BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikaskan, bekerja secara terus menerus
untuk mencapai tujuan. Keberadaan manusia dalam organisasi memiliki posisi yang sangat vital. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kualitas orang yang bekerja
di dalamnya Keberhasilan pencapaian tujuan organiasi sangat dipengaruhi oleh peran dan
kinerja para pegawainya. Peningkatan kinerja pegawai menjadi penting mengingat perubahan arah kebijakan pemerintah sebagaimana dikehendaki oleh semangat
reformasi untuk lebih luas memberi ruang gerak bagi masyarakat dalam kegiatan pemerintahan dan pembangunan dimana pemerintah beserta aparaturnya lebih
berperan sebagai fasilitator. Perubahan arah kebijakan ini membawa implikasi terhadap kemampuan profesionalisme pegawai dalam menjawab tantangan era globalisasi dalam
menghadapi persaingan. Maka peningkatan kinerja aparatur merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan Wahyuningrum, 2008.
Keberhasilan pembangunan nasional sangat ditentukan oleh keberhasilan aparatur negara dalam melaksanakan tugasnya, terutama dari segi kepegawaian. Oleh
karena itu aparatur pemerintah memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai motor dan penggerak dalam semua aktivitas fungsi pemerintahan. Sumberdaya
manusia merupakan salah satu sorotan yang paling tajam dalam pelaksanaan pemerintah
Universitas Sumatera Utara
menyangkut kesiapan, jumlah, pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintah yang baik diperlukan dukungan kesiapan aparatur yang baik.
Aparatur pemerintah semakin dituntut untuk lebih menyadari dan menghayati fungsinya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang baik, sehingga mereka
semakin mampu menyelenggarakan tugas - tugas pemerintahan dan tugas pembangunan secara optimal, serta tugas-tugas pelayanan masyarakat yang lebih bermutu, yaitu
pelayanan yang cepat, tepat, murah, aman, dan pasti, tidak diskriminatif, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja adalah suatu hasil dimana orang-orang dan
sumberdaya yang lain yang ada dalam organisasi secara bersama-sama membawa hasil akhir yang didasarkan pada tingkat mutu dan standar yang telah ditetapkan. Kinerja
dapat diartikan sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi. Menurut Sedarmayanti 2007, kompetensi dan disiplin kerja merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi. Kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah
melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan, atau merupakan perpaduan dari hasil kerja apa yang harus dicapai seseorang dan kompetensi bagaimana seorang
mencapainya. Sedangkan menurut Mondy 2008, kriteria yang akan dinilai dari kinerja adalah kompetensi. Ruky 2001 menjelaskan disiplin merupakan salah satu
faktor yang dinilai dalam prestasi kerja yang berorientasi individu.
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu Kabupaten pemekaran di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten ini didirikan pada tahun 2009. Sebagai daerah
pemekaran baru percepatan pembangunan daerah hanya dapat dicapai apabila roda pemerintahan dapat berputar dengan baik sehingga tujuan pembangunan daerah dapat
tercapai secara maksimal dengan mengandalkan potensi sumber daya manusia sebagai penggerak roda pemerintahan tersebut. Dengan kompetensi, dan kedisiplinan yang baik
akan dapat menunjang cepat atau lambatnya pergerakan roda pemerintahan dan pembangunan daerah.
Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Dinas P3 merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang ada di Pemerintahan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan. Dinas Pertanian, Peternakan, dan perikanan terdiri dari 5 bidang. Masing-masing bidang terdiri dari beberapa bidang yang menjadi sub bidang. Untuk
meningkatkan kinerja Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan berusaha memposisikan perannya melalui rangkaian program
kerja yang tertera dan terukur dalam perencanaan strategi. Untuk mencapai tujuan organisasi maka dituntut pencapaian kinerja sumber
daya manusia SDM dari semua bidang yang mendukung yang ada di Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Dengan kinerja yang baik diharapkan Dinas Pertanian,
Peternakan dan Perikanan dapat melaksanakan kegiatan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan
kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta
Universitas Sumatera Utara
mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Selanjutnya untuk mewujudkan visi dirumuskan sejumlah misi yang harus dilaksanakan. Untuk
melaksanakan misi dilakukan dengan berbagai kebijakan program dan kegiatan. Pelaksanaan misi tersebut juga berpulang kembali pada masing-masing individu yakni
pegawai Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan. Hal ini tidak lepas dari kinerja yang dimiliki oleh individu pegawai.
Banyak permasalahan manajemen pemerintahan yang belum sepenuhnya teratasi, baik dari sisi internal maupun eksternal. Dari sisi internal terdapat berbagai
permasalahan yang harus dihadapi. Permasalahan manajemen pemerintahan tersebut anatara lain: Penempatan pegawai yang belum berdasarkan kompetensinya, masih
banyak pelanggaran disiplin di lingkungan aparatur pemerintah, dan masih rendahnya kinerja aparatur di lembaga pemerintahan Manajemen Kepegawaian Negara, 2010
Permasalahan yang saat ini terjadi di Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan yaitu permasalahan ketidaksesuaian kompetensi dengan jabatan yang tersedia
dan tingkat kedisiplinan. Saat ini masih terdapat penempatan pegawai yang belum berdasarkan kompetensinya, masih banyaknya pelanggaran disiplin, dan pada akhirnya
rendahnya kinerja Pegawai Negeri Sipil PNS Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan.
Penerimaan pegawai PNS merupakan kegiatan yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan selama dua periode yaitu pada tahun 2009 dan 2010
untuk memenuhi kebutuhan pegawai, salah satunya di Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan. Secara keseluruhan jumlah pegawai yang ada di Dinas Pertanian,
Peternakan, dan Perikanan masih belum memenuhi untuk mengisi bidang-bidang yang ada, apalagi saat ini adanya peraturan pemerintah untuk menghentikan sementara atau
Universitas Sumatera Utara
moratorium penerimaan calon pegawai negeri sipil CPNS yang berlaku 1 september 2011 hingga 31 Desember 2012. Dengan jumlah pegawai yang terbatas diharapkan
semua pegawai aktif berpartisipasi menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada masing-masing bidang.
Jumlah Pegawai yang bekerja di Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan saat ini adalah 36 orang. Pada tahun 2009 diadakan penerimaan pegawai sebanyak 19
orang dan 10 orang pada tahun 2010 untuk ditempatkan pada bidang-bidang yang ada yaitu Bidang Sekretaris, Bidang Pengembangan Produksi Pertanian, Bidang
Pengembangan Sarana Prasarana dan Pemasaran Hasil Pertanian, Bidang Pengembangan Perikanan, dan bidang Pengembangan Peternakan dan Kesehatan
Hewan. Pada penerimaan tahun 2009 jumlah pegawai sebanyak 19 orang penempatan pegawai tersebut dibagi menjadi 12 orang ditempatkan ke Badan Ketahanan Pangan dan
7 orang di Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Namun pada tahun 2011 untuk mengisi bidang-bidang dan sub bidang yang ada maka 12 orang pegawai tersebut yang
telah memiliki pengalaman kerja sebagai penyuluh ditempatkan kembali ke Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Penerimaan PNS Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan
Kualifikasi Pendidikan 2009
2010 Pegawai yg telah bekerja
sebelumnya
Sarjana Pertanian -
Sosial Ekonomi Pertanian
- Agronomi
- Hama Penyakit
Tanaman -
Ilmu Tanah -
Teknik Pertanian Sarjana Produksi Peternakan
Sarjana Perikanan -
Sosial Ekonomi Perikanan
- Perikanan Laut
Sarja Kesehatan Masyarakat
Sarjana Sosial
Ahli Madya -
Komputer -
Akuntansi SMA
3 orang
5 orang 1 orang
1 orang 2 orang
2 orang
1 orang 1 orang
2 orang 4 orang
- 2 orang
2 orang 2 orang
1 Orang
1 orang
1 orang
Universitas Sumatera Utara
1 orang
4 orang Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan, 2011 Data Diolah
Selain dari penerimaan PNS kebutuhan akan pegawai dipenuhi melalui sistem mutasi. Pada tahun 2011 terjadi mutasi pegawai yaitu sebanyak satu orang pegawai
Sarjana Pertanian jurusan Agronomi pindah ke dinas lain dan diisi oleh satu orang pegawai Ahli Madya dari kabupaten lain. Adapun latar belakang pendidikan pegawai
yang diterima dan bekerja pada Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikan sangat beragam antara lain Sarjana Pertanian sebanyak 28, Ahlimadya 4 orang dan SLTA 4
orang. Mangkunegara 2006 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja
antara lain : Faktor kemampuan Secara psikologis kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realita pendidikan. Oleh karena itu
pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap attiude seorang pegawai dalam menghadapi
situasi situasion kerja. Jika dilihat dari sisi kompetensi,masih terdapat permasalahan yang terjadi dalam
hal penempatan pegawai. Penempatan PNS pada struktur organisasi dan tata kerja masih ada yang tidak sesuai dengan pengetahuan, dan keahlian. Masih terdapat
penempatan PNS pada jabatan yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Pegawai-pegawai tersebut ditempatkan untuk mengisi kekosongan pada bidang-bidang
yang ada di Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa penempatan pegawai berdasarkan kompetensi pada Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan masih 50 yang sesuai.
Dari 36 pegawai hanya 18 pegawai yang ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikannya.
Tabel 1.2 Penempatan PNS Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
No Bidang Latar belakang Pendidikan
Pegawai Latar Belakang
Pendidikan yang
Dibutuhkan Keterangan
Kualifikasi Pendidikan
Jumlah 1.
Sekretaris
Umum
Progam
Keuangan SLTA
- Sarjana Pertanian SP
- Agronomi - Sarjana Peternakan
SPt - SP Ilmu tanah
- Ahlimadya AMd Komputer
- AMd Komputer
Akuntansi - SLTA
1 orang
2 orang
1 orang 1 orang
1 orang 1 orang
1 orang 1 orang
1 orang Sekretaris
Ilmu ekonomi,S1
ilmu sosial, ilmu hukum,
dan pemerintahan
Ilmu komputer
Akuntasi, Keuangan
tidak sesuai
tidak sesuai
tidak sesuai tidak sesuai
tidak sesuai sesuai
sesuai sesuai
tidak sesuai
2. Pengembangan
Produksi Pertanian
- SP Agronomi
HPT SEP
2 orang 2 orang
1 orang Sarjana
Pertanian, dan Teknik
Pertanian Sesuai
Sesuai Sesuai
Universitas Sumatera Utara
Ilmu Tanah
- Sarjana Teknik Pertanian SPt
- SLTA 1 orang
1orang
1 orang Sesuai
Sesuai
tidak sesuai 3.
Pengembangan Sarana
Prasarana dan Pemasaran
Hasil Pertanian - Sarjana Sosial
- SP SEP
Agronomi - STp
1 orang
1 orang 2 orang
2 orang Sarjana
Ekonomi Pertanian,
Sarjana Teknik Pertanian,
Sarjana Ekonomi
Tidak sesuai
Sesuai Sesuai
Sesuai 4.
Pengembangan Peternakan dan
Kesehatan Hewan - SKM Sarjana
Kesehatan Masyarakat
- SPt - SP
SEP Ilmu Tanah
1 orang
1 orang
2 orang 1 orang
Dokter hewan Sarjana
peternakan Tidak sesuai
Sesuai
Tidak sesuai Tidak sesuai
5. Pengembangan
Perikanan - SPi Sarjana
Perikanan - SP
Agronomi HPT
SEP THP
- AMd Perikanan - SMA
2 orang
1orang 1 orang
1 orang 1 orang
1 orang 1 orang
Sarjana Perikanan
Sesuai
Tidak sesuai Tidak sesuai
Tidak sesuai Tidak sesuai
Sesuai Tidak sesuai
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 2011 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Sebagian besar PNS sebelum diterima sebagai PNS telah bekerja sebelumnya di lembagainstansi lain. Pada saat penerimaan PNS di Dinas Pertanian, Peternakan dan
Perikanan telah dilakukan pertemuan untuk menceritakan pengalaman bekerja sebelumnya. Namun karena adanya keterbatasan SDM masih ada PNS yang
ditempatkan pada bidang yang tidak sesuai dengan kemampuan dan pengalaman kerjanya.
Permasalahan tersebut dapat terjadi diakibatkan oleh adanya ketidaksesuaian dalam penerimaan pegawai dimana suatu kualifikasi pegawai yang diterima tidak sesuai
dengan posisi yang tersedia dan sistem mutasi antar dinas yang juga menyebabkan adanya perbedaan latar belakang pendidikan dengan penempatan pada bidang yang
tidak sesuai. Penempatan pegawai pada jabatan yang tidak sesuai dengan pengalaman kerja pegawai seperti pegawai penyuluh yang ditempatkan didinas. Penempatan
pegawai yang tidak sesuai dengan kompetensi pegawai dapat menyebabkan masalah kedisiplinan, timbulnya konflik, dan menurunnya semangat kerja Gomes, 2003.
Kedisiplinan adalah salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi. Dikatakan sebagai faktor yang penting karena disiplin akan mempengaruhi kinerja pegawai
dalam organisasi. Semakin tinggi disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. Disiplin adalah merupakan cerminan besarnya tanggungjawab seseorang dalam
melakukan tugas – tugas yang diberikan kepadanya yang mendorong gairah dan semangat kerja seseorang.
Peraturan disiplin di Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan telah diatur dan ditetapkan mulai dari seragam, jam kerja sampai dengan penyelesaian tugas. Tingkat
kedisiplinan para PNS Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan dapat dilihat dari kesanggupan dan ketaatan mengikuti peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam hal
kewajiban dan larangan. Peraturan-peraturan tersebut seperti tingkat kehadiran pegawai
Universitas Sumatera Utara
setiap hari untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, mengikuti peraturan apel pagi dan sore, kesediaan mengikuti kegiatan-kegiatan rutin seperti senam pagi, siraman
rohani, tugas-tugas kedinasan serta ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas. Meskipun peraturan telah ditetapkan dan diinformasikan kepada pegawai
permasalahan disiplin masih terjadi. Hal ini dapat terlihat dari masih ada pegawai yang masuk dan pulang kerja tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, dan masih ada
pegawai yang mengabaikan perintah tugas yang diberikan. Masih terdapat pegawai yang keluar kantor pada saat jam kerja untuk kepentingan pribadi. Rendahnya disiplin
pegawai juga ditandai dengan adanya pegawai yang tidak merasa perduli dengan ketentuan dan kewajiban yang ditentukan untuk mengikuti kegiatan apel pagi dan sore.
Banyaknya pegawai yang hadir hanya pada saat-saat tertentu seperti awal bulan saja untuk mengambil gaji dan tunjangan.
Tabel 1.3 Rata-Rata Jumlah Pegawai yang Hadir pada Kegiatan Apel
No Kategori
Jumlah pegawai
Yang Mengikuti
Yang tidak mengikuti
Persentase Hadir Tidak hadir
1 Apel Pagi
36 20
16 55,56
44,44 2
Apel Sore 36
15 21
41,67 58,33
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 2011 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat bahwa masih banyak pegawai yang tidak mentaati peraturan kehadiran di kantor. Masih terdapat pegawai yang hadir dan pulang
tidak sesuai dengan jam kantor. Berdasarkan pengamatan dan data tesebut juga diketahui bahwa tingkat keberadaan pegawai selama jam kerja di kantor masih rendah.
Universitas Sumatera Utara
Indikator-indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya: kemampuan, keadilan, sanksi atau hukuman, ketegasan, dan
hubungan kemanusiaan Hasibuan, 2005. Permasalahan disiplin juga terjadi karena kurangnya ketegasan pimpinan dalam memberikan sanksi atau hukuman sehingga
banyak pegawai yang merasa diperlakukan tidak adil. Masih terdapat pegawai yang melakukan tindakan curang dalam mengisi daftar hadir, seperti pegawai yang tidak
hadir daftar hadirnya diisikan oleh pegawai lain. Kecurangan lain seperti pegawai yang jarang masuk kerjatidak hadir namun daftar hadirnya terisi penuh. Hal-hal tersebut jika
tidak ditindak tegas akan membudaya dan terus berlanjut. Jika tidak diatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi tersebut akan
mempengaruhi pencapaian kinerja individu di Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja organisasi. Pada saat ini
Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan baru saja melakukan penilaian kinerja PNS secara individu dan juga melaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah LAKIP Tahun 2012. Berdasarkan LAKIP tersebut dikatakan bahwa ternyata tingkat pencapaian kinerja Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan selama
tahun 2011 belum mencapai nilai optimal. Hal ini karena keterbatasan SDM yang ada pada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Untuk meningkatkan dan menciptakan SDM yang mendukung pencapaian kinerja maka kompetensi dan disiplin PNS Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan perlu
diperhatikan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.4 Program Kegiatan dan Realisasi
Bidang Program
Kegiatan Terealisasi
Tidak Terealisasi
Sekretaris Umum Pengembangan Produksi Pertanian
Pengembangan Sarana Prasarana dan Pemasaran Hasil Pertanian
Pengembangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Pengembangan Perikanana
4 3
5
3 3
4 3
4
2 2
1
1 1
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 2011 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat masih terdapat bidang yang belum mencapai kinerja secara optimal. Bidang-bidang yang lebih banyak memiliki pegawai yang sesuai
kompetensinya seperti bidang Sekretaris dan Pengembangan Produksi Pertanian dapat mencapai kinerja secara optimal. Sedangkan bidang lainnya dengan jumlah pegawai
yang belum sesuai kompetensinya seperti Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana, Pengembangan Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Pengembangan Perikanan
masih belum optimal. Selain masalah kompetensi kurang optimalnya pencapaian kinerja tersebut juga diakibatkan kurang disiplinnya pegawai dalam melaksanakan program
yang telah ditetapkan sehingga program yang seharusnya diselesaikan pada triwulan pertama baru terselesaikan pada triwulan berikutnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dianggap penting untuk menganalisis bagaimana pengaruh kompetensi dan disiplin kerja terhadap kinerja yang dicapai oleh
Universitas Sumatera Utara
PNS Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan agar pencapaian kinerja pada tahun berikutnya dapat dioptimalkan.
1.2. Perumusan Masalah