Uji Daya Terima Data dan Analisis Data

Gambar 4.11 Proses Pemblenderan Daun pandan dan susu kambing yang sudah diblender kemudian disaring kedalam baskom dengan menggunakan saringan, hal ini bertujuan untuk memisahkan sisa padatan dan didapatkan ekstrak yang benar-benar baik untuk dijadikan yoghurt. Proses penyaringan dapat dilihat pada Gambar 4.12 Gambar 4.12 Proses Penyaringan 2. Pasteurisasi Proses pasteurisasi atau biasa dikenal dengan pemanasan susu pada penelitian ini bertujuan untuk membunuh mikroba patogen atau kontaminan serta menurunkan jumlah mikroba agar starter S. thermophillus dan L. bulgaricus yang nantinya ditambahkan dapat tumbuh dengan baik serta memberikan lingkungan yang steril dan baik untuk pertumbuhan biakan yoghurt. Proses pemanasan ini dilakukan sampai suhu susu mencapai 80 ℃. Hal ini bertujuan agar protein yang terdapat dalam susu tidak pecah. Proses pemanasan ini menggunakan panci berukuran 2 liter, sambil diaduk-aduk menggunakan batang pengaduk susu agar pemasakan susu dapat tercampur dengan baik. Untuk mengetahui pasteurisasi susu dengan suhu tersebut maka dapat diukur dengan menggunakan termometer. Proses pasteurisasi dapat dilihat pada gambar 4.13 Gambar 4.13 Proses Pasteurisasi Susu dan Pengukuran Suhu 80 ℃ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Pendinginan Pendinginan dilakukan untuk menurunkan suhu pasca pasteurisasi secara cepat untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Proses pendinginan dilakukan hingga suhu turun mencapai 40 ℃. Suhu tersebut merupakan suhu paling optimum untuk media pertumbuhan S. thermophillus dan L. bulgaricus yang digunkan sebagai starter yoghurt pada penelitian ini. proses pendinginan dapat dilihat pada gambar 4.14 Gambar 4.14 Proses Pendinginan Suhu 40 ℃ 4. Inokulasi Inokulasi bertujuan untuk penanaman starter bakteri pada susu kambing yang telah didinginkan. Setelah susu mencapai 40 ℃ pada suhu pendinginan ruang, kultur starter ditambahkan kedalam susu dengan dosis yang telah ditentukan, yaitu jumlah bakteri yang ditambahkan sebesar 10 campuran kultur starter dari banyak susu yang digunakan pada tiap konsentrasinya atau sebanyak 100 ml kultur dari 1000 ml susu pada penelitian ini. Campuran kultur starter bakteri yang digunakan terdiri dari S. thermophillus dan L. bulgaricus. Hal ini juga dikatakan oleh Lusiastuti 1991 bahwa bakteri S. thermophilus dan L. bulgaricus yang sering dipergunakan sebagai starter yoghurt. Kultur starter yang digunakan yaitu plain yoghurt dengan merk dagang Biokul yang berbentuk cairan sangat kental dan padat seperti set yoghurt. Setelah dituangkan kemudian diaduk-aduk agar kultur bakteri dapat tercampur baik dengan susu menggunkan batang pengaduk. Proses penanaman dapat dilihat pada Gambar 4.15 Gambar 4.15 Proses Penanaman Kultur dan Proses Pengadukan Setelah dilakukan penanaman, susu yang telah tercampur kultur bakteri tersebut kemudian dipindahkan pada botol selai sebanyak 100 ml pada masing-masing perlakuan. Wadah yang berisi susu kambing kemudian ditutup dengan rapat dengan plastic wrap dan aluminium foil, hal ini bertujuan agar susu tidak dapat terkontaminasi oleh udara sekitar ruang, sehingga tidak merusak kerja bakteri starter yang ada pada susu. Proses penuangan dan penutupan dapat dilihat pada Gambar 4.16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Sebagai Pelembab Kulit Alami

94 452 97

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius, Roxb.) SEBAGAI OVISIDA Aedes aegypti (Linn.)

12 31 60

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI

2 6 10

Uji Aktivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) sebagai Antibakteri

8 59 7

PENGARUH PERENDAMAN PLAT RESIN AKRILIK DALAM LARUTAN EKSTRAK DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Pengaruh Perendaman Plat Resin Akrilik Dalam Larutan Ekstrak Daun Pandan (Pandanus Amaryllifolius Roxb.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida Albicans

0 2 15

PEMANFAATAN SUSU SAPI UNTUK PEMBUATAN KEJU TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius) TERHADAP Pemanfaatan Susu Sapi Untuk Pembuatan Keju Tradisional Dengan Penambahan Ekstrak Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius) Terhada

0 1 14

PEMANFAATAN SUSU SAPI UNTUK PEMBUATAN KEJU TRADISIONAL DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius) TERHADAP Pemanfaatan Susu Sapi Untuk Pembuatan Keju Tradisional Dengan Penambahan Ekstrak Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius) Terhada

1 1 17

KARAKTERISASI MINYAK ATSIRI DARI DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) DENGAN GC-MS.

0 0 6

Efek Infusa Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Sebagai Larvisida Nyamuk Aedes Aegypty.

1 3 25

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN MINYAK KELAPA KRENGSENG.

9 62 57