Jenis Penelitian Pengumpulan Data Analisa Data Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian case series. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan atas dasar ketersediaan data yang dibutuhkan tentang balita penderita TB paru, kesediaan dari pihak Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar dalam memberikan izin penelitian dan di rumah sakit ini belum pernah dilakukan penelitian terhadap karakteristik balita penderita TB paru yang dirawat inap tahun 2010-2012.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Agustus 2014. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita penderita TB paru yang dirawat inap di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar tahun 2010-2012 yang berjumlah 106 orang. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh balita penderita TB paru yang dirawat inap di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar tahun 2010-2012. Besar sampel adalah sama dengan populasi Total Sampling.

3.4. Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berkas rekam medis balita penderita TB paru di bagian Rekam Medik Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar tahun 2010-2012. Semua berkas rekam medis balita penderita TB paru yang dirawat inap di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar tahun 2010- 2012 dikumpulkan dan kemudian dilakukan pencatatan sesuai dengan jenis variabel yang diteliti.

3.5. Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS Statistical Package for the Social Science. Data univariat dianalisis secara deskriptif dan data bivariat dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square, uji t-independent, uji Anova, uji Kruskal-Wallis dan uji Mann- Whitney . Hasilnya disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi, tabel tabulasi silang, diagram bar, dan diagram pie. Universitas Sumatera Utara

3.6. Definisi Operasional

3.6.1. Balita penderita TB paru yang dirawat inap adalah anak usia di bawah lima tahun yang dinyatakan menderita infeksi Mycobacterium tuberculosis yang mengenai paru-paru berdasarkan diagnosa dokter yang dirawat inap di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar tahun 2010-2012. 3.6.2. Umur adalah lamanya hidup balita penderita TB paru terhitung sejak dilahirkan sesuai dengan yang tercatat pada kartu status pasien, yang kemudian dikategorikan menjadi : 1. 0 - 12 bulan 2. 12 - 36 bulan 3. 36 - 60 bulan Untuk analisa statistik, umur dikelompokkan menjadi : 1. 12 bulan 2. ≥12 bulan 3.6.3. Jenis kelamin adalah ciri khas organ reproduksi balita penderita TB paru sesuai dengan yang tercatat pada kartu status pasien, yang dikategorikan menjadi : 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.6.4. Suku adalah ras atau etnik yang melekat pada diri balita penderita TB paru sesuai dengan yang tercatat pada kartu status pasien, yang dikelompokkan menjadi : 1. Batak 2. Jawa 3. Melayu 4. Lain-lain Universitas Sumatera Utara 3.6.5. Agama adalah kepercayaan atau keyakinan yang dianut oleh balita penderita TB paru sesuai dengan yang tercatat pada kartu status pasien, yang dikelompokkan menjadi : 1. Islam 2. Kristen Protestan 3. Kristen Katholik 3.6.6. Tempat tinggal adalah tempat dimana balita penderita TB paru tinggal dan menetap sesuai dengan yang tercatat pada kartu status pasien, yang dikategorikan menjadi : 1. Kota Pematangsiantar 2. Luar Kota Pematangsiantar 3.6.7. Status gizi adalah keterangan mengenai kondisi atau keadaan gizi balita penderita TB Paru yang diketahui melalui pengukuran indeks berat badan terhadap umur berdasarkan Kepmenkes No. 1995MENKESSKXII2010 tentang standar antropometri penilaian status gizi anak, yang dikategorikan menjadi : 1. Gizi baik yaitu apabila Z-score terletak pada -2SD sampai dengan 2SD 2. Gizi kurang yaitu apabila Z-score terletak pada -3SD sampai dengan 2SD 3. Gizi buruk yaitu apabila Z-score terletak pada -3SD Untuk analisa statistik, status gizi dikelompokkan menjadi : 1. Gizi baik 2. Gizi tidak baik yaitu mencakup gizi kurang dan gizi buruk Universitas Sumatera Utara 3.6.8. Status imunisasi BCG adalah keterangan mengenai sudah atau belumnya balita penderita TB paru mendapat imunisasi BCG sesuai dengan yang tercatat pada kartu status pasien, yang dikategorikan menjadi : 1. Sudah mendapat imunisasi BCG 2. Belum mendapat imunisasi BCG 3.6.9. Diagnosa penyakit adalah pemeriksaan yang dilakukan pada balita untuk memastikan bahwa balita tersebut merupakan balita penderita TB paru sesuai yang tercatat pada kartu status pasien, yang dikategorikan menjadi : 1. Foto Rontgen 2. Pemeriksaan Darah + Foto Rontgen 3.6.10. Lama rawatan rata-rata adalah jumlah hari rata-rata perawatan balita penderita TB paru terhitung mulai tanggal masuk sampai keluar di Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar sesuai dengan yang tercatat pada kartu status pasien. 3.6.11. Keadaan sewaktu pulang adalah kondisi balita penderita TB paru sewaktu keluar dari Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar sesuai yang tercatat pada kartu status pasien, yang dikategorikan menjadi : 1. Pulang Atas Izin Dokter 2. Pulang Atas Permintaan Sendiri 3. Meninggal 3.6.12. Sumber biaya adalah jenis biaya perawatan balita penderita TB paru yang ditanggung oleh pihak keluarga atau pihak lain yang bersangkutan sesuai yang tercatat pada kartu status pasien, yang dikategorikan menjadi : 1. Biaya sendiri 2. Bukan biaya sendiri Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar

Kota Pematangsiantar adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara dan kota terbesar kedua setelah kota Medan. Kota Pematangsiantar memiliki luas wilayah 79.791 km 2 , terdiri dari 8 kecamatan dan 43 kelurahan. Secara geografis Kota Pematangsiantar diapit Kabupaten Simalungun. Kota ini juga menghubungkan jalan darat ke kabupaten-kabupaten lainnya seperti Toba Samosir, Tapanuli Utara dan Tapanuli Selatan. Kota Pematangsiantar hanya berjarak 128 km dari Kota Medan dan 52 km dari Prapat sehingga sering menjadi kota perlintasan. Rumah Sakit Vita Insani didirikan pada tanggal 14 agustus 1982 sebagai salah satu rumah sakit swasta yang turut berperan penting dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Vita Insani yang terletak di pusat Kota Pematangsiantar yaitu Jalan Merdeka No. 329 merupakan lokasi sangat strategis, sangat mudah dijangkau dari segala arah. Untuk mencapai Rumah Sakit Vita Insani bisa melalui beberapa alternatif rute perjalanan yaitu dari Perdagangan, Tanah Jawa, Prapat, Raya dan Tebing Tinggi dan rute-rute tersebut bisa dilalui dengan jalan darat. Rumah Sakit Vita Insani mempunyai gedung yang nyaman dengan luas wilayah 7.995 m 2 dan luas bangunan 7.476 m 2 yang didukung oleh 44 tenaga dokter umum dan spesialis, 251 tenaga medis dan paramedis, dan 77 tenaga administrasi dan keuangan. Universitas Sumatera Utara