Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

IR 36 baik dikonsumsi karena memiliki nilai indeks glikemik yang rendah, dan baik juga dikonsumsi oleh penderita diabetes. Pada artikel penelitian Isa 2014, penelitian yang dilakukan oleh Annisa Sekar Latih yaitu indeks glikemik nasi beras putih sebesar 64, nasi beras hitam 42,3, nasi beras coklat 55 dan nasi beras merah 59. Hasil penelitian yang dilakukan Setyo Harini yaitu nasi beras putih memiliki nilai indeks glikemik 97,58, nasi beras hitam 19,04, nasi beras merah 43,30. Proses pemasakan dapat memengaruhi indeks glikemik suatu pangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwani, dkk 2007 mengenai IG beras, maka dalam penelitian ini menggunakan beras dengan jenis IR 64 yang memiliki IG tinggi yaitu sebesar 70, kemudian dicampurkan dengan ubi jalar orange yang memiliki IG sebesar 64. Pada penelitian eksperimen ini digukanan perbandingan 1:1 yaitu, beras oriza sp 50 dan tepung ubi jalar 50. Penelitian ini menggunakan perbandingan 1:1 untuk mengetahui indeks glikemik pangan uji berupa nasi ubi jalar lebih mendekati indeks glikemik beras atau indeks glikemik ubi jalar dan bagaimana kecepatan menaikkan kadar gula darah setelah mengonsumsi pangan uji tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai indeks glikemik nasi ubi jalar orange dengan penambahan 50 tepung ubi jalar orange 50gr. Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui nilai indeks glikemik bahan pangan olahan nasi ubi jalar orange dengan penambahan 50 tepung ubi jalar orange.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui kandungan karbohidrat-amilosa, kadar abu, kadar lemak, kadar serat kasar dan kadar protein nasi ubi jalar orange dengan penambahan 50 tepung ubi jalar orange. 2. Mengetahui kecepatan pangan olahan nasi ubi jalar orange dalam meningkatkan kadar glukosa darah setelah mengonsumsinya.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu cara mengoptimalkan pemanfaatan bahan pangan lokal sebagai sumber pangan pokok. 2. Memberikan alternatif pengolahan ubi jalar sebagai bahan makanan pokok. 3. Memberikan informasi mengenai nilai indeks glikemik yang terkandung dalam bahan pangan olahan nasi ubi jalar yang berasal dari produk olahan ubi jalar orange. 4. Bahan pangan olahan berupa nasi ubi jalar orange jika memiliki indeks glikemik rendah dapat dikonsumsi oleh penderita, obesitas, diabetes mellitus DM sebagai upaya untuk mengontrol kadar glukosa darahnya dan juga sebagai upaya untuk menurunkan berat badan bagi orang normal. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Beras

Oriza sp Beras adalah tanaman sereal yang paling penting dan makanan pokok lebih dari setengah populasi dunia. Ini menyediakan 20 dari pasokan energi makanan didunia. Sebagai sumber utama makanan berkarbohidrat, beras memainkan peran penting dalam penyediaan energi dan nutrisi FAO, 2004 dalam Yusof, 2005. Beras merupakan makanan sumber energi yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi namun proteinnya rendah. Kandungan gizi beras per 100 gram bahan adalah 360 kkal energi, 6,6gr protein, 0,58gr lemak, dan 79,34gr karbohidrat. Beras putih merupakan bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi beras putih berkaitan dengan peningkatan resiko diabetes tipe 2 Larasati, 2013. Beras merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Jenis beras di Indonesia ada banyak. Jenis beras orisinil Indonesia yang dapat dinikmati oleh masyarakat yaitu beras pandan wangi, IR 64 atau beras setra ramos, rojolele, IR 42, IR 36, ciherang, taj mahal, martapura, cisokan, margasari, logawa, beras merah. Beras terdiri dari beberapa komponen yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan komponen lainnya. Besar masing-masing komponen dipengaruhi oleh varietas, lingkungan budidaya dan metode analisa yang dilakukan. Riwan Kusmiadi, 2004 dalam Susilowati, 2010. Universitas Sumatera Utara