Jika terjadi kenaikan dari total pendapatan rumahtangga maka konsumsi non-pangan rumahtangga akan meningkat. Ini menunjukkan bahwa barang atau
jasa yang tergabung dalam kelompok non-pangan pada penelitian ini termasuk barang normal. Rumahtangga yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi akan
memiliki peluang yang lebih besar untuk membelanjakannya dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan rumahtangga yang memiliki pendapatan yang
lebih kecil. Rumahtangga yang rasional akan memaksimumkan kepuasan atau kesejahteraan dengan menambah pengeluaran yang salah satunya untuk konsumsi
non-pangan dengan kendala pendapatan anggaran yang dimilikinya. Jika pendapatan yang dimilikinya meningkat maka terjadi pelonggaran kendala, yang
berarti rumahtangga dapat mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi lagi atau ditunjukkan dengan peningkatan konsumsi non-pangan.
Setiap pertambahan jumlah anggota rumahtangga akan meningkatkan konsumsi non-pangan. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok barangjasa non-
pangan di dalamnya terkandung pengeluaran-pengeluaran yang besarnya terkait langsung dengan jumlah anggota keluarga, seperti pakaian, listrik, air dan bahan
bakar.
6.8. Investasi Pendidikan
Pendidikan merupakan
investasi sumber daya manusia yang dilakukan
oleh rumahtangga. Hasil dugaan menunjukkan bahwa seluruh parameter sesuai dengan yang diharapkan. Investasi pendidikan rumahtangga secara signifikan
dipengaruhi oleh semua peubah penjelas, yaitu peubah total pendapatan rumahtangga TYRT, total anak yang bersekolah TEDK, pendidikan rata-rata
anggota rumahtangga EDRT dan umur pengusaha UMP. Nilai R
2
sebesar
0.61303 yang ditunjukkan pada Tabel 19 berarti bahwa variasi dari investasi pendidikan rumahtangga dapat dijelaskan oleh variasi dari semua peubah penjelas
sebesar 61.30 persen dan sisanya dipengaruhi oleh peubah atau faktor lainnya yang tidak dilibatkan dalam model.
Tabel 19. Hasil Pendugaan Parameter Investasi Pendidikan
Peubah Penjelas Parameter
Dugaan t-hitung Elastisitas
Intersep -1392554 -1.81
Total Pendapatan Rumahtangga TYRT
0.021147 2.87
a
0.302303234 Total Anak yang Bersekolah
TEDK 383188.6 4.50
a
0.526944602 Pendidikan Rata-rata
Rumahtangga EDRT 136434.2 2.24
b
0.378509389 Umur Pengusaha UMP
18925.53 0.98
d
0.348924357 R
2
= 0.61303 F Value = 17.82
Adj. R
2
= 0.57864 DW = 1.957364
Keterangan :
a
berbeda nyata pada taraf uji α = 1 persen
b
berbeda nyata pada taraf uji α = 5 persen
d
berbeda nyata pada taraf uji α = 25 persen
Setiap kenaikan dari total pendapatan rumahtangga, total anak yang bersekolah, pendidikan rata-rata rumahtangga umur pengusaha akan
meningkatkan nilai investasi pendidikan dari rumahtangga. Investasi pendidikan rumahtangga kurang responsif terhadap perubahan semua peubah penjelas dalam
model, yang ditunjukkan oleh nilai elastisitas dari semua peubah penjelas. Penjelasan hasil dugaan parameter pada Tabel 19 adalah investasi
pendidikan merupakan salah satu aktivitas yang memberikan kepuasan utilitas bagi rumahtangga. Untuk memenuhi kepuasan tersebut rumahtangga dihadapkan
pada kendala anggaran yaitu jumlah pendapatan yang dimiliki. Jika terjadi peningkatan pendapatan pelonggaran kendala maka peluang untuk
meningkatkan kepuasan yaitu investasi pendidikan semakin tinggi. Investasi
pendidikan yang meningkat misalnya disebabkan oleh penambahan pembelian alat-alat sekolah, seragam maupun les privat.
Semakin banyak anak yang bersekolah dalam rumahtangga akan meningkatkan pengeluaran untuk investasi pendidikan. Hal ini wajar karena
penambahan anak yang bersekolah akan menambah biaya untuk sekolah anak yang dikeluarkan rumahtangga.
Pendidikan rata-rata anggota rumahtangga terkait dengan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan rata-rata anggota
rumahtangga maka kepala rumahtangga sebagai pengambil keputusan cenderung untuk menyekolahkan anaknya lebih tinggi. Akibatnya pengeluaran rumahtangga
untuk membiayai sekolah atau investasi pendidikan akan semakin tinggi. Umur pengusaha terkait dari jumlah anak sekolah yang telah mencapai
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka pengeluaran untuk pendidikan semakin tinggi pula. Pengusaha yang berumur
lebih tua maka relatif lebih besar dalam membiayai anak yang sekolah. Jadi, semakin tinggi umur pengusaha menyebabkan investasi pendidikan semakin
besar.
6.9. Penyusutan