Laut Dalam TINJAUAN PUSTAKA

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laut Dalam

Laut dalam adalah bagian dari lingkungan bahari yang terletak di bawah kedalaman yang dapat diterangi sinar matahari di laut terbuka dan lebih dalam dari paparan benua 200 m. Berdasarkan asosiasi mahluk hidup terhadap lingkungan, laut dalam dibagi menjadi dua zona, yaitu zona bentik berasosiasi dengan dasar dan zona pelagis berasosiasi dengan kolom air. Pencirian zona tersebut juga dihubungkan dengan intensitas cahaya. Ada dua ciri zonasi laut yaitu fotik ada cahaya dan zona afotik tidak ada cahaya Nybakken, 1992. Pencirian zona tersebut selengkapnya disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Zona- zona fauna laut dalam Cahaya Zona Pelagis Kisaran Kedalaman Zona Bentik Kisaran Kedalaman Ada fotik Epipelagis atau eufotik 0-200 m Paparan benua atau sublitoral 0-200 m Tidak ada Afotik Mesopelagis Batipelgis Abisal pelagis Hadal pelagis 200-1000 m ? 1000-4000 m ? 4000-6000 m ? 6000-10000 m Batial Abisal Hadal 200-4000 m ? 4000-6000 m ? 6000-10000 m Sumber : Hedgpeth 1957 diacu dalam Nybakken 1982 Catatan : ? = Berubah-ubah Berdasarkan penelitian yang intensif dan lama dari para ilmuwan terhadap kondisi lingkungan laut dalam, secara umum dapat disimpulkan bahwa pada kedala man berapapun di laut dalam, faktor- faktor kimia dan fisika lingkungan hidup laut dalam bersifat sangat konstan selama periode waktu yang panjang Nybakken, 1992. Pipkin et al. 1987 menggambarkan karakteristik dari berbagai lingkungan laut yang diberikan pada Tabel 2. Tabel 2. Karakteristik lingkungan laut daerah beriklim sedang dan tropika Zona Karakteristik Epipelagis 0- 100 atau 200 m Mesopelagis 100 atau 200 sampai 1000 m Batipelagis dan lebih dalam sekitar 1000 m sampai dasar Bentik dangkal air di atas dasar Bentik dalam air sepanjang dasar Intensitas cahaya Cukup untuk fotosintesis Zona twiligth Secara esensial tidak ada cahaya Ada bagian yang dapat cahaya Secara esensial tidak ada cahaya dari atas Persediaan makanan Terjadi produktivitas primer Sedikit atau tidak ada produktivitas primer, organisme migrasi ke atas untuk makanan atau menunggu makanan jatuh Sedikit atau tidak ada produktivitas primer, organisme migrasi ke atas untuk makanan atau menunggu makanan jatuh Terjadi produktivi tas primer Tidak ada produktivitas primer kecuali kemosintesis; organisme menunggu makanan jatuh dari atasnya Suhu Biasanya sekitar 28 o C sampai 10 o C; kadang-kadang mendekati 0 o C di musim dingin Biasanya sekitar 15-5 o C Biasanya antara 5 o C dan -2 o C; biasanya turun sampai 1 o C atau kurang di bawah 4000 m Biasanya sekitar 30 o C sampai sekitar 10 o C Biasanya antara 15 o C dan -2 o C; biasanya turun sampai 1 o C atau kurang di bawah 4000 m Salinitas Biasanya sekitar 37 - 32‰ Biasanya sekitar 35- 34,5‰; air tengah dari lintang tinggi memiliki salinitas lebih kecil Biasanya sekitar 35 - 34,5‰; dan sekitar 34,52‰ di bawah 4000 m Biasa nya antara 40‰ dan 30‰ dengan run off air tawar Biasanya sekitar 35- 34,5‰; dan sekitar 34,52‰ di bawah 4000 m Kandungan oksigen Biasanya sekitar 7-3,5‰ Biasanya sekitar 5-4‰, dengan nilai lebih kecil dari 1 ‰ pada oksigen minimum Biasanya sekitar 6-5‰ Biasa nya sekitar 7-3,5‰, dengan beberapa super saturasi dan daerah anoksik Biasanya sekitar 6-4‰, dengan mendekati kondisi anoksik pada daerah oksigen minimum dan di basin terisolasi Kandungan nutrisi pospat di lingkungan pelagis dan karbon organik untuk lingkungan bentik Biasanya sekitar 0-30 mgm 3 ; tinggi di daerah upwelling Biasanya sekitar 30-90 mgm 3 tinggi di daerah upwelling Biasanya sekitar 90 mgm 3 Biasa nya tinggi di sedimen bentik dangkal Biasanya rendah di sedimen bentik dalam, tapi tinggi di bawah daerah upwelling Sumber : Pipkin et al., 1987

2.2 Ikan Laut Dalam