Tuberkulosis Paru Primer Patogenesis

Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya infeksi adalah: 10 a. Harus adanya sumber infeksi. b. Jumlah basil sebagai penyebab infeksi harus cukup. c. Virulensi yang tinggi dari basil tuberkulosis. d. Daya tahan tubuh yang menurun memungkinkan basil berkembang biak dan keadaan ini menyebabkan timbulnya penyakit TB paru.

2.5.1. Tuberkulosis Paru Primer

Tuberkulosis primer adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi primer oleh basil tuberkulosis dan mencakup kompleks primer lesi parenkim dan nodus limfatikus regional serta perluasan komponennya secara langsung. 21 Tuberkulosis primer disebut juga dengan tuberkulosis anak childhood tuberculosis. 18 Setelah inhalasi Mycobacterium tuberculosis, berkembang suatu lesi kecil subpleura yang disebut fokus Ghon. Selanjutnya infeksi menyebar ke kelenjar limfe hilus dan mediastinum untuk membentuk kompleks primer. Pada 95 kasus, kompleks primer sembuh secara spontan dalam 1-2 bulan. Pada 10-15 kasus, infeksi menyebar dari kompleks primer dan berlanjut menjadi TB milier atau meningeal. 22 Tuberkulosis paru primer adalah peradangan paru yang disebabkan oleh basil tuberkulosis pada tubuh penderita yang belum pernah mempunyai kekebalan yang spesifik terhadap basil tersebut. 10 Pada permulaan infeksi, basil tuberkulosis masuk ke dalam tubuh yang belum mempunyai kekebalan dan selanjutnya tubuh mengadakan perlawanan dengan cara yang umum yaitu melalui infiltrasi sel-sel radang ke jaringan tubuh yang mengandung basil tuberkulosis. Reaksi tubuh ini disebut dengan reaksi non spesifik Universitas Sumatera Utara atau pra-alergis yang berlangsung kurang lebih 3-7 minggu. Pada tahap ini tubuh menunjukkan reaksi radang yaitu kalor, rubor, tumor, tetapi uji kulit dengan tuberkulin masih negatif. 10 Setelah reaksi radang non spesifik dilampaui, reaksi tubuh memasuki tahap alergis yang berlangsung kurang lebih 3-7 minggu. Pada saat itu sudah terbentuk zat anti sehingga tubuh dapat menunjukkan reaksi yang khas yaitu tanda-tanda peradangan umum ditambah uji kulit dengan tuberkulin yang positif. 10 Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif. Kelanjutan dari infeksi primer tergantung bakteri yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh. Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan bakteri TB paru. Meskipun demikian, ada beberapa kuman yang akan menetap sebagai bakteri persisten. Kadang- kadang daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan bakteri, akibatnya dalam beberapa bulan yang bersangkutan akan menjadi penderita TB paru. 23 Menurut Meyer yang dikutip oleh Alsagaff ada 3 jenis TB paru primer, yaitu: 10 a. TB paru primer sederhana simple primary tuberculosis i. Terjadi pada 43,5 dari kasus TB ii. Secara radiologis, tidak tampak kelainan iii. Uji kulit tuberkulin memberikan reaksi positif b. Infeksi TB paru primer dengan kelainan radiologis primary infection tuberculosis i. Kelainan radiologis berupa pembesaran kelenjar limfe mediastinum Universitas Sumatera Utara ii. Uji kulit tuberkulin menunjukkan reaksi positif iii. Kelainan ini dijumpai pada 18,5 kasus c. Infeksi TB paru primer dengan kelainan radiologis lain primary infection tuberculosis i. Kelainan radiologis terdapat pada parenkim paru dan pleura ii. Uji kulit tuberkulin menunjukkan reaksi positif iii. Kelainan ini dijumpai pada 37,5 kasus Pada umumnya TB paru primer sembuh sendiri, tetapi ada kemungkinan di kemudian hari mengalami kekambuhan yang prosesnya lebih cepat pada organ lain yang sumbernya berasal dari TB paru primer tersebut. 10

2.5.2. Tuberkulosis Paru Post Primer