HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAK LANJUT

C. HASIL PEMERIKSAAN DAN TINDAK LANJUT

Hasil pemeriksaan BPK dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) segera setelah berakhirnya pemeriksaan. LHP ini disampaikan kepada lembaga legislatif sesuai dengan kewenangannya. Pada saat yang bersamaan, LHP ini juga disampaikan kepada presiden/ gubernur/bupati/walikota untuk ditindaklanjuti. Hasil pemeriksaan BPK akan digunakan oleh pemerintah untuk melakukan koreksi atau penyesuaian‐penyesuaian yang diperlukan. Di samping itu, pemerintah berkewajiban menyampaikan tanggapan atas temuan hasil pemeriksaan. Tanggapan ini wajib dimuat dalam LHP. Dengan dimuatnya tanggapan ini maka pengguna dapat memperoleh informasi secara berimbang dari pemeriksa dan dari objek yang diperiksa (auditee).

BPK wajib menyusun ikhtisar hasil pemeriksaan yang dilakukan selama 1 (satu) semester. Ikhtisar ini disampaikan kepada lembaga legislatif sesuai dengan kewenangannya dan kepada presiden serta gubernur/bupati/walikota yang bersangkutan agar memperoleh informasi secara menyeluruh tentang hasil pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan yang telah disampaikan kepada lembaga legislatif berarti telah dipertanggungjawabkan kepada publik. Oleh karena itu, terhadap hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan terbuka untuk umum, sehingga dapat diakses oleh masyarakat. Selanjutnya, Pemerintah berkewajiban melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi BPK. Di sisi lain, BPK wajib memantau perkembangan pelaksanaan tindak lanjut tersebut serta menginformasikannya kepada lembaga legislatif terkait.

Manajemen Pemerintahan Pusat 261

262 2014 | Pusdiklatwas BPKP

Daftar Pustaka

Badan Pemeriksa Keuangan. 1976. Petunjuk Pelaksanaan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2000. Manajemen Pemerintahan Baru. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 1993. Pedoman Penanganan Penggantian

Kerugian Negara. Djoko Susilo. 2005. Good Governance Melalui Implementasi SAKIP, Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara. Jakarta. Goedhart

C. 1981. Garis‐Garis Besar Ilmu Keuangan Negara. Ratmoko, penerjemah. Jakarta: Penerbit Jembatan.

George R. Terry, 2000. Prinsip‐Prinsip Manajemen. (edisi bahasa Indonesia). PT Bumi Aksara: Bandung.

Hadi, M. 1981. Administrasi Keuangan RI. Jakarta. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Kementerian Keuangan RI. 2011. Tim Percepatan Pelaksanaan Akuntabilitas Keuangan

Pemerintah. Modul Keuangan Negara. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua atas Kepres Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN.

Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, Modul Penyusunan LAKIP, 2010. Kementerian Dalam Negeri dan Lembaga Administrasi Negara, Modul Diklat Teknis Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, 2007. Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia, Rencana Strategis Tahun 2008 – 2011. Lembaga Administrasi Negara (LAN), Modul Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

Edisi Kedua, 2004, Jakarta. _________, Pedoman Penyusunan dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

2003, Jakarta. Leonard D., Goodstein, Timothy M., Nolan, and J. William Pfelffer. Applied Strategic Planning.

McGrraw ‐Hill, Inc.

Manajemen Pemerintahan Pusat 263

Lembaga Administrasi Negara dan BPKP, Akuntabilitas dan Good Governance, 2000, Jakarta. Mardiasmo. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi. Mulgan, Richard., Holding Power to Account, Palgrave, 2003, New York. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER–66/PB/2005 sebagaimana telah

diubah dengan Perdirjen Nomor 11/PB/2010 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban APBN.

__________, Nomor: PER–01/PB/2006 tentang Petunjuk Teknis Pengesahan dan Pencairan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2006.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112/PMK.02/2012 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA‐KL Tahun 2013.

_________, Nomor 134 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

_________, Nomor 171/PMK.02/2013 Tanggal 29 November 2012 tentang Petunjuk Penyusunan dan Pengesahan DIPA.

_________, Nomor: 190/PMK.06/2012 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN.

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tatacara Penghapusan Piutang Negara/Daerah.

_________, Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tatacara Pengadan Pinjaman dan atau Penerimaan Hibah serta Penerimaan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri.

_________, Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah. _________, Nomor 21 Tahun 2004 (diperbaiki dengan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun

2010) tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga. _________, Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pengendalian Jumlah Kumulatif APBN dan APBD

serta Jumlah Kumulatif Pinjaman Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. _________, Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU). _________, Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan

Nasional. _________, Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. _________, Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). _________, Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

264 2014 | Pusdiklatwas BPKP

_________, Nomor 22 Tahun 2005 tentang Pemeriksaan Penerimaan Negara Bukan Pajak. _________, Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian Negara/Lembaga. _________, Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan

Penerimaan Hibah. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) Periode 2010 ‐ 2014. _________, Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014. _________, Nomor 54 Tahun 2010, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor 70 Tahun 2012, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. _________, Nomor 164 Tahun 2011 tentang Petunjuk Penyusunan dan Pengesahan Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran. _________, Nomor 49 Tahun 2012 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2012. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Pusdiklatwas BPKP. 2010. Modul Pedoman Pelaksanaan Anggaran I dan II. Peraturan Menpan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. _________, Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama

di Lingkungan Instansi Pemerintah. _________, Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama. Pusdiklatwas BPKP, Modul Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Edisi Kelima, 2007. Rasul, Sjahruddin. 2003. Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Anggaran Dalam

Perspektif UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Jakarta: PNRI.

Robert S. Kaplan & David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard. Jakara: Penerbit Erlangga. Simatupang, Dian Puji N. 2005. Determinasi Kebijakan Anggaran Negara Indonesia, Studi Yuridis.

Jakarta: Papas Sinar Sinanti. Soeria Atmadja, Arifin P. 1986. Mekanisme Pertanggungjawaban Keuangan Negara. Jakarta: PT.

Gramedia.

Manajemen Pemerintahan Pusat 265

Sugijanto, dkk. 1995. Akuntansi Pemerintahan dan Organisasi Non Laba. Jakarta: Pusat Pengembagan Akuntansi FE‐UI.

Sulaiman, Anwar H. 2000. Manajemen Aset Daerah.Jakarta: STIA‐LAN. Sultan Syah, Mahendra. 2004. Manajemen Proyek Kiat Sukses Mengelola Proyek. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara RI Nomor: SE/03/M.PAN/4/2007

tentang Perlakuan Terhadap Pejabat yang Terlibat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Stone, Bruce., Administrative Accountability in The “Westminster” Democraties: Towards a New Conceptual Framework, 1995.

Undang ‐Undang Dasar RI 1945 (setelah amandemen keempat). Undang ‐Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang ‐Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN). Undang ‐Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang ‐Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang ‐Undang RI Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Undang ‐Undang RI Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara. Undang ‐Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) Nasional. Undang ‐Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 (jo. Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2000) tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Undang ‐Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintahan Daerah. Undang ‐Undang RI Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan

Usaha Tidak Sehat. Undang ‐Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak. Undang ‐Undang Nomor 73 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penggunaan Penerimaan Negara

Bukan Pajak yang Bersumber dari Kegiatan Tertentu. Undang ‐Undang Nomor 6 Tahun 1983, sebagaimana diubah dengan Undang‐Undang Nomor 16

Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

266 2014 | Pusdiklatwas BPKP

Undang ‐Undang Nomor 7 Tahun 1983, sebagaimana diubah dengan Undang‐Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Undang ‐Undang Nomor 8 Tahun 1983, sebagaimana diubah dengan Undang‐Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai.

Undang ‐Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang APBN Tahun Anggaran 2014. Widjaja Tunggal, Amin. 2000. Coso‐Based Auditing. Harvarindo. World Bank, World Development Report (Summary), World Bank, 1997, Washington D.C. Yani, Ahmad. 2004. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia.

Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi, PT Raja Grafindo Persada. http://abusyadza.wordpress.com/2008/05/07/gambaran ‐umum‐sistem‐akuntansi‐pemerintah‐

pusat/, diakses tanggal 23 Maret 2013 pukul 23.00. http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/352249 ‐utang‐indonesia‐tertinggi‐kedua‐di‐asean,

diakses tanggal 26 Maret 2013 pukul 21.00. http://massweeto.blogspot.com/2012/06/rencana ‐kerja‐pemerintah‐rkp‐2013.html,

diakses tanggal 25 Maret 2013 pukul 21.00.

http://nasional.kompas.com/read/2011/08/22/08180024/Inilah Celah‐celah Mafia Anggaran, diakses tanggal 23 Maret 2013 pukul 21.00.

http://pustaka.pu.go.id/new/artikel ‐detail.asp?id=305, diakses tanggal 26 Maret 2013 pukul

23.00. http://www.bappenas.go.id/get ‐file‐server/node/10430/, diakses tanggal 21 Maret 2013 pukul

19.00. http://www.bppk.depkeu.go.id/.../743_AW ‐3‐..., diakses tanggal 20 Maret 2013 pukul 20.00. http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/01/18/2/123886/Setengah ‐Penunggak‐

Piutang ‐Negara‐Obligor‐Eks‐BPPN, diakses tanggal 26 Maret 2013 pukul 21.00.

http://www.perbendaharaan.go.id/new/cetak.php?id=2938, diakses tanggal 26 Maret 2013 pukul 20.00.

Manajemen Pemerintahan Pusat 267

268 2014 | Pusdiklatwas BPKP