1 Uji alpha, yaitu memvalidasi produk yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media.
2 Merevisi produk tahap awal. 3 Uji beta, yaitu mengujicobakan produk kepada guru dan siswa.
f. Melakukan revisi tahap akhir produk.
Gambar 6. Garis Besar Tahapan Penelitian dan Pengembangan
D. Desain Uji Coba Produk
Desain uji coba produk ini dalam tahapan pengembangan multimedia yang dikembangkan oleh Alessi Trollip via Sujarwo, 2015: 51 terdapat pada tahap
pengembangan. Desain uji coba produk ini dilakukan guna mengukur kelayakan media yang dikembangkan. Desain uji coba dalam penelitian ini melalui dua fase
yakni uji alpha dan uji beta.
1. Uji
Alpha
Pada tahap uji alpha ini dilakukan penilaian terhadap kelayakan media yang dilakukan oleh ahli dan pakar dibidangnya. Di dalam penelitian ini uji alpha
dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Hasil evaluasi pada uji alpha ini digunakan sebagai dasar revisi produk tahap awal.
Perencanaan Desain
Pengembangan
2. Uji
Beta
Uji beta adalah pengujian produk kepada pengguna. Uji beta dilakukan pada pengguna yakni guru dan siswa. Tahap ini dilakukan penilaian oleh
pengguna. Hasil penilaian berupa respontanggapan dari pengguna digunakan untuk mengukur kelayakan media.
E. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah ahli media seorang dosen dari Jurusan Kurikulum dan Teknik Pendidikan dan ahli materi seorang dosen Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai subjek untuk uji alpha.. Sementara 20 siswa kelas VII SMP N 2 Purworejo dan seorang guru sebagai uji
beta.
F. Jenis Data
Jenis data dari penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2014: 134. Skala likert dalam penelitian ini digunakan untuk menilai
kualitas media pembelajaran menulis teks eksplanasi berdasarkan pendekatan proses yang diperoleh dari angket uji ahli materi pembelajaran dan ahli media
pembelajaran, angket guru dan siswa sebagai pengguna, serta dilengkapi hasil uji coba terbatas oleh siswa. Data kualitatif berdasarkan skala likert berupa nilai
kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat tidak baik.
Sementara data kuantitatif berupa skor penilaian dengan skala angka 1 sampai 5. Hasil konversi nilai akan menunjukkan kategori dari nilai validasi yang
dihasilkan. Data hasil konversi tersebut juga akan menunjukkan tingkat kelayakan suatu produk yang dikembangkan.
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kusioner atau angket yang disusun dan dikembangkan berdasarkan skala likert. Angket merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
Sugiyono, 2014: 199. Instrumen tersebut disusun untuk mengetahui kualitas multimedia pembelajaran menulis teks eksplanasi berdasarkan pendekatan proses.
Instrumen ini ditujukan kepada dosen ahli media dan dosen ahli materi pada saat uji alpha, serta guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan siswa pada saat uji beta
dengan indikator yang berbeda-beda. Data yang diperoleh dari angket ini adalah data kuantitatif. Instrumen yang dikembangkan ini dibuat dalam bentuk checklist
dengan memberi tanda √ . Menurut Arikunto 2010: 209, prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik adalah:
a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan penelitian, menentukan
variabel, kategorisasi variabel. Untuk tes, langkah ini meliputi perumusan tujuan dan pembuatan tabel spesifikasi.
b. Penulisan butir soal, atau item kuesioner,
penyusunan skala, penyususman pedoman wawancara.