45 kemampuannya berbeda.
Berdasarkan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok
kecil sehingga siswa dapat bekerjasama mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Untuk lebih jelas memahami pembelajaran kooperatif, maka perlu
mempelajari lebih lanjut tentang tujuan pembelajaran kooperatif.
2.1.6.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Asma 2006: 12 tujuan pengembangan pembelajaran kooperatif meliputi: 1 Pencapaian hasil belajar, dimana pengembangan model ini telah
menunjukkan bahwa struktur penghargaan kooperatif telah dapat neningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan normal yang berhubungan
dengan hasil belajar. Selai itu, pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan pada siswa yang bekerja sama menyelesaikan tugas akademik, dengan
siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah; 2 penerimaan terhadap perbedaan individu dimana efek penting dari pembelajaran
ini adalah penerimaan yang luas terhdap orang lain yang berbeda menurut ras, budaya, tingkat sosial, kemampuan, maupun ketidak mampuan; 3 Pengembangan
keterampilan sosial mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi.
Menurut Effendi Zakaria dalam Isjoni, 2012: 21 pembelajaran kooperatif dirancang dengan tujuan melibatkan pelajar secara aktif dalam proses
pembelajaran menerusi perbincangan dengan rekan-rekan dalam kelompok kecil.
46 Siswa bertukar pendapat, memberi tanya jawab serta mewujudkan dan membina
proses penyelesaian kepada suatu masalah. Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran kooperatif adalah pencapaian hasil belajar, penerimaan terhadap perbedaan individu dan pengembangan keterampilan sosial, kerjasama tim,
menyampaikan gagasan didalam kelompok, bertukar pendapat, serta menyelesaikan suatu masalah bersama-sama. Tujuan pembelajaran kooperatif
akan tercapai dengan baik dengan memperhatikan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif. Untuk lebih jelas, akan di paparkan unsur pembelajarn
kooperatif.
2.1.6.3. Unsur Pembelajaran Kooperatif
Bennet dalam Isjoni, 2012: 60 menyatakan bahwa ada lima unsur yang dapat membedakan antara pembelajaran kooperatif dengan kerja kelompok, yaitu:
1 Positive Interdepedence, yaitu hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang sama antar anggota kelompok; 2 Interaction face to face, yaitu
interaksi yang langsung terjadi antara siswa dengan siswa yang lainnyatanpa adanya perantara; 3 adanya tanggungjawab pribadi mengenai materi pelajaran
dalam anggota kelompok sehingga siswa termotivasi untuk membantu temannya; 4 membutuhkan keluwesan, yaitu menciptakan hubungan antar pribadi
mengembangkan kemampuan kelompok dan memelihara hubungan kerja yang efektif; 5 meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam memecahkan masalah
sehingga siswa tahu tingkat keberhasilan dan efektifitas kerjasama yang telah dilakukan.
47 Berdasarkan uraian tentang unsur pembelajaran kooperatif, penulis
menyimpulkan setidaknya ada 5 hal yang membedakan antara pembelajaran kooperatif dengan kerja kelompok yaitu positive Interdependence, Interaction face
to face, adanya tanggungjawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok, membutuhkan keluwesan, serta meningkatkan keterampilan
bekerjasama dalam memecahkan masalah. Sedangkan unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang saling berkaitan yang akan tercipta dalam
pembelajaran kooperatif. Apabila unsur-unsur tersebut tidak dapat bekerja dengan baik maka dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif akan ditemui kekurangan
dan begitu pula sebaliknya.
2.1.6.4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif