pendidikan yang meningkat misalnya disebabkan oleh penambahan pembelian alat-alat sekolah, seragam maupun les privat.
Semakin banyak anak yang bersekolah dalam rumahtangga akan meningkatkan pengeluaran untuk investasi pendidikan. Hal ini wajar karena
penambahan anak yang bersekolah akan menambah biaya untuk sekolah anak yang dikeluarkan rumahtangga.
Pendidikan rata-rata anggota rumahtangga terkait dengan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan rata-rata anggota
rumahtangga maka kepala rumahtangga sebagai pengambil keputusan cenderung untuk menyekolahkan anaknya lebih tinggi. Akibatnya pengeluaran rumahtangga
untuk membiayai sekolah atau investasi pendidikan akan semakin tinggi. Umur pengusaha terkait dari jumlah anak sekolah yang telah mencapai
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka pengeluaran untuk pendidikan semakin tinggi pula. Pengusaha yang berumur
lebih tua maka relatif lebih besar dalam membiayai anak yang sekolah. Jadi, semakin tinggi umur pengusaha menyebabkan investasi pendidikan semakin
besar.
6.9. Penyusutan
Penyusutan atau pengeluaran rumahtangga untuk membelimemperbaiki mesin dan alat produksi dipengaruhi secara signifikan oleh total pendapatan
rumahtangga TYRT, pengalaman usaha PGLN dan Jumlah Tabungan yang dimiliki rumahtangga TAB. Semua parameter dugaan sesuai dengan yang
diharapkan. Semua peubah eksogen dalam persamaan dapat menjelaskan variasi
dari depresiasi sebesar 60.09 persen dan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Tabel 20. Hasil Pendugaan Parameter Penyusutan
Peubah Penjelas Parameter
Dugaan t-hitung Elastisitas
Intersep -23718.5 -0.43
Total Pendapatan Rumahtangga TYRT
0.002599 3.07
a
0.458514022 Umur Alat Produksi UMPROD
240.8682 0.08
- Pengalaman Usaha PGLN
7471.594 2.81
a
0.657588737 Tabungan TAB
-0.00081 -0.75
d
-0.01430622 R
2
= 0.60090 F Value = 16.94
Adj. R
2
= 0.56543 DW = 1.438614
Keterangan :
a
berbeda nyata pada taraf uji α = 1 persen
d
berbeda nyata pada taraf uji α = 25 persen
Setiap kenaikkan dari total pendapatan rumahtangga dan pengalaman usaha akan mendorong rumahtangga untuk membeli atau memperbaiki mesin dan
peralatan produksi nilai investasi usaha meningkat. Penjelasan untuk hasil dugaan tersebut adalah pendapatan rumahtangga dibelanjakan untuk aktivitas
yang memberikan kepuasan bagi rumahtangga. Salah satu jenis pengeluaran rumahtangga adalah pengeluaran untuk barang-barang investasi. Dengan
meningkatkan nilai investasi usaha diharapkan akan terjadi peningkatan produktifitas. Pengalaman usaha terkait dengan semakin mantap dan nyaman
rumahtangga dalam menjalankan usahanya. Jika terjadi kerusakan atau kebutuhan untuk barang-barang investasi maka rumahtangga akan dengan segera
mengalokasikan anggarannya untuk melaksanakan keinginan tersebut. Kondisi ini dilakukan rumahtangga karena mereka menganggap usaha yang dijalaninya telah
memberikan kehidupan yang lebih baik. Rumahtangga dihadapkan pada suatu pilihan apakah pendapatan yang
diperolehnya dialokasikan untuk pengeluaran penyusutan atau ditabung. Konsep
tabungan dalam penelitian ini bukan disimpan di lembaga keuangan tetapi disimpan di rumah untuk keperluan sewaktu-waktu masa depan. Ketika
rumahtangga memilih untuk meningkatkan jumlah tabungan maka pengeluaran penyusutan akan turun.
Pengeluaran penyusutan kurang responsif terhadap setiap perubahan dari kedua peubah penjelas. Penjelasan hasil ini adalah rumahtangga akan
mengalokasikan pendapatan yang dimiliki untuk pengeluaran penyusutan jika kebutuhan rumahtangga yang lain seperti konsumsi pangan, non-pangan dan
pendidikan sudah terpenuhi. Akibatnya respon penyusutan terhadap perubahan pendapatan rumahtangga tergantung pada faktor-faktor pengeluaran rumahtangga
tersebut. Pengusaha yang berpengalaman juga belum tentu akan secara cepat meningkatkan nilai investasi usahanya karena seperti alasan sebelumnya
penyusutan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti jumlah pendapatan maupun jumlah tabungan yang dimilikinya.
Hasil dugaan pada Tabel 20 yang menunjukkan bahwa umur alat produksi tidak berpengaruh nyata terhadap penyusutan berarti bahwa selama ini
rumahtangga kurang peduli terhadap kondisi alat produksi yang sudah tua walaupun masih dapat digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa rumahtangga akan
melakukan perbaikan atau mengganti alat produksi jika pendapatan rumahtangga mengalami peningkatan.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN