gelapnya tersebut. Wawancara ALI, 21 Mei 2013 “… ya karena dia cantik, siapa rupanya laki-laki yang gak suka cewek cantik, selain cantik body nya juga enaklah diliat udah itu punya kerjaan tetap walaupun di tempat begituan … namanya laki-laki normal butuh lah yang begituan, aku gak munafik lah kalau soal itu dek ...” Wawancara, AT, 9 Mei 2013 “… kalau sama SAN dulu yang pasti dia itu ganteng, bentuk badannya gagah terus dia naik mobil. Pasti mencari yang lebih lah, dunia ini mau ketemu untuk pacaran juga butuh duit dan dia juga kaya jadi kalau ketemu dia yang bayarin tapi sesekali aku juga yang bayar…” 4.4.1. Perilaku Intim Perilaku seks merupakan salah satu kebutuhan pokok yang senantiasa mewarnai pola kehidupan manusia dalam masyarakat. Perilaku seks sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma budaya yang berlaku dalam masyarakat. Wawancara MJ, 25 Mei 2013 “…ke sini untuk cari hiburan, tenyata banyak yang datang sama pasangannya. Bukan secara sengaja untuk ikut –ikutan punya pasangan tapi waktu duduk-duduk disini ada teman ngobrol terus bisa enak ngomong sama dia lama-kelamaan ada rasa suka...” Universitas Sumatera Utara Setiap golongan masyarakat memiliki persepsi dan batas kepentingan tersendiri terhadap perilaku seks. Akan tetapi sebagai manusia yang beragama, berbudaya, beradab dan bermoral, seks merupakan dorongan emosi cinta suci yang dibutuhkan dalam angka mencapai kepuasan nurani dan memantapkan kelangsungan keturunannya. Seorang dewasa yang ingin mendapatkan cinta dan keturunan, maka ia akan melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya. Ada beberapa perilaku seks yang dilakukan “dating couples”, yaitu: 1. Bersentuhan touching, antara lain berpegangan tangan, berpelukan. Bersentuhan dilakukan setiap “dating couples” dimana saja mereka bertemu walau sering kali mereka menyesuaikan dengan keadaan lingkungan. Bagi “dating couples” bersentuhan masih merupakan hal yang wajar dan diterima oleh masyarakat. Wawancara SAN, 16 Mei 2013 “...kalau cuman pegangan tangan masih normal, kalau ketemu di warung remang-remang aku suka gandeng dan pegang tangannya. Sama pacar sendiri kan wajar. Kami ketemu jauh dari tempat yang ada keluarga ku dan keluarganya palingan kalau orang yang melihat pegangan tangan di kira suami isteri ...” Wawancara RP, 30 Mei 2013 “…kalaupeangan tangan dan merangkul kami lakukan dimana aja. Lagian kayak gitu bukan hal yang aneh di depan umum, kalau tadi ciuman depan umum itu namanya gak punya etika …” 2. Berciuman kissing, batasan dari perilaku ini adalah mulai dari hanya sekedar kecupan light kissing, sampai dengan french kiss yaitu adanya aktivitas atau gerakan lidah di mulut deep kissing. Melakukan berbagai macam aktifitas berciuman pada “dating couples” memperhatikan lingkungan sekitar yang menerima aktivitas tersebut. Tetapi berciuman merupakan hal yang tidak wajar untuk dilakukan di depan umum. Aktivitas tersebut dilakukan “dating couples” pada lingkungan yang bebas norma seperti di hotel, rumah, ataupun di mobil, ada juga yang melakukannya di warung remang-remang tapi hanya sebatas kecupan light kissing. Wawancara CS, tanggal 9 Mei 2013 Universitas Sumatera Utara “...kalau cuman kecupan biasa dia pacar sering di warung remang-remang karena disitu kami sering ketemu dan suasananya juga mendukung karena gelap. ...” 3. Bercumbu petting, yaitu merupakan bentuk dari berbagai aktivitas fisik secara seksual, antara pria dan perempuan, yang lebih dari sekedar berciuman atau berpelukan yang mengarah kepada pembangkit gairah seksual, namun belum sampai berhubungan kelamin. Pada umumnya bentuk aktivitas yang terlibat dalam petting ini, melibatkan perilaku mencium, menyentuh atau meraba, menghisap, dan menjilat pada daerah-daerah pasangan; seperti mencium payudara pasangan perempuan, atau mencium alat kelamin pasangan pria. Penyentuhan daerah-daerah intim pada “dating couples” dilakukan di tempat yang tidak dapat dilihat oleh orang lain, seperti di hotel dan rumah. Bercumbu petting bukanlah hal yang dapat diterima masyarakat umum jika dilakukan diruangan terbuka dikarenakan kegiatan tersebut membutuhkan privasi dalam berhubungan. Wawancara BP, 25 Mei 2013 “…kalau untuk yang lebih dari sekedar ciuman ringan kecupan kami ngelakukan di hotel karena bercumbu apalagi sama yang bukan isteri pasti butuh tempat yang gak dilihat orang karena bercumbu petting itu akan berlanjut ke hubungan seksual sexsual intercourse…” 4. Berhubungan kelamin sexsual intercourse, yaitu adanya kontak antara penis dan vagina, dan terjadi penetrasi penis ke dalam vagina. Berhubungan kelamin pada awalnya hanyalah dilakukan untuk menghasilkan keturunan, tetapi dalam “dating couples” berhubungan kelamin merupakan bagian dari aktivitas berpacaran dan membagi kasih sayang di antara mereka. Wawancara AT, tanggal 9 Mei 2013 “...kalau berhubungan intim sexsual intercourse kami langsung ke hotel, bisa bebas ngapain aja karena cuman ada aku dan dia pacar. Hubungan seksual itu semua yang udah dewasa butuh apalagi aku yang gak dapatkan itu dari suamiku. Aku punya rasa sayang sama dia pacar makanya aku mau ngelakuinnya sexsual intercourse...” Perilaku intim yanag diberikan dalam “dating couples” memberikan suatu kepasam diamana hal tersebut tidak lagi memberikan suatu kepuasan Universitas Sumatera Utara dari pasangan hasil pernikahan mereka sendiri, hal ini disebabkan oleh adanya kesenjangan yang terjadi dalam keluarga sehingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan dalam melakukan hubungan seksual bersama pasangan hasil pernikahan mereka sendiri. 4.4..2. Perilaku Menyenangkan Menyatakan cinta kepada pasangan secara baik bukanlah semata-mata dengan berhubungan badan tetapi seharusnya merupakan tindakan-tindakan yang menunjukan upaya menjaga hubungan tersebut tetap bertahan. Perilaku menyenangkan adalah perbuatan yang dilakukan “dating couples” adalah suatu hal untuk menunjukkan perasaan cintanya kepada pasangan. Tidak hanya menunjukan perasaan dengan berhubungan seksual tetapi tindakan-tindakan kecil dapat memberikan kebahagian kepada pasangan dan akan mengikat hubungan yang lebih romantis lagi pada keduanya. Pada umumnya wanita sulit untuk mengungkapkan perasaan cintanya dengan kata-kata tetapi wanita menunjukan perasaan cintanya dengan kelembutan dan perhatian. Sebaliknya, pria dominan menyatakan cinta dengan kata-kata dan tindakan dikarenakan pria memiliki rasa keberanian yang lebih tinggi diatas wanita. “Dating couples” juga melakukuan beberapa hal untuk menunjukan perasaan sayangnya kepada pasangannya selain dari pada berhubungan badan, antara lain : 1. Menghargai. Setiap manusia ingin dihargai orang lain yang berada disekitarnya. “Dating couples” juga seperti itu, mereka ingin dihargai atas apa yang dilakukannya untuk membahagiakan pasangannya. ucapan terimakasi dan respon yang baik membuat pasangan merasa puas akan apa yang diusahakannya kepada pasangannya tersebut. ALI dan US menunjukan rasa menghargainya melalui perlakuan- perlakuan yang merupakan balasan atas kebaikan yang dilakukan ALI dan begitu juga sebaliknya dilakukan oleh US. Wawancara ALI, 15 Mei 2013 “… dia udah kayak isteriku dan mengerti aku gak punya uang, dia kasih uangnya untuk beli rokok dan beras dirumah, karena Universitas Sumatera Utara kebaikannya itu aku selalu temani dia kalau dia kerja dan aku juga berusaha menjadi pacar yang baik buatnya… ” Wawancara US, 21 Mei 2013 “…dia selalu bersikap baik sama ku, jadi sebisa ku untuk bantu dia. Apa yang dibilangnya juga ku usahakan ku ikuti, misalnya dia pernah bilang kalau nyanyi jangan terlalu dekat sama pengunjung laki-laki itu hal yang wajar karena dia kan ALI pacarku…” 2. Ungkapan. Meskipun wanita memiliki keberanian dibawah pria tetapi ungkapan tersebut dapat menenangkan hati pasangan. Ungkapan cinta kepada pasangan juga dapat dilakukan melalui perantara media seperti blackberry massanger bbm, dan short massages system sms. Wawancara MJ, 25 Mei 2013 “…aku cuman bisa menyalurkan rasa sayangku dengan perkataan walaupun awalnya susah, karena aku senang dia pacar tidak pernah memaksaku untuk melakukan kayak gitu hubungan seksual…” Wawancara HS, 4 Mei 2013 “...aku selalu mengungkapkan kebahgiaanku dengan dia melalui ucapan, karena dengan dia pacar sempatkan waktunya jumpain aku disini rumah aku udah senang dia mengangap aku penting...” 3. Setiap individu senang untuk diberikan suatu penghargaan seperti hadiah-hadiah kecil ataupun kejutan diluar dari pikiran pasangan tersebut. Hal seperti ini dapat membuat pasangan menjadi semakin mesra. “Dating couples” melakukan hal tersebut untuk menjaga hubungan agar lebih baik dan lebih romantis. Wawancara AT, 9 Mei 2013 “...pernah aku dan anak-anak jalan-jalan ke Bali tapi suami ku gak ikut, setiap aku jalan liat-liat souvenir aku langsungingat untuk bawakan buat dia SAN. Dia juga kayak gitu, bukan karena berapa harganya tapi supaya dia tahu kemana pun aku selalu ku ingat dia SAN....” Wawancara SAN, 19 Mei 2013 “…kalau aku ke jalan-jalan dia AT bilang bawakan ole-ole atau makanan khas daerah yang ku jalani, dia AT selalu kasih ole- Universitas Sumatera Utara ole ku ke anak-anak nya ayak dulu aku pernah ke Nias aku bawakan kalung-kalung yang dari bambuterus dibagkannya sama anak- anaknya. Dia AT senang kalau dibawakan ole-ole…” 4. Pujian adalah suatu pernyataan yang tulus akan kebaikan atau keunggulan seseorang, dimana setiap manusia akan senang apabila dipuji oleh pasangannya. Pujian menjadikan seseorang merasa lebih berarti terhadap orang disekitarnya. Wawancara BP, 25 Mei 2013 “…dia itu cantik AT setiap janjian ketemu dia selalu dandan secantik mungkin jadi aku selalu bilang kecantikkannya setiap kali ketemu. Perempuan itu butuh dipuji supaya mereka senang…” Wawancara HS, 4 Mei 2013 “...kalau dia datang suka bawa makanan, terus perlakuannya selalu lembut dan perhatian, aku selalu bilang kalau aku gak akan temui laki-laki sebaik dia lagi dan dia akan tau kalau aku benar-benar sayang sama dia dan dia bisa senang dengan ucapanku itu.” Perilaku yang menyenangkan tidak hanya diinginkan oleh “dating couples” saja, dikarenakan semua masyarakat ingin memperoleh kesenangannya masing- masing melalui perlakuan-perlakuan tertentu. Perilaku yang menyenangkan membuat pasangan “dating couples” merasa dihargai, dalam menjalin sebuah hubungan “dating couples” juga melakukan berbagai kebersamaan untuk mendapatkan perasaan yang lebih baik lagi dari apa yang menurut mereka tidak diperoleh dari hasil pernikahannya. Perilaku seksual dalam sub bab ini membagi antara perilaku intim dan perilaku yang menyenangkan, perilaku intim merupakan suatu perilaku dimana terjadinya suatu kepuasan seksual dalam melakukan hubungan intim dikarenakan kepuasan tersebut tidak lagi diperoleh mereka bersama pasangan hasil penikahan dikarenakan adanya kesenjangan yang terjadi. Sementara perilaku yang menyenangkan merupakan bagian-bagian dimana adanya rasa kebersamaan yang mesra dan romantis diantara “dating couples”.

4.5. Latar Belakang “ Dating Couples” Melakukan Perilaku Seksual