Tujuan Humas STRATEGI HUMAS DALAM MENJALIN KERJASAMA DENGAN DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (DU/DI) DI SMK N 7 YOGYAKARTA.

18 Dari beberapa uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi humas adalah sebagai berikut : a. Memperkirakan, menganalisis, dan menginterpretasikan opini dan sikap masyarakat, dan isu-isu yang bisa mempengaruhi operasi dan rencana organisasi, baik itu pengaruh buruk maupun baik, b. Memberi saran kepada manajemen di dalam organisasi sehubungan dengan pembuatan keputusan, jalannya tindakan, dan mempertimbangkan partisipasi publik. c. Meriset, melaksanakan, dan mengevaluasi secara berkala program-program dan pelaksanaan, serta komunikasi untuk mendapatkan pemahaman publik yang dibutuhan untuk kesuksesan tujuan organisasi, d. Merencanakan dan mengimplementasikan usaha organisasi untuk mempengaruhi atau mengubah kebijakan publik, e. Menentukan tujuan, rencana, anggaran, rekrutmen dan training staf, mengembangkan fasilitas, mengelola sumber daya yang dibutuhkan, untuk melaksanakan semua kegiatan, f. Mendapatkan partisipasi publik melalui beracam-macam bentuk partisipasi. Hubungan masyarakat pada sekolah menengah kejuruan pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekolah pada umumnya. Humas di sekolah menengah kejuruan lebih terfokuskan pada upaya menjalin hubungan dengan dunia usaha dan dunia industri DUDI. Selanjutnya fungsi-fungsi humas tersebut nantinya berkaitan terhadap tugas-tugas yang harus dijalankan oleh humas. 19 Beberapa ahli telah memaparkan mengenai tugas-tugas apa saja yang harus dilaksanakan humas. Berdasarkan komponen-komponen humas Colin Cousan-Thomas 2002: 24 menyatakan berikut adalah tugas-tugas humas meliputi analisis situasi dan identifikasi masalah, menentukan sasaran, melakukan identifikasi dan analisis masyarakat, membuat formulasi pesan, identifikasi dan pemilihan saluran, pengembangan program, pembiayaan program, evaluasi program, modifikasi sera perencanaan dan pelaporan program. Lebih lanjut berdasarkan unsur-unsur humas Scott M. Cutlip, dkk 2006: 25 mengemukakan tugas-tugas humas yaitu melakukan fungsi manajemen organisasional, menangani serta membangun hubungan antara organisasi dan publik stakeholder-nya, serta melakukan analisis dan identifikasi kebijakan. Suryosubroto 2004: 157 menyimpulkan bahwa yang menjadi tugas-tugas pokok atau beban kerja humas suatu organisasilembaga meliputi pemberian informasi serta penyampaian ide gagasan kepada masyarakat, membantu pimpinan dalam menyiapkan informasi, dan membantu pimpinan dalam mengembangkan rencana kegiatan-kegiatan lanjut yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat. Menurut Frida Kusumastuti 2002: 25 berpendapat mengenai tugas humas dalam organisasilembaga, sebagai berikut. a. menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik untuk kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasilembaga, berusaha merubah publik yang tidak tahu menjadi tahu, yang apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima dan yang memusuhi menjadi simpati. 20 b. mempertemukan kepentingan organisasilembaga dengan kepentingan publik sehingga dapat saling dimengerti, dipahami dan dilaksanakan dengan baik. c. mengevaluasi program-program organisasilembaga, khususnya yang berkaitan dengan publik, termasuk dalam memberikan wewenang, nasehat mengenai dapatkah suatu program yang telah dirumuskan untuk tetap dilaksanakan atau ditunda bahkan dihentikan, di sini humas bertugas untuk senantiasa memonitor semua program. Berdasarkan uraian mengenai tugas-tugas humas di atas yang telah dipaparkan oleh beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi tugas-tugas humas dalam suatu organisasilembaga adalah sebagai berikut: a. melakukan analisis dan identiifikasi masalah baik yang ada dalam lingkungan organisasi maupun lingkungan disekitar organisasi, b. melakukan perencanaan, pengembangan serta evaluasi program-program organisasilembaga yang berkaitan dengan publik, c. membina hubungan kerjasama yang baik dengan publik internal maupun dengan publik ekternal, d. memberikan informasi dan menyampaikan ide gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkan, e. menyelenggarakan serta bertanggungjawab atas penyampaian informasi yang telah diberikan baik secara lisan maupun tertulis kepada publik, f. membangun dan mempertahankan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publiknya. 21

4. Peranan Humas

Peranan humas menurut Dozier Broom dalam Rosady Ruslan 2005: 20 dapat dibedakan menjadi empat, yaitu penasehat ahli expert prescriber, Fasilitator komunikasi communication fasilitator, fasilitator proses pemecahan masalah problem solving process fasilitator, teknisi komunikasi communication technician. Berdasarkan pendapat tersebut peran humas tidak hanya sebagai penasihat ahli tetapi humas juga harus dapat berperan sebagai komunikator antara pihak lembaga dengan publiknya. Selain itu humas juga berperan sebagai fasilitator pemecah masalah, dalam hal ini berarti humas harus dapat membantu pimpinan dalam proses pengambilan keputusan atau tindakan. Kemudian humas memiliki peranan sebagai teknisi komunikator, artinya humas harus dapat menyediakan layanan teknis komunikasi atau biasa dikenal dengan methode of communication in organization. Selanjutnya peranan humas yang dikembangkan oleh Glen M. Broom dan G.D. Smith dalam Prayudi 2008: 18 dapat dibedakan menjadi dua yakni: 1 Peran Teknisi Komunikasi Communication Technician Role Praktisi humas memiliki keahlian di bidang komunikasi dan jurnalistik- menulis, pengeditan, produksi audio visual, grafis dan produksi pesan yang dibutuhkan untuk melaksanakan program humas. Praktisi humas tidak terlibat dalam pembuatan keputusan organisasi. Praktisi humas yang menjalankan peran ini biasanya memegang peranan penting dalam organisasi yang mengutamakan model humas informasi publik atau keagenan pers dimana humas membuat release kepada media mengenai organisasi. 2 Peran Manajer Komunikasi Communication Manager Role Praktisi humas secara sistematis merencanakan dan mengatur program humas sebagai organisasi, memberi masukan pada manajemen perusahaan dan membuat kebijaksanaan humas dan secara teratur mengadakan penelitian atau mengevaluasi kerja mereka. Pihak manajemen memberikan wewenang bagi praktisi humas untuk mengelola sendiri kegiatannya.