Produksi ANALISIS PERILAKU EKONOMI RUMAHTANGGA USAHA KECIL KERUPUK

statistik t. Nilai elastisitas jangka pendek dalam setiap peubah penjelas menunjukkan respon peubah endogen terhadap setiap perubahan dari peubah penjelas. Setiap persamaan dalam model dengan menggunakan uji F menghasilkan kesimpulan bahwa model regresi yang dibangun secara statistik nyata pada taraf nyata kurang dari satu persen. Sedangkan untuk melihat pengaruh dari masing- masing peubah penjelas dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa terdapat 13 peubah penjelas yang secara statistik berpengaruh nyata terhadap peubah endogen pada taraf nyata 25 persen, yaitu jumlah bahan baku tepung tapioka yang digunakan TEP, total curahan kerja rumahtangga yang bekerja di dalam usaha kecil kerupuk TCKD, nilai aset AST, total pedapatan rumahtangga TYRT, produksi Q, upah luar usaha UL, angkatan kerja rumahtangga AKRT, pengalaman usaha PGLN, total anggota rumahtangga TANG, total anak yang bersekolah TEDK, pendidikan rata-rata rumahtangga EDRT, umur pengusaha UMP dan jumlah tabungan TAB. Respon peubah endogen terhadap perubahan dari peubah penjelas sebagian besar kurang responsif inelastis. Respon peubah endogen yang elastis terdapat hanya pada peubah curahan kerja rumahtangga yang bekerja di luar usaha CKRTL terhadap peubah penjelas jumlah angkatan kerja rumahtangga AKRT.

6.1. Produksi

Produksi kerupuk adalah jumlah kerupuk yang dihasilkan oleh pengusaha dengan menggunakan bahan baku utama tepung tapioka. Tabel 12 menunjukkan bahwa semua parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan menurut kriteria ekonomi dan berpengaruh nyata. Produksi Q dipengaruhi secara signifikan oleh bahan baku tepung tapioka TEP, total curahan kerja dalam usaha TCKD dan nilai aset AST. Variasi dari kedua peubah penjelas tersebut dapat menjelaskan variasi peubah produksi dengan sangat baik, yaitu ditunjukkan dengan nilai R 2 sebesar 90.47 persen. Tabel 12. Hasil Pendugaan Parameter Produksi Kerupuk Peubah Penjelas Parameter Dugaan t-hitung Elastisitas Intersep -3018.63 -0.58 Bahan Baku Tepung Tapioka TEP 0.673608 5.13 a 0.595217 Total Curahan Kerja Dalam Usaha TCKD 1.208281 2.13 b 0.345974 Aset AST 0.003111 2.29 b 0.106558 R 2 = 0.90467 F Value = 145.51 Adj. R 2 = 0.89845 DW = 1.164571 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji α = 1 persen b berbeda nyata pada taraf uji α = 5 persen Semua peubah penjelas memiliki hubungan yang positif dengan peubah produksi endogen, yang berarti bahwa jika terjadi kenaikan pada jumlah bahan baku, total curahan kerja dan nilai aset maka produksi akan mengalami peningkatan. Penjelasan rasional teori ekonomi terhadap hasil ini adalah setiap peningkatan pada input produksi yaitu pada kasus penelitian ini adalah jumlah bahan baku tepung tapioka, total curahan kerja dan nilai aset akan meningkatkan output produksi kerupuk dengan asumsi bahwa produk marjinal bernilai positif. Fakta yang mendukung bahwa produk marjinal dalam usaha kerupuk masih positif adalah berdasarkan wawancara yang menunjukkan bahwa rumahtangga masih dapat meningkatkan produksinya dengan sumberdaya yang dimilikinya atau masih dibawah kapasitas optimal dalam produksi. Kendala utama rumahtangga dalam meningkatkan produksi tersebut adalah keterbatasan modal yang dimiliki untuk membeli bahan baku. Analisis sensitifitas menunjukkan bahwa produksi kerupuk kurang responsif inelastis terhadap perubahan dari semua peubah penjelas, yang ditunjukkan oleh nilai elastisitas yang kurang dari satu. Hal ini diduga karena selain ketiga faktor penjelas tersebut, produksi juga dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model seperti pola pesanan dan musim terkait dengan aktifitas penjemuran kerupuk.

6.2. Permintaan Bahan Baku