compensation . Kompensasi finansial langsung terdiri dari bayaran pay
yang diperoleh seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, dan komisi. Kompensasi finansial tidak langsung yang disebut juga tunjangan, meliputi
semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung. Kompensasi non finansial terdiri atas kepuasan yang diperoleh seseorang dari
pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan psikologis danatau fisik dimana orang itu bekerja.
Jadi, kesejahteraan guru merupakan keadaan dimana seorang guru dapat memenuhi kebutuhan nyata, akan pangan, sandang, papanperumahan,
barang-barang kebutuhan rumah tangga, barang-barang modal dan pendidikan, pemeliharaan kesehatan dan tidak melepaskan jasmaninya dari
jiwa dan rohaninya.
C. Minat Menjadi Guru
Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan pilihan seseorang. Selain itu, minat juga merupakan salah satu faktor yang penting
untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan yang disertai dengan minat, pada umumnya akan memperoleh
hasil yang lebih baik, daripada mereka yang yang tidak berminat, sehingga pekerjaan yang disertai minat itu akan membuahkan hasil Winkel, 1994 : 30
Minat adalah kecenderungan yang menetap pada subyek untuk merasa tertarik pada hal- hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang
tersebut. Dengan kata lain, dapat berarti bahwa tanpa adanya minat yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menetap pada subyek, dalam mengerjakan sesuatu, subyek akan merasa bosan dan hasil yang dicapai tidak memuaskan, sehingga minat dikatakan sebagai
penentu pilihan Winkel, 1991 : 533. Selanjutnya, Whitherington dalam Buchori, 1999: 135
mengemukakan bahwa minat adalah kesadaran seseorang bahwa, objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan
dirinya. Minat adalah suatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja terlahir dengan penuh kemauan. Minat termasuk dalam aspek afektif, yaitu suatu
aspek yang di dalamnya mengandung unsur perasaan. Antara minat dan perasaan terdapat hubungan timbal balik, sehingga
tidak mengherankan jika mahasiswa yang berperasaan tidak senang juga akan kurang berminat, sedangkan mahasiswa yang berperasaan senang akan
berminat. Munculnya minat tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi dan
proses interaksi di kampus, di masyarakat, dan di keluarga. Menurut Winkel 1984 : 45, faktor-faktor non intelektual seperti
motivasi untuk belajar yang mulai berkurang disebabkan karena tidak ada minat untuk menjadi guru sehingga timbul keraguan terhadap profesi guru.
Pendapat lain mengatakan bahwa minat merupakan suatu keadaan kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan objek itu.
Menurut Bimo Walgito 1977 : 38, minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu subyek disertai dengan
adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan subyek tersebut.
Suryobroto 1988 : 109, mendefinisikan minat sebagai kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik terhadap suatu subyek atau menyenangi
suatu subyek. Tidak adanya minat seorang mahasiswa untuk menjadi guru biasanya disebabkan karena tidak termotivasi untuk menjadi guru. Hal ini
disebabkan karena tidak sesuai denga n bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak sesuai dengan keinginannya.
Menurut Giartama 1990 : 6, minat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1. Secara intrinsik Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individ u
sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan
intelegensi. 2. Secara ekstrinsik
Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang
ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya. Menurut Winarno Suracmad 1978 : 84, minat dipengaruhi oleh jenis
kelamin, kesempatan, lingkungan dan apa saja yang menjadi minat teman sebayanya. Menurut Pasaribu dan Simandjuntak 1986 : 10, minat adalah
gejala kejiwaan yang berhubungan dengan sikap subyek terhadap objek atas dasar adanya kelanjutan dari dorongan kegiatan spontan.
Menurut Eggers Dorter dalam Pasaribu 1986, minat dapat dibedakan dalam tiga tingkatan, yaitu :
1. Minat biasa dalam hal hanya ada hubungan dangkal dengan objek pengetahuan.
2. Ikut serta adalah minat yang tidak terbatas pada pengetahuan intelektual, tetapi ingin ikut menangkap maksud, ikut merasakan arti sesuatu.
Tingkatan minat itu terdapat pada bahan pelajaran kultural bahasa, sejarah dan kebudayaan
3. Menyerahkan diri adalah tingkatan minat yang tertinggi, dimana subyek diterkam seluruhnya oleh obyek yang dikenal dan dihargainya, terhadap
moral dan agama. Menurut Andi Mappiare 1980 : 64, minat dipengaruhi oleh latar
belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial, dan pengalaman. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh unsur
lingkungan yang ada di sekitar anak akan menjadi faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru.
Menurut Drs. Andi Mappiare 1982 : 62, minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan,
pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu pada suatu pilihan tertentu. Perkembangan minat
terhadap cita-cita jabatan dan pendidikan dibagi menjadi dua, yaitu : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Perkembangan minatcita-cita remaja awal Minatcita-cita remaja terhadap sekolah dan jabatan remaja awal banyak
dipengaruhi oleh minat orang tua dan minat kelompoknya. Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan jabatan seseorang cukup banyak
antara lain tingkat status ekonomisosial, tingkat pendidikan, jenis kelamin, kebutuhan-kebutuhan dan lain- lain. Dalam masa remaja awal,
minatcita-cita sekolah atau jabatan seseorang masih berubah-ubah. 2. Perkembangan minatcita-cita remaja akhir
Minatcita-cita pendidikan jabatan pekerjaan dalam masa remaja akhir, pada umumnya telah mantap dalam pilihan, terutama dalam parohan akhir
masa remaja akhir. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jabatan remaja adalah pengaruh citra diri, lingkungan keluargaorang tua,
lingkungan sosial kultural, dan sebagainya. Setelah mendekati masa remaja akhir, minatcita-cita tersebut dapat lebih jelas, dan beberapa
remaja telah dapat menentukan dan mengarahkan minat dan cita-cita pendidikan atau jabatan pekerjaan. Jadi, dapat dikatakan bahwa jenis
sekolah, jenis pekerjaanjabatan yang dipilih seorang remaja akhir, dipengaruhi minat dan aspirasinya sendiri, minat dan aspirasi orang
tuanya, kesan-kesan menyangkut gengsi dari teman-teman sebaya remaja yang bersangkutan.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa minat menjadi guru adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan,
harapan, pendirian, prasangka, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang untuk memilih menjadi guru.
D. Penelitian yang Relevan