138
Demokrasi sosial, demokrasi ekonomi merupakan dunia baru yang di dalamnya terdapat kesejahteraan bersama.
37
E. Ketuhanan
Berada di penjara Sukamiskin, saat menjadi pemimpin PNI sedikit membuatnya tertekan. Hal ini dikarenakan ia di jaga cukup ketat dan akses
dunia luar cukup sulit untuk ditembus. Kehidupan yang terasing, dan lama- kelamaan ia merasa kesepian. Ia berusaha memaksakan diri untuk menyadari
bahwa cita-cita yang besar datangnya dari tempat yang sepi. Karena dilarang membaca buku-buku yang berbau politik, maka Soekarno mulai mendalami
Islam. Sesungguhnya Soekarno mulai mengimani, bahwa pada dasarnya kami adalah bangsa yang beragama, rakyat tahu akan kewajiban terhadap Tuhan.
Bangsa yang semenjak lahir mengabdi kepada Tuhan, hal tersebut dapat disaksikan di Bali, di mana seni dan tradisi dipersembahkan kepada Yang
Maha Kuasa. Di Jawa Barat setiap hari akan terdengar masyarakat yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Di Jawa Tengah menjulang tinggi
candi Prambanan sebagai lambing dari puncak peradaban Hindu dan Candi Borobudur , candi umat Buddha yang terbesar diseluruh dunia. Orang-orang
dapat menemui Masjid dan Gereja disetiap kampung. Tuhan tidak mempermasalahkan kepercayaan mana yang kami tempuh.
38
37
Cindy Adams., op.cit., hlm. 302.
38
Ibid., hlm 150
139
Pengalaman hidupnya tersebut, memberikan keyakinan pada dirinya. Soekarno menyatakan, bahwa ia tak pernah mendapat pendidikan agama yang
teratus dari orang tuanya, terutama ayahnya, karena memang tidak mendalami bidang itu. Ia menemukan sendiri agama Islam dalam dirinyaa sejak ia tinggal
ditengah-tengah keluarga Tjokroaminoto, keluarga Tjokroaminoto mengikuti organisasi Muhammadiyah. Ia mempelajari semua agama sebagai
pengetahuan, dan mengambil pelajaran yang baik untuknya. Dalam kelanjutannya Soekarno mulai mempelajari Alkitab, baik Perjanjian Lama
maupun Perjanjian Baru yang penjelasannya diberikan oleh Romo Van Lith, dan ia menaruh perharian pada “kotbah di atas bukit”.
39
Pengalaman-pengalaman mempelajari agama tersebut membuatnya kaya akan ilmu pengetahuan tentang agama. Pemikirannya menjadi luas
terhadap agama satu dengan yang lainnya. Hal tersebut mendoronganya menjadikan Ketuhanan sebagai prinsip yang kelima. Ia menyarankan, bahwa
selayaknya bangsa Indonesia ber-Tuhan dengan menjalankan kepercayaannya masing-masing. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan secara kebudayaan,
yakni tidak dengan egoisme agama, sehingga bisa menjadi negara Indonesaia satu negara yang ber-Tuhan. Mengamalkan dan mejalankan agama dengan
cara berkeadaban, ialah dengan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
39
Ibid., hlm. 151-152.
140
dengan saling hormat-menghormati satu sama lain. Ke-Tuhanan yang berbudaya dan berbudi pekerti luhur.
40
Upaya Soekarno untuk menjadikan prinsip ke-Tuhanan, membuka wawasan baru, bahwa tak perlu ada pertentangan karena perbedaan agama.
Sehingga bisa menjadi bangsa merdeka yang memeiliki kebebasan beragama menurut kepercayaan masing-masing. Semua golongan agama dapat bersatu
utnuk menuju pada kebaikan sebuah bangsa. Semakin jelas, bahwa Soekarno telah memiliki wawasan jauh kedepan dengan menjamin kebebasan beragama
sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Bangsa Indonesia didasari oleh moral yang kuat, sehingga memperkuat pembentukan karakter, dan
melahirkan manusia yang mempunyai rasa tanggung jawab terhadap hidupnya.
40
Saafroedin Bahar., et.all., op.cit., hlm. 80-81.
141
BAB IV PROBLEM KENEGARAAN YANG DIUSULKAN
OLEH SOEKARNO DAN PENYELESAIANNYA
Semakin terjepitnya angkatan perang Jepang membuat situasi Jepang semakin buruk. Akibatnya kepulauan Saipan yang letaknya sangat dekat dengan kepulauan
Jepang jatuh ke tangan Amerika. Hal tersebut menimbulkan kegoncangan dalam masyarakat Jepang, terbukti bahwa moril masyarakatnya mulai mundur, produksi
perang merosot dal hal itu mengakibatkan kurangnya persediaan senjata dan amunisi. Ditambah lagi timbulnya soal-soal logistik karena hilangnya sejumlah kapal angkutan
dan kapal perang.
1
Dengan keadaan yang semakin sulit tersebut pada tanggal 7 September 1944 Koiso mengumumkan pada seluruh dunia di muka sidang ke-85
Parlemen Jepang bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan dalam waktu dekat.
2
Persiapan khusus kemerdekaan yang dijanjikan oleh Jepang kepada bangsa Indonesia, kemudian diwujudkan pemerintah pendudukan militer Jepang dengan
mengumumkan berdirinya BPUPKI. Secara umum BPUPKI menemukan dua visi politik yang sangat berbeda. Pertama mencari bentuk pemerintahan yang hierarkis,
integralis, integralis dan korporatis yang bakal menyatukan rakyat Indonesia dalam negara yang kuat dan dominan. Kedua jauh lebih berhati-hati terhadap kekuasaan
1
Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia VI, Jakarta : Balai Pustaka, 1993, hlm. 66.
2
P. J. Suwarno, Tatanegara Indonesia Dari Sriwijaya Sampai Indonesia Modern, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2003, hlm. 93.
142
negara dan ideologi besar-besaran serta berusaha menempatkan batas dan penyeimbang yang kuat bagi penerapan kendali negara yang bersatu. Kemudian
BPUPKI bersidang membahas problem kenegaraan yang akan dibentuk bagi Indonesia yang merdeka. Soekarno sebagai seorang tokoh nasionalis sangat antusias
terlibat dalam membangun negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
3
A. Dasar Negara
Pada hari terakhir sidang pertama BPUPKI, Soekarno menyajikan sebuah konsep definisi mengenai dasar negara yang kelak akan dibentuk. Soekarno
menamai dasar negara itu dengan istilah Pancasila. Pancasila ini kemudian diterima dengan suara bulat oleh anggota BPUPKI sebagai filosofi dasar untuk
negara Indonesia yang akan lahir. Adapun Pancasila menurut Soekarno adalah sebagai berikut:
1. Persatuan Indonesia.
Mengulang tema lama dengan menggunakan kiasan yang pertama kali digunakan dalam organisasi Perhimpunan Indonesia, Soekarno berkata:
“Bahkan seorang anak, apabila dia melihat peta dunia, dapat menunjukkan bahwa kepulauan Indonesia membentuk suatu kesatuan. Di
peta dapat ditunjukkan kesatuan gugusan pulau di antara dua samudra besar, Samudra Pasifik dan Hindia, serta di antara dua benua, Benua Asia
dan Australia. Seorang anak pun bisa mengatakan bahwa pulau-pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Kepulauan Sunda
Kecil, Maluku, dan Pulau-Pulau lain diantaranya adalah suatu
3
R. E. Elson., The Idea of Indonesia, Jakarta : PT Serambi Ilmu Semesta, 2008, hlm. 158.