Teknik Pikiran dan Perasaan ID

Aku

2. Teknik Pikiran dan Perasaan ID

Keinginan dan Kebutuhan EGO Penyaluran SUPEREGO Peyeimbangkontrol normatif Tokoh ’aku’ yang merupakan sang perempuan malam pada akhirnya terbelenggu oleh sebuah realitas monoton dalam hidupnya, semua aktivitas berlalu begitu saja dalam benaknya hingga membuat dia merasa ingin menikmati hal-hal yang segar atau sedikit banyak mampu mengobati kebosanan tokoh dalam menjalani hidup penuh kenistaan. Di dalam kamar, tokoh ’aku’ melibatkan pikiran dan perasaan yang kuat bermain mempengaruhi rasa inginnya itu. Seperti terlihat dalam kutipan di bawah ini, ”aku juga ingin pergi ke Oleh karena besarn keinginan tokoh ’aku’ unt mencoba menikmati mala yang tentunya lain d malam biasa, maka memutuskan ke luar kam untuk menikmati rembul yang indah. Terlihat pa kutipan berikut, ”Aku keluar kamar”, ”Kupandang rembulan yang sedang terang, aku memang tidak usah pergi ke mana-mana untuk mengetahui apa yang terjadi di tempat lain.” Sebenarnya tokoh ’aku’ ingin sekali keluar kamar untuk mendengarkan dan merasakan suasana baru dengan irama musik yang indah, permainan lampu terang sudah tentu ”Tapi aku tidak ingin mengetahui semuanya, sudah cukup bagiku memastikan bahwa kedua manusia di kafe itu akan bertemu pandang. Aku tidak ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Bisa saja mereka bersikap seolah- olah memang sudah berjanji untuk saling bertemu di situ. Bisa juga tidak akan pernah terjadi apa-apa. Lelaki itu duduk sendiri dan perempuan itu juga masih tetap sendiri, saling memunggungi.” Peran superego pada kutipan teks di atas berhasil menengahi dorongan id atas prinsip kesenangan terhadap gejolak ego. Ego yang pada prinsipnya merupakan realitas tranformasi dari desakan id, menunjukkan adanya keseimbangan realitas, oleh karena itu dimensi 69 Universitas Sumatera Utara suatu tempat, supaya bisa duduk mendengarkan blues di sebuah tempat yang bersih dan terang. Tapi kutahu tempat seperti itu tidak ada. Semua kafe di kota ini lampunya remang-remang. Tidak ada sesuatu yang boleh terlihat sebagai kenyataan, semua orang membutuhkan mimpi, sama seperti membutuhkan nasi.” menggambarkan sesuatu yang tak remang-remang, lalu tidak lupa pula suasana yang benar-benar merepresentasikan kebaikan dan kebenaran bukan seperti suasana malam yang sering penuh hingar bingar kebusukan dan kezhaliman . superego berjalan sesuai semestinya. 70 Universitas Sumatera Utara

2. LW

Sukab Teknik Reaksi Tokoh ID Keinginan dan Kebutuhan EGO Penyaluran SUPEREGO Peyeimbangkontrol normatif Krisis moneter membuat Sukab kehilangan pekerjaannya. Sudah lima tahun ia tidak mempunyai pekerjaan. Keinginan dan kebutuhannya id untuk dapat menafkahi anak istrinya memaksanya untuk menjadi pemburu anjing. Semenjak di-PHK lima tahun yang lalu, dan menganggur lontang lantung tanpa punya pekerjaan, Sukab terpaksa menjadi pemburu anjing supaya bisa bertahan hidup. Sukab terpaksa menjadi pemburu anjing supaya bisa bertahan hidup. Sukab tak punya pilihan lain selain menjadi pemburu anjing dan menjualnya ke kedai- kedai yang memasak daging anjing untuk dimakan. Terkadang apabila sang pemilik kedai beerbaik hati, ia mengizinkan Sukab membawa pulang kepala anjing untuk dimasak dirumahnya . Dulu ia begitu miskin sehingga tidak mampu membeli potas, yang biasa diumpankan para pemburu anjing kepada anjing-anjing kurang pikir, sehingga membuat anjing-anjing itu menggelepar dengan mulut berbusa.” Ia sangat miskin sehingga tak mampu membeli potas yang biasa diumpankan para pemburu anjing untuk membuat anjing-anjing yang tertipu menggelepar tak berdaya. 71 Universitas Sumatera Utara

3. A

Avi 1. Teknik Pikiran dan Perasaan ID Keinginan dan Kebutuhan EGO Penyaluran SUPEREGO Peyeimbangkontrol normatif ’Avi’ yang merupakan seorang model mulai merasa dirinya semakin tua di usianya yang ke 30 tahun. Ia menyadari bahwa tak mungkin selamanya bisa menjadi seorang model. Walaupun ia merupakan model papan atas, tapi hal itu tidak membuat batinnya bahagia. Dia hanya perempuan biasa yang ingin mencintai pria yang benar-benar mencintainya apa adanya, bukan dari fisik dan kepopularitasan. Hal tersebut tergambar dalam kutipan berikut: ”Aku sudah mulai menua, kalau aku masih juga bertahan di Sebelum ia mengundurkan diri dari dunia yang telah membesarkan namanya itu, ia ingin dipotret untuk yang terakhir kali. Ia ingin merasakan kenikmatan dipotret sebelum benar-benar meninggalkannya. Maka ia berkata kepada photographer pilihannya untuk memotret dirinya agar dapat diabadikan dalam lembaran- lembaran foto. ”Karena itu, aku ingin dipotret olehmu untuk yang terakhir kalinya. Bawalah kameramu, bawalah satu rol film, potretlah aku, abadikan aku dalam foto-fotomu.” Pada jepretan terakhir dalam satu rol film, tiba-tiba ’Avi’ menghilang. Sang photographer pun kebingungan. Ternyata ’Avi’ telah masuk ke dalam 36 film tersebut. Photographer pun bingung karena ada 36 ’Avi’ yang memaksanya untuk mencuci film tersebut untuk mengeluarkannya. Ia tak mungkin mengeluarkan ke 36 ’Avi’, ia harus memilih satu diantara ke 36 foto tersebut yang benar-benar ’Avi’. akhirnya ia dapat memilih satu foto yang di dalamnya terdapat ’Avi’ yang asli. Tapi ketika ia ingin mencetaknya, ’Avi’ malah tak ingin dicetak karena ia sudah merasa nyaman berada dalam foto. Ia merasa dapat berada dalam dunianya selamanya tanpa harus 72 Universitas Sumatera Utara duniaku yang gemerlapan ini, artinya aku tidak tahu diri. Aku ingin mengundurkan diri sebagai model, lantas kawin, cari duit, dan berbahagia.” Hmm. Bahagia. meninggalkannya. Hal tersebut terdapat dalam kutipan sebagai berikut. Aku ingin tetap berada di dalam dunia mimpi ini, dunia tempat aku bisa berpose dengan abadi, tanpa diganggu oleh kenyataan sama sekali. Biarlah aku tetap disini, dunia mimpi yang indah dan abadi. Inilah satu-satunya kesempatanku, jangan kau cetak aku – aku tidak ingin kembali....” Lantas Avi kembali kepada posenya yang semula, menjadi gerak yang terhentikan selama-lamanya. 73 Universitas Sumatera Utara Avi

2. Teknik Percakapan ID