Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas

Analisis statistik dapat dilakukan dengan pengujian Kolmogorov Smirnov. Untuk melihat apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal. Apabila nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Awal One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Predicted Value N 56 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,20842754 Most Extreme Differences Absolute ,202 Positive ,139 Negative -,202 Test Statistic ,202 Asymp. Sig. 2-tailed ,382 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Sumber : Output SPSS. Diolah oleh penulis, 2015 Hasil uji Kolmogorov Smirnov pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan atau nilai probabilitasnya sebesar 0,382. Maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,382 0,05.

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variabel residu dari satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2011. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut ini. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Awal Sumber : Output SPSS. Diolah oleh penulis, 2015 Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas dan model regresi layak dipakai untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan sampel adalah periode waktu. Pengujian autokorelasi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Tabel 4.3 Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,525 a ,276 ,219 2,03448 1,263 a. Predictors: Constant, IFRS, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, Proporsi Dewan Komisaris b. Dependent Variable: Manajemen Laba Sumber : Output SPSS. Diolah oleh penulis, 2015 Berdasarkan Tabel 4.3 tentang Uji Autokorelasi memperlihatkan bahwa nilai Durbin-Watson DW adalah 1,263. Hasil 1,263 tersebut adalah diantara -2 dan +2, maka dapat dikemukakan bahwa tidak terjadi Autokorelasi dalam penelitian ini.

4.2.2.4 Uji Multikolinearitas

Hasil tabel 4.4 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas dari gejala multikolonieritas karena masing-masing variabel memiliki nilai tolerance 0.10 dan nilai VIF 10. Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -10,820 2,192 -4,936 ,000 Kepemilikan Manajerial -1,237 ,659 -,227 -1,878 ,066 ,971 1,029 Proporsi Dewan Komisaris -5,177 2,829 -,240 -1,830 ,073 ,829 1,206 Komite Audit 13,217 3,546 ,481 3,727 ,000 ,851 1,175 IFRS ,382 ,281 ,163 1,360 ,180 ,983 1,017 a. Dependent Variable: Manajemen Laba Sumber : Output SPSS. Diolah oleh penulis, 2015 Hasil pengujian multikolonieritas pada tabel 4.4 menunjukkan nilai tolerance variabel independen lebih besar dari 0,1. Nilai tolerance Kepemilikan Manajerial sebesar 0,971; Proporsi Dewan Komisaris sebesar 0,829; Komite Audit sebesar 0,851; dan IFRS sebesar 0,983. Hasil perhitungan VIF kurang dari 10 terlihat pada Kepemilikan Manajerial sebesar 1,029; Proporsi Dewan Komisaris sebesar 1,206; Komite Audit sebesar 1,175; dan IFRS sebesar 1,017. Dari nilai tolerance dan nilai VIF dimana masing-masing nilai variabel independen memenuhi kriteria pengujian multikolonieritas maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen.

4.2.3 Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Dan Konvergensi Ifrs Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Bumn Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 131 107

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 92

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Pengaruh Implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 106

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang terdapat di Bursa Efek Indonesia

13 113 95

Pengaruh good corporate governance dan implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 0 13

Pengaruh Implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11