18
b  Variabel  organisasional  merupakan  kemampuan  yang  dilihat dari segi organisasi. Variabel organisasional terdiri dari sumber
daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan dasar pekerjaan. c  Variabel  psikologis  merupakan  kemampuan  yang  berasal  dari
kejiwaan individu
guru. Variabel
psikologis terdiri
daripersepsi, map, kepribadian, belajar, dan motivasi. Malthis  dan  Jackson  2001  dalam  Jasmani  dan  Mustofa,  2013:
158  menjelaskan  bahwa  faktor  kemampuan  berkaitan  dengan  bakat  dan minat  yang  dimiliki  seseorang.  Faktor  usaha  yang  dilakukan  seseorang
dipengaruhi oleh masalah sumber daya manusia, seperti motivasi, insentif, dan  rancangan  pekerjaan.  Faktor  dukungan  organisasi  meliputi  pelatihan,
peralatan  yang  disediakan,  mengetahui  tingkat  harapan,  dan  keadaan  tim yang produktif. Kinerja individu akan meningkat apabila ketiga komponen
tersebut  ada  dalam  dirinya.  Akan  tetapi,  kinerja  akan  berkurang  apabila salah satu komponen ini dikurangi atau tidak ada.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang  memengaruhi  kinerja  seseorang,  yaitu  kemampuan,  usaha  yang
dicurahkan,  dukungan  organisasi.  Faktor  tersebut  menentukan  hasil  kerja yang diperoleh seseorang.
d. Manfaat Penilaian Kinerja Guru
Dalam konteks pendidikan penilaian ini adalah mengidentifikasi dan mengukur  hasil  unjuk  kerja  yang  telah  dilakukan  guru  dalam
melaksanakan  tugas  dan  kewajibannya  sebagai  pengajar.  Penilaian mempunyai banyak manfaat karena dapat dipergunakan sebagai alat dalam
pengambilan  keputusan.  Secara  terperinci  manfaat  penilaian  kinerja
19
menurut Sulistyani dan Rosidah 2003, dalam Jasmani dan Mustofa, 2013: 158 sebagai berikut.
1  Penyesuaian-penyesuaian kompensasi. 2  Perbaikan kinerja.
3  Kebutuhan latihan dan pengembangan. 4  Pengambilan  keputusan  dalam  hal  penempatan  promosi,
mutasi,  pemecatan,  pemberhentian,  dan  perencanaan  tenaga kerja.
5  Untuk kepentingan penelitian kepegawaian. 6  Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai.
Informasi  penilaian  kerja  tersebut  oleh  pimpinan,  dalam  hal  ini kepala madrasahSD dapat dipakai dalam mengelola kinerja pegawaiguru
sesuai  dengan  tanggungjawabnya,  dan  dapat  mengungkapkan  kelemahan kinerja  pegawaiguru  sehingga  kepala  madrasahSD  dapat  menentukan
tujuan maupun target yang harus diperbaiki. Jasmani  dan  Mustofa  2013:  156  menjelaskan  bahwa  penilaian
kinerja  seseorang  dapat  dimanfaatkan  untuk  penentuan  tingkat  kontribusi seseorang  yang  diekspresikan  dalam  penyelesaian  tugas-tugas  yang  telah
menjadi  tanggung  jawabnya  secara  profesional,  Khususnya  sebagai  staf pengajar.  Penilaian  kinerja  dapat  membantu  guru-guru  dalam  mengenal
tugasnya  dengan  lebih  baik.  Dengan  demikian,  guru  menjalankan  proses belajar  mengajar  yang  efektif  mungkin  untuk  kemajuan  siswa  dan
pendidikan.  Penilaian  dapat  memberi  masukan  yang  berharga  dalam membantu  memenuhi  kebutuhan  guru  akan  pentingnya  pengembangan
profesi dan kariernya, misalnya melalui latihan dalam tugasnya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian
kinerja guru sangat penting dilakukan untuk mengetahui tingkat kontribusi
20
guru  yang  diekspresikan  dalam  penyelesaian  tugas-tugas  yang  telah menjadi tanggung jawabnya sebagai staf pengajar. Penilaian kinerja dapat
membantu  guru-guru  dalam  mengenal  tugasnya  dengan  lebih  baik. Penilaian  tersebut  membantu  guru  dalam  pengambilan  keputusan  dalam
hal  penempatan  promosi,  mutasi,  pemecatan,  pemberhentian,  dan perencanaan  tenaga  kerja  dan  membantu  diagnosis  terhadap  kesalahan
desain guru dalam pelaksanaan tugas mengajarnya.
e. Indikator Penilaian Kinerja Guru