Uji Proksimat dan Uji Mikrobiologi

98 yang diprediksikan, di mana memiliki nilai kepercayaan dari pengamatan individual sebesar 95 sedangkan definisi dari 95 PI Prediction Interval high adalah nilai tertinggi dari interval yang diprediksikan, di mana memiliki nilai kepercayaan dari pengamatan individual sebesar 95 Anonim, 2007. Nilai respon yang diprediksikan program Design Expert version 7 dapat dilihat pada Tabel 15. Karena hasil-hasil dari pengamatan dan pengukuran masih masuk dalam interval prediksi, berarti formula optimum dengan nilai desirability tertinggi, sesuai dengan yang direkomendasikan Design Expert version 7. Tabel 15 . Nilai respon aktual yang diperoleh dan nilai respon yang diprediksikan program Design Expert version 7 Respon Aktual Prediksi SE Pred 95 PI rendah tinggi biaya 7307.93 7308.11 0.105127 7307.89 7308.34 tekstur 9.2 8.32 0.616839 7.00 9.63 rasa 9.8 8.74 0.546445 7.57 9.90 air bebas yang dikeluarkan 79.55 56.17 11.11731 32.47 79.87 cooking loss 3.74 4.12 0.767448 2.48 5.75 daya iris 483.0 361.53 106.6528 120.26 602.79 kekenyalan 409.7 412.86 31.94119 340.61 485.12

D. PENELITIAN PENDUKUNG

Penelitian pendukung dilakukan dengan uji proksimat dan uji mikrobiologi pada produk sosis ikan patin. Selain uji proksimat dan uji mikrobiologi, dilakukan juga uji hedonik kesukaan terhadap produk sosis ikan patin yang berasal dari formula optimum dengan produk sosis ikan komersial yang beredar di pasaran.

1. Uji Proksimat dan Uji Mikrobiologi

Uji proksimat kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat dilakukan terhadap produk sosis formula optimum. Selain itu, dilakukan uji mikrobiologi terhadap angka lempeng total 99 mikroba Total plate count terhadap produk sosis formula optimum. Hasil dari uji proksimat dan uji mikrobiologi dapat dilihat pada Tabel 16. Berdasarkan Tabel 16. dapat dilihat bahwa produk sosis formula optimum sebagian besar terdiri atas air. Kadar air produk sosis formula optimum adalah sebesar 59.37 bb. Kadar air yang besar ini diperoleh selain dari penambahan air itu sendiri, juga berasal dari surimi dan bumbu- bumbu yang ditambahkan pada saat proses pembuatan sosis. Tapi kadar air ini lebih rendah dan masuk ke dalam batas yang diizinkan oleh SNI sosis daging, yaitu maksimal 67 bb. Tabel 16 . Hasil analisis proksimat dan uji TPC sosis formula optimum No. Karakteristik Nilai produk optimum Standar SNI 1 Kadar Air bb 59.37 Maks. 67.0 2 Kadar Abu bb 1.91 Maks. 3.0 3 Kadar Protein bb 10.52 Min. 13.0 4 Kadar Lemak bb 22.28 Maks. 25.0 5 Kadar Karbohidrat bb 5.93 Maks. 8.0 6 TPC kolonig 3.0 x 10 2 Maks. 10 5 Komponen penyusun terbesar kedua setelah air adalah lemak. Kadar lemak produk sosis formula optimum adalah sebesar 22.28 . Kadar lemak yang cukup tinggi ini diperoleh dari penambahan minyak nabati pada saat proses cutting. Kadar lemak pada sosis formula optimum lebih rendah dan masuk dalam batas yang diizinkan oleh SNI sosis daging, yaitu maksimum 25 bb. Komponen penyusun terbesar ketiga adalah protein. Kadar protein produk sosis formula optimum adalah sebesar 10.52 bb. Nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan batas yang diizinkan SNI sosis daging, yaitu minimum 13 bb. Nilai kadar protein dari sosis formula optimum lebih rendah dikarenakan penggunaan surimi dalam jumlah yang tidak terlalu 100 banyak. Penggunaan surimi memang diupayakan sesedikit mungkin untuk menghemat biaya RM cost sekaligus mengefisienkan penggunaan surimi yang memiliki rendemen yang rendah. Namun di lain pihak, penggunaan surimi yang sedikit ini berakibat pada turunnya kadar protein pada produk. Walaupun sudah diupayakan dengan penambahan susu skim yang kaya akan protein, ternyata jumlah penambahan susu skim yang diperkirakan dapat meningkatkan kadar protein tidak sebanding dengan penurunan kadar protein akibat pengurangan jumlah surimi. Kandungan protein pada sosis formula optimum sebagian besar berasal dari protein miofibril yang terdapat pada surimi ikan patin, kasein yang terdapat pada susu skim, dan isolat protein kedelai yang ditambahkan saat pembuatan sosis. Komponen penyusun terbesar keempat adalah karbohidrat. Kadar karbohidrat produk sosis formula optimum adalah sebesar 5.93 . Nilai ini lebih kecil dan masuk dalam batas yang diizinkan SNI sosis daging, yaitu maksimum 8 bb. Kandungan karbohidrat dalam sosis formula optimum ini diperoleh dari penambahan tepung tapioka, karagenan, dan laktosa dari susu skim. Menurut Miller 2003, karbohidrat sebagian besar berasal dari tumbuh-tumbuhan kecuali laktosa yang terdapat pada susu. Tepung tapioka memiliki kadar pati sebesar 51.36 , yang merupakan polisakarida dari unit D-glukosa Harris, 2001. Karagenan merupakan polisakarida berantai lurus dari D-galaktosa dan 3,6-anhidro-D-galaktosa yang mengandung sulfat Fardiaz, 1989 sedangkan laktosa atau gula susu merupakan disakarida yang terdiri atas D-glukosa dan D-galaktosa Varnam dan Sutherland, 1994. Komponen penyusun terakhir dari sosis optimum adalah kadar abu. Kadar abu produk sosis formula optimum adalah sebesar 1.91 . Nilai ini lebih kecil dan masuk dalam batas yang diizinkan SNI sosis daging, yaitu maksimum 3 bb. Kandungan abu menggambarkan jumlah mineral total yang terdapat pada makanan Harbers dan Nielsen, 2003. Kandungan abu pada sosis optimum ini berasal dari kandungan mineral yang sebagaian besar terdapat pada ikan patin, susu skim, dan garam, 101 seperti Kalsium Ca, Phosfor P, Besi Fe, Natrium Na, dan Kalium K. Angka lempeng total untuk produk sosis formula optimum adalah sebesar 3.0 x 10 2 kolonig . Angka ini berada di bawah batasan maksimum angka lempeng total menurut SNI sosis, yaitu 10 5 kolonig . Hal ini menunjukkan bahwa sosis formula optimum aman untuk dimakan.

2. Uji Hedonik