26 diberikan kuis. Ketika menjawab pertanyaan siswa diminta untuk berembuk
bersama untuk menjawab pertanyaan dengan benar.
F. Materi Pendidikan Wayang di SD
Materi pendidikan wayang diajarkan di SD dari mulai kelas I sampai kelas VI. Ketika kelasI siswa dikenalkan wayang tokoh pandhawa lima, pada kelas
selanjutnya siswa dikenalkan wayang punakawan. Saat siswa dikelas tinggi materi yang disuguhkan tidak hanya mengenal wayang saja, namun siswa harus dapat
mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah bacaan wayang. Tokoh-tokoh wayang sangat beragam tergantung aliran ceritanya, pada
umumnya aliran cerita dalam pewayangan terbagi menjadi dua yaitu Mahabharata dan Ramayana. Materi pendidikan wayang di SD menggunakan aliran cerita
Mahabharata hal tersebut terdapat dalam silabus kurikulum KTSP. Penelitian ini difokuskan pada tokoh Pandhawadan Punakawan.
Berikut merupakan ciri-ciri tokoh wayang menuru Moertosedono 1994: 61
1 Yudhistira
Tertua dari Pandhawa. Anak dari Dewi Kunti. Istrinya Drupadi. Dalam peperangan Bharatayudha bertempur melawan raja Salya. Wataknya tenang dan
bijaksana.
2 Bhima atau Wrekudara
Anak kedua dari Dewi Kunthi. Menikah dengan Arimbi. Mempunyai badan paling besar diantara pandhawa llima lainnya. Ayah dari Gatotkaca. Wataknya
bijaksana, jujur dan pemberani.
27
3 Arjuna
Anak ketiga dari Dewi Kuthi. Menikah dengan Subadra. Menurut pengertian Jawa menikah dengan Srikandi. Ayah dari Abimanyu, dengan Subadra.
Dalam peperangan Baratayudha bertempur melawan Karna wataknya tenang dan halus sopan.
4 Nakula
Anak dari Madrim dengan Pandhu. Dalam peperangan Baratayudha tidak memiliki musuh. Nakula memiliki saudara kembar yaitu Sadewa.Wataknya
sederhana.
5 Sadewa
Saudara kembar Nakula, anak dari Madrim dengan Pandhu. Dalam peperangan Baratayudha tidak memiliki musuh. Wataknya sederhana. Menurut
Mahabharata,ia membunuh Sangkuni.
6 Kunthi
Menikah dengan Bhatara Surya dan mempunyai anak Karna. Menikah dengan Pandhu mempunyai tiga anak yaitu Yudhistra, Bima dan Arjuna.
Wataknya tenang dan sabar.
7 Bhisma
Bhisma atau Dewa Brata. Anak dari Santanu. Seorang petapa ,tidak menikah. Kakek dari Pandhawa dan Kurawa namun dalam peperangan
Baratayudha membantu Kurawa. Watak sombong.
28
8 Pandhu
Ayah dari Padhawa memiliki istri Dewi Kunthi dan Dewi Madrim. Raja dari kerajaan Amarta. Kemudian meninggal karena janji yang harus dipenuhi. Sebagai
penggantinya adalah Destarasta, kakak dari Pandhu yang memimpin kerajaan Amarta. Pandhu memiliki watak yang bijaksana.
9 Drona Durma
Drona adalah guru dari Pandhawa dan Kurawa.Memihak pada Kurawa ketika perang Baratayudha, dibunuh oleh Drethajumna. Wataknya sedih
pemurung tukang hasut.
10 Kresna
Kresna raja dari Dharaka Dharawati, saudara dari Sembadra. Saat peperangan Baratayudha memihak Pandhawa. Wataknya arif dan bijaksana.
Tokoh-tokoh di atas merupakan tokoh-tokoh inti dalam peperangan Mahabharata, masih banyak lagi tokoh yang terlibat dalam peperangan
Mahabharata, karena kurawa memiliki jumlah seratus orang. Selain Pandhawa, Punakawan juga terdapat pada materi pembelajaran di SD. Punakawan terdiri dari
Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Punakawan merupakan tokoh yang berperan sebagai pengasuh Pandhawa.
Berikut merupakan watak yang dimiliki oleh Punakawan menurut Yunanto di ambil dari ttp:jurnal.untad.ac.id 2014.
a Semar
Semar dalam pewayangan menjadi rujukan para kesatria untuk meminta
nasihat dan menjadi tokoh yang dihormati. Namun karakter tetap rendah hati,
29 tidak sombong, jujur, dan tetap mengasihi sesama dapat menjadi contoh karakter
yang baik. Penuh kelebihan tetapi tidak lupa diri karena kelebihan yang dimiliki.
b Nala Gareng
Nala gareng merupakan tokoh punakawan yang memiliki ketidaklengkapan bagian tubuh. Nala gareng mengalami cacat kaki, cacat tangan, dan mata.
Karakter yang disimbolkan adalah cacat kaki menggambarkan manusia harus berhati-hati dalam menjalani kehidupan. Tangan yang cacat menggambarkan
manusia bisa berusaha tetapi Tuhan yang menentukan hasil akhirnya.
c Petruk
Petruk Kanthong Bolong. Tokoh petruk digambarkan dengan bentuk panjang yang menyimbolkan pemikiran harus panjang. Nama Kanthong Bolong
menunjukkan kesabaran. Dalam menjalani hidup manusia harus berpikir panjang tidak grusa-grusu dan sabar. Bila tidak berpikir panjang, biasanya akan
mengalami penyesalan di akhir.
d Bagong
Bentuknya mirip semar tetapi hitam gelap sehingga disebut sebagai bayangan semar. Karakter yang disimbolkan dari bentuk bagong adalah manusia
harus sederhana, sabar, dan tidak terlalu kagum pada kehidupan di dunia. Makna mendalam dari karakter Bagong adalah tidak terlalu kagum dengan kehidupan
dunia.
Amir berpendapat 1991:19 bahwa wayang tidak saja merupakan salah satu sumber pencarian nilai-nilai yang amat diperlukan bagi kelangsungan hidup
bangsa, tetapi wayang merupakan salah satu wahana atau alat pendidikan watak yang baik sekali. Pertunjukkan wayang sendiri merupakan alat pendidikan watak
yang menawarkan metode pendidikan yang amat menarik.
30 Dapat didefinisikan bahwa pada saat pembelajaran bahasa Jawa, materi
wayang mengajarkan ajaran dan nilai-nilai tidak secara teoritis melainkan secara konkret yaitu dengan menghadirkan kehidupan tokoh-tokohnya secara konkret
sebagai teladan. Wayang juga tidak mengajarkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai secara kaku atau akademis, melainkan mengajak siswa untuk berpikir dan mencari
sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan, pendidikan watak yang dipakai saat
pembelajaran materi wayang adalah secara tidak langsung terdapat metode total nonformal, total nonformal yang dimaksud adalah total yaitu nilai-nilai serta
ajaran-ajaran yang
diceritakan seluruhnya
sudah disuguhkandalam
sebuahpembelajaran. Sedangkan nonformal cerita yang disuguhkan menggunakan bahasa daerah dan juga bersifat hiburan tetapi ceritanya tetap mengandung nilai-
nilai kehidupan. Materi pendidikan watak yang ada dalam wayang berupa tokoh- tokoh dan ajaran serta nilai-nilainya .
Untuk itulah materi pembelajaran wayang sangat penting diajarkan di SD selain memiliki tujuan untuk melestarikan kebudayaan bangsa, materi
pembelajaran wayang dapat juga membentuk karakter siswa, yaitu dengan cara memahami nilai yang terkandung dalam sebuah cerita wayang.
G. Kerangka Pikir