2.3.9 Kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi oral dalam waktu lama lebih dari 4 atau 5 tahun dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks 1,5-2,5 kali. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa kontrasepsi oral menyebabkan wanita sensitif terhadap HPV yang dapat meyebabkan adanya peradangan pada genitalia sehingga berisiko untuk
terjadi kanker serviks. Pil kontrasepsi oral diduga akan menyebabkan defisiensi folat yang mengurangi metabolisme mutagen sedangkan estrogen kemungkinan menjadi
salah satu kofaktor yang membuat replikasi DNA HPV Hidayat, 2001.
2.4 Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode Pap’smear
Pap’smear adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat perubahan-
perubahan yang terjadi pada sel Riano, 2006. Pap’smear sering juga disebut pap test dan dalam sitologi ginekologi Pap’smear adalah ilmu yang mempelajari sel-sel yang
lepas atau deskuamasi dari alat kandungan wanita, meliputi sel-sel yang lepas dari vagina, serviks, endoservik, dan endometrium Depkes RI, 2007.
Pap’smear berasal dari kata Papanicolaou, yaitu seorang ahli dokter Yunani bernama George N. Papanicolaou, yang merancang metode mewarnai pulasan sampel
sel-sel untuk diperiksa. Metode tes Pap’smear dirancang sekitar tahun 1943. Dasar pemeriksaan ini adalah mempelajari sel-sel yang terlepas dari selaput lendir leher
rahim. Pap’smear mudah dilakukan dan tidak menimbulkan rasa sakit Depkes RI, 2007.
Universitas Sumatera Utara
a. Klasifikasi Pemeriksaan Pap’smear
Menurut Price 2006 dan Depkes RI 2007 pemeriksaan cytologis dari smear sel-sel yang diambil dari serviks, untuk melihat perubahan-perubahan sel yang
mengindikasikan terjadinya inflamasi, displasia atau kanker. Klasifikasi pemeriksaan Pap’smear adalah :
a. Atypical Squamous Cell of Underterminet Significance ASC-US yaitu sel skuamosa atipikal yang tidak dapat ditentukan secara signifikan. Sel skuamosa
adalah datar, tipis yang membentuk permukaan serviks. b. Low-grade Squamous Intraephitelial Lesion LSIL, yaitu tingkat rendah berarti
perubahan dini dalam ukuran dan bentuk sel. Lesi mengacu pada daerah jaringan abnormal, intaepitel berarti sel abnormal hanya terdapat pada permukaan lapisan
sel-sel. c. High-grade Squamosa Intraepithelial HSIL berarti bahwa terdapat perubahan
yang jelas dalam ukuran dan bentuk abnormal sel-sel prakanker yang terlihat berbeda dengan sel-sel normal.
b. Manfaat Pap’smear
Menurut Depkes RI 2007 Pap’smear dilakukan untuk mendeteksi dini kanker serviks dan sebagai uji penapisan untuk mendeteksi perubahan neoplastik.
Pulasan yang abnormal dapat dilakukan biopsy untuk mendapatkan jaringan untuk pemeriksaan sitologi. Menurut, manfaat dari pemeriksaan Pap’smear adalah untuk
mendeteksi dini tentang adanya radang pada rahim dan tingkat radangnya, adanya kelainan degeneratif pada rahim, adatidaknya tanda-tanda keganasan kanker pada
Universitas Sumatera Utara
rahim seperti : a mengetahui penyebab radang, b untuk menyelidiki infeksi-infeksi tertentu dan penyakit yang disebarkan secara seksual, c untuk menentukan
penanganan dan pengobatan.
c. Bahan Pemeriksaan Sitologi Pap’smear