p
0,05, maka hal ini berarti bahwa kepribadian merek,
perceived value,
dan
word of mouth
WOM secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli Dilihat pada tabel 20, nilai dari koefisien
determinasi adalah 0,529. Hal ini menjelaskan bahwa variabel-variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 52,9.
Sebesar 47,1 sisanya menjelaskan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
76
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel kepribadian merek berpengaruh positif terhadap minat beli.
Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian diperoleh nilai tingkat signifikansi 0.000, signifikansi lebih kecil dari 0,05
p
0,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif.
2. Variabel
perceived value
berpengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian diperoleh nilai tingkat signifikansi
0,000, signifikansi lebih kecil dari 0,05
p
0,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif.
3. Variabel
word of mouth
WOM berpengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian diperoleh nilai tingkat
signifikansi 0,000, signifikansi lebih kecil dari 0,05
p
0,05, dan koefisien regresi mempunyai nilai positif.
4. Variabel kepribadian merek,
perceived value,
dan
word of mouth
WOM secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap minat beli. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian diperoleh dengan signifikansi
sebesar 0,000, dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
p
0,05.
5.
Besarnya
adjusted
R
2
adalah sebesar 52,9. Hal ini menunjukkan bahwa kepribadian merek,
perceived value,
dan
word of mouth
6. WOM sebesar 52,9, sedangkan sisanya sebesar 47,1 dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab
tingginya ketertarikan konsumen akan sepatu merek Converse. Dari ketiga variabel, keseluruhannya berpengaruh terhadap minat beli. Hal ini berarti
bahwa kepribadian merek,
perceived value,
dan
word of mouth
WOM dapat menjadi penyebab tingginya minat beli konsumen akan sepatu merek
Converse.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini sudah diupayakan semaksimal mungkin, namun masih
terdapat banyak keterbatasan penelitian, antara lain:
1. Penelitian ini masih belum bisa mengungkapkan secara keseluruhan
faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap sepatu merek Converse secara keseluruhan. Karena hanya menemukan
52,9 dari faktor-faktor yang memengaruhi sikap pembelian tersebut, sehingga masih terdapat 47,1 dari faktor-faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini. 2.
Penelitian ini sampelnya terbatas karena hanya dilakukan di mahasiswa strata 1 angkatan 2011-2014 Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Yogyakarta.