Kerangka Pikir Hipotesa Penelitian

34 saat intervensi. Pada tahap ini anak diberikan perlakuan menggunakan media papan manik-manik secara berulang-ulang hingga didapatkan data yanag stabil. Intervensi dilakukan sebanyak 6 sesi. Proses intervensi setiap sesi membutuhkan waktu 35 menit. 3. A-2 merupakan pengulangan kondisi baseline-1 sebagai evaluasi bagaimana intervensi yang diberikan berpengaruh terhadap anak. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan persentase dengan melihat berapa besar peningkatan kemampuan operasi hitung penjumlahan anak setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan papan manik-manik. Pengukuran dilakukan sampai data stabil dan agar lebih jelas. Desain penelitian Single Subject Research SSR dengan bentuk rancangan desain A-B-A digambarkan sebagai berikut : Baseline-1 Intervensi Baseline-2 X X X X X X 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Gambar 1 . Desain A-B-A Nana Syaodih Sukmadinata, 2006 : 212 Menurut Juang Sunanto 2006: 45 dalam menerapkan pola desain A- B-A, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan. Adapun langkah–langkah yang dilakukan adalah : 1. Mendefinisikan perilaku sasaran target behavior dalam perilaku yang dapat diamati dan diukur secara akurat. Pada penelitian ini perilaku sasaran yang diamati dan diukur secara akurat adalah kemampuan 35 operasi hitung penjumlahan menggunakan papan manik-manik dengan menggunakan tes kemampuan operasi hitung penjumlahan. 2. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline A1 secara kontinu sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai kecenderungan arah dan level data menjadi stabil. Pada penelitian ini akan dilakukan tes kemampuan operasi hitung penjumlahan sebanyak 3 kali 3. Memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baseline stabil. Pada penelitian ini akan dilakukan perlakuan dengan menggunakan media papan manik-manik. 4. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi intervensi B dengan periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil. pada penelitian ini subyek akan diberikan tes kemampuan operasi hitung penjumlahan sebanyak 6 kali. 5. Setelah kecenderungan arah dan level data pada intervensi B stabil mengulang kondisi baseline A2. Pada penelitian ini dilakukan mengerjakan tes kemampuan operasi hitung penjumlahan sebanyak 3 kali.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di sekolah khusus autis Bina Anggita karena salah satu siswa memiliki nilai matematika yang masih di bawah rata-rata KKM, yaitu 70. Penelitian dilakukan di luar dan di dalam kelas. Di dalam kelas dilakukan pengamatan serta pengambilan data tentang kemampuan operasi