Validitas Instrumen Validitas dan Realibilitas Instrumen

72 2 Kerapian 3 Kebersihan prinsip desain antar bagian busana c Ketepatan menerapkan prinsip desain dalam hiasan busana 2 Kerapian meliputi : a Hasil desain rapih tidak ada bekas noda menghapus gambar yang tebal 3 Kebersihan meliputi : a Tidak terdapat noda pada hasil desain b Kertas gambar bersih tidak ada bekas coretan c Kertas gambar tidak terlipat

F. Validitas dan Realibilitas Instrumen

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Oleh karena itu instrumen harus memenuhi persyaratan dan kriteria tertentu agar data yang diperoleh bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya.

1. Validitas Instrumen

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi yang dapat mengungkap data yang diteliti secara tepat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Instrumen yang harus memiliki validitas isi adalah instrumen tes yang sering digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Selain itu instrumen tes juga harus memenuhi validasi konstruksi. 73 Penelitian ini menggunakan validitas terkait isi. Validasi isi mencakup hal-hal yang berkaitan dengan apakah butir-butir tes menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur. Butir-butir instrumen yang telah disusun kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan meminta pertimbangan dari beberapa ahli judgment expert untuk diperiksa dan dievaluasi apakah setiap butir instrumen telah mewakili apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini validitas yang akan digunakan adalah validitas isi dengan menggunakan uji kelayakan pendapat dari ahli dan validitas konstruk yag menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson untuk mengukur validitas tiap item. Instrumen yang divalidasi yaitu tes diagnostik yang terdiri dari tes uraian, lembar pengamatan dan lembar unjuk kerja . Instrumen tersebut akan dinilai kelayakannya oleh ahli dibidangnya. Judgement expert dalam penelitian ini adalah Ibu Sri Widarwati selaku ahli evaluasi pembelajaran dan ahli materi dibidang desain busana, Bapak Afif Ghurub Bestari selaku ahli materi dibidang desain busana dan Ibu Astutinigsih selaku ahli materi yang merupakan guru mata pelajaran dasar desain di SMK N 1 Pengasih. Instrumen yang telah dievaluasi oleh judgement expert kemudian dilakukan uji coba terhadap butir-butir soal. Untuk inilah dicari validitas item atau butir soal menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut : ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } } 74 Keterangan : rxy = korelasi product moment Sri Wening, 2010: 68 x = skor butir pertanyaan y = skor total xy = skor pertanyaan dikalikan skor total n = jumlah responden Jika r hitung lebih besar atau sama dengan r table setelah dilakukan konsultasi nilai r hitung dengan r tabel dengan taraf signifikasi 5 maka item tersebut dinyatakan valid. Apabila koefisien korelasi rendah atau lebih kecil dari pada taraf signifikansi 5, maka butir-butir yang bersangkutan dikatakan gugur atau tidak valid. Adapun hasil uji validitas isi, validitas kosntruk dan validitas butir dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 6. Kelayakan Instrumen Tes Uraian Yang Ditinjau oleh Ahli Kualitas Interval Skor Intepretasi Jumlah Ahli Layak 10 ≤ Skor≤21 Instrumen tes diagnostik kesulitan belajar dinyatakan layak untuk digunakan pengambilan data 3 Tidak Layak 0≤ Skor≤10 Instrumen tes diagnostik kesulitan belajar dinyatakan tidak layak untuk digunakan pengambilan data Tabel 7. Hasil Uji Validitas Butir Lembar Tes Uraian Butir r hitung r table Keterangan Soal 1 0.696 0,349 Valid Soal 2 0.696 0,349 Valid Soal 3 0.581 0,349 Valid Soal 4 0.699 0,349 Valid 75 Tabel 8. Kelayakan Instrumen Non Tes Lembar Pengamatan Sikap Yang Ditinjau Dari Ahli Kualitas Interval Skor Intepretasi Jumlah Ahli Layak 10 ≤ Skor≤21 Instrumen tes diagnostik kesulitan belajar dinyatakan layak untuk digunakan pengambilan data 3 Tidak Layak 0≤ Skor≤10 Instrumen tes diagnostik kesulitan belajar dinyatakan tidak layak untuk digunakan pengambilan data Tabel 9. Hasil Uji Validitas Butir Lembar Pengamatan Sikap Butir r hitung r table Keterangan Butir 1 0.860 0,349 Valid Butir 2 0.679 0,349 Valid Butir 3 0.632 0,349 Valid Butir 4 0.542 0,349 Valid Butir 5 0,860 0,349 Valid Butir 6 0,782 0,349 Valid Butir 7 0,656 0,349 Valid Tabel 10. Kelayakan Instrumen Non Tes Lembar Penilaian Unjuk Kerja Yang Ditinjau Dari Ahli Kualitas Interval Skor Intepretasi Jumlah Ahli Layak 10 ≤ Skor≤21 Instrumen tes diagnostik kesulitan belajar dinyatakan layak untuk digunakan pengambilan data 3 Tidak Layak 0≤ Skor≤10 Instrumen tes diagnostik kesulitan belajar dinyatakan tidak layak untuk digunakan pengambilan data 76 Tabel 11. Hasil Uji Validitas Butir Penilaian Unjuk Kerja Butir r hitung r tabel Keterangan Butir 1 0,376 0,349 Valid Butir 2 0,685 0,349 Valid Butir 3 0,736 0,349 Valid Butir 4 0,718 0,349 Valid Butir 5 0,540 0,349 Valid Butir 6 0,480 0,349 Valid Butir 7 0,673 0,349 Valid Butir 8 0,544 0,349 Valid Butir 9 0,360 0,349 Valid Butir 10 0,585 0,349 Valid Butir11 0,353 0,349 Valid Butir 12 0,626 0,349 Valid Butir 13 0,519 0,349 Valid Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada uji butir validitas pada lembar tes uraian, lembar pengamatan sikap dan lembar unjuk kerja dinyatakan valid karena semua butir nilai r hitung r tabel. Uji validitas isi dan konstruk pada lembar tes uraian, lembar pengamatan sikap dan lembar unjuk kerja dinyatakan valid karena semua ahli menyatakan bahwa instrumen tes dan non tes layak digunakan untuk penelitian dengan peroleh skor dari tiap ahli sebanyak 21. Maka instrumen tes diagnostik sudah layak digunakan untuk pengambilan data.

2. Realibilitas Instrumen