Waktu yang diperlukan untuk mengetahui hasil dari dilakukannya metode Pap’smear berkisar antara 4 hari sampai 2 minggu tergantung jarak tempat
dilakukannya pemeriksaan Pap’smear dan dari laboratorium pemeriksaan spesimen lendir mulut rahim. Untuk mengetahui apakah hasilnya positif atau negatif maka
diperlukan tenaga khusus laboratorium yang dapat membaca hasil mikroskop. Jadi selama rentan waktu itulah wanita pasangan usia subur mengalami kecemasan
terhadap hasil dari pemeriksaan Pap’smear Manuaba, 2009. 2.5 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemeriksaan
Pap’smear
Beberapa faktor yang memengaruhi masyarakat khususnya WUS dalam melakukan pemeriksaan Pap’smear yang dalam penelitian ini dianggap sebagai
perilaku sehat berdasarkan teori Anderson dalam Notoatmodjo 2010 tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dikenal dengan “Anderson’s Behavioral
model of Health Service Utilization”, yaitu dipengaruhi faktor predisposisi, pendukung dan faktor kebutuhan.
2.5.1 Faktor Predisposisi Predisposing Factors
Faktor predisposisi predisposing factors bahwa setiap individu memiliki kecenderungan yang berbeda untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan karena
adanya perbedaan–perbedaan karakteristik demografi, struktur sosial dan kepercayaan tentang kesehatan yang akan menolongnya menyembuhkan penyakit.
Karakteristik predisposing menggambarkan fakta bahwa setiap individu mempunyai kecenderungan menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda–beda yang
Universitas Sumatera Utara
digolongkan atas : a ciri demografi seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan dan jumlah keluarga, b struktur sosial, seperti tingkat pendidikan, pekerjaan dan
kesukuan dan c sikap dan keyakinan individu terhadap pelayanan kesehatan. Indikator ketiga faktor tersebut sangat luas sehingga dalam penelitian uraian secara
teoritis dibatasi pada faktor pengetahuan dan sikap sebagaimana permasalahan yang telah dijelaskan pada BAB 1
a. Pengetahuan Pengetahuan Knowledge adalah hasil tahu dari diri manusia yang sekedar
menjawab pertanyaan “ What”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya Notoatmodjo, 2010. Pengetahuan adalah suatu yang diketahui menurut
Poerwadarminta dalam Notoatmodjo 2010. Menurut Poejawijatna dalam Notoatmodjo 2010, menyebutkan pengetahuan akan membuat orang mampu
mengambil keputusan. Jadi, pengetahuan adalah suatu yang diketahui atau hasil tahu dari diri manusia dan mampu menjawab pertanyaan sehingga seorang mampu
mengambil keputusan. Macam-macam pengetahuan menurut Notoatmodjo 2003 adalah :
1 Pengetahuan umum adalah segala sesuatu yang diketahui oleh seseorang secara umum tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya dan
2 Pengetahuan khusus adalah segala sesuatu yang diketahui oleh seseorang secara khusus tentang suatu hal yang sedalam dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Notoatmodjo 2003 pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Cara mengidentifikasi
tingkat pengetahuan adalah sebagai berikut : 1 Mengenal recognition dan mengingat kembali recall diartikan sebagai
kemampuan mengingat kembali suatu yang pernah diketahui sehingga bisa memilih satu dari dua atau lebih jawaban.
2 Pemahaman comprehension merupakan suatu kemampuan untuk memahami tentang suatu obyek atau materi.
3 Penerapan aplication diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan secara benar mengenai suatu hal yang diketahui dalam situasi yang sebenarnya.
4 Analisis analysis diartikan sebagai kemampuan untuk menyebarkan materiobyek kedalam suatu struktur dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5 Sintesis syntesis diartikan sebagai kemampuan untuk menghubungkan bagian- bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis
adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi. 6 Evaluasi evaluation diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan penelitian
suatu obyekmateri. Tingkat pengetahuan ini dapat di nilai dari tingkat penguasaan individu atau seseorang terhadap suatu obyek atau materi.
Menurut Notoatmodjo 2003 menyebutkan ada 2 cara memperoleh pengetahuan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1 Cara tradisional atau non-ilmiah, terdiri dari a Cara coba-coba Trial and Error. Cara coba-coba ini dilakukan dengan
menggunakan kemungkinan tersebut tidak berhasil di coba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal di coba kemungkinan ketiga dan
seterusnya sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya cara ini disebut metode trial coba and error gagalsalah.
b Cara kekuasaan atau otoritas. Pada cara ini prinsipnya adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan orang yang mempunyai otoritas tanpa
terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan empiris atau penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima
pendapat tersebut menganggap bahwa apa yang dikemukakannya adalah sudah benar.
c Pengalaman pribadi. Pengalaman adalah guru yang baik demikianlah bunyi pepatah, ini mengandung maksud bahwa pengalaman ini seperti cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahun. Oleh sebab itu, pengetahuan pribadinya dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.
d Melalui jalan pikiran. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dalam memperoleh pengetahuan
manusia telah menggunakan jalan pikirannya. 2 Cara modern. Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih estimatis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian ilmiah atau popular disebut metode penelitian dan media massa sebagai sumber informasi
Universitas Sumatera Utara
dimana media alat mengirim pesan atau saluran pesan adalah alat atau saluran yang dipilih oleh sumber untuk menyampaikan pesan kepada sasaran. Salah satu
media massa adalah media massa yang meliputi: televisi, radio, koran, tabloid dan film. Media massa sebagai salah satu sumber informasi juga memengaruhi
pengetahuan karena dengan sumber informasi atau bacaan yang berguna bagi perluasan cakrawala pandang dan wawasan, dapat meningkatkan kemampuan
berpikir seseorang Notoatmodjo, 2003. b. Sikap
Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan senang atau
tidak senang, setuju atau tidak setuju, baik atau tidak baik, dan sebagainya. Pandangan-pandangan atau perasaan yang berupa pernyataan positif maupun negatif
terhadap input, proses, dan output Notoatmodjo, 2003. Menurut Allport dalam Notoatmodjo 2003 menjelaskan bahwa sikap itu
mempunyai tiga komponen pokok : 1 Kepercayaan atau keyakinan ide dan konsep terhadap suatu objek. 2 Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
3 Kecenderungan untuk bertindak tend to behave. Secara teoritis, sikap merupakan : 1 belajar melakukan : Proses asosiasi yang
memerlukan sikap pengukuran kembali. 2 teori keseimbangan, model keseimbangan dari rasa suka, kemungkinan 2 susunan struktur yang tidak seimbang cenderung
menjadi struktur yang seimbang melalui perubahan dalam satu unsur atau lebih, 3 teori ketidaksesuaian akan berubah demi mempertahankan konsistensi dengan
Universitas Sumatera Utara
perilaku nyatanya. 4 teori atribusi, orang bersikap dengan mempertimbangkan kognisi dan efeksi suatu konasi dan psikomotor didalam kesadaran mereka.
Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-tingkat berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut Notoatmodjo, 2003 :
1 Menerima receiving. Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang berikan objek
2 Merespon responding. Memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena
dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang
menerima ide tersebut. 3 Menghargai valving. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4 Bertanggung jawab responsible. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
telah dipilihnya dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.
2.5.2 Faktor Pendukung Enabling Factors