Adsorpsi Surfaktan Nonionik Alkil Poliglikosida Pada Antarmuka

T ega ng anan ta rm uk a mN m d maks 29 D a CWe 79 50 45 40 35 30 25 APG-K Model APG-G model APG-PS model APG-K APG-G APG-PS 20 15 10 5 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Konsentrasi APG bv Gambar 28 Tegangan antarmuka air-xilen pada berbagai konsentrasi APG dalam larutan.

4.3 Kinetika Emulsifikasi

Emulsifikasi biasanya berkenaan dengan dispersi satu cairan, seperti minyak di dalam cairan lain air yang tidak saling larut. Kinetika emulsifikasi adalah perubahan bentuk emulsi terhadap waktu. Kajian emulsifikasi ini merupakan suatu pengembangan produk APG yang dihasilkan. Emulsifikasi merupakan faktor penting dalam flotasi, ekstraksi solven, pengolahan air limbah, aplikasi pada farmasi, kosmetik, agrokimia, makanan, membran cair dan aplikasi lainnya Paul Moulik 2001. Hinze 1955 dalam Sis Chander 2004 telah melaporkan breakage globula yang terisolasi terutama ditentukan oleh rasio gaya-gaya eksternal dan internal yang bekerja pada suatu globula. Ada dua gaya eksternal utama: 1 fluktuasi tekanan turbulen dan 2 gaya viskos karena gradien kecepatan di sekeliling fase kontinyu. Gaya-gaya ini terutama karena tegangan antarmuka danatau gaya viskos internal. menurut Hinze 1955 suatu tetesan akan pecah bila rasio deformasi gaya internal melewati diameternya dan gaya karena tegangan antarmuka yang melebihi harga kritis. Berdasarkan model ini Pers. 29 disarankan. 0,6 N D a3 k 80 dimana d maks adalah diameter tetesan stabil maksimum dalam sel, D a adalah diameter impeller, C adalah konstanta antara 0,126 dan 0,15, dan We adalah bilangan Weber yang didefinisikan dengan Pers. 30: 2 We 30 dimana ρ adalah densiti fase kontinyu, N kecepatan pengadukan dan adalah tegangan antarmuka air-minyak. Polat et al. 1999 telah mengembangkan model emulsifikasi fenomenologi berdasarkan kajian Hinze 1955. Model yang didefinisikan dengan Pers. 31 memasukkan dua parameter empiris, ukuran globula rata-rata pada 1 menit dispersi dan laju breakage tanpa dimensi, dX t dt k tX t 1 t 31 dimana Xt, t, dan k’ masing-masing adalah ukuran globula rata-rata, gaya eksternal per satuan luas pada waktu t, dan konstanta kesebandingan. Dengan menganggap , , dan k’ konstan, konstanta tanpa dimensi baru k didefinisikan oleh Pers. 32: t k 32 Integrasi Pers. 31 menghasilkan ln[ X t ] lnC k lnt 33 dimana C adalah konstanta integrasi. Dengan mendefinisikan Xt=1 sebagai ukuran globula rata-rata pada dispersi 1 menit, konstanta C dapat ditentukan. Bila C ini dimasukkan ke dalam Pers. 33, didapatkan Pers. 34 ln[ X t] ln[ X t 1] k lnt 34 Menurut Pers. 34 plot ln[ X t] vs lnt akan menghasilkan garis lurus dengan intersep ln[ X t 1] dan slope k. Diam eterr at a- ra tagl o bul a,ln[ Xt] [m ] b k k 81 Emulsifikasi 2 APG dalam air-mineral oil dilakukan pada kecepatan pengadukan berbeda-beda dari 1500 rpm hingga 2500 rpm dan didapatkan data seperti pada Gambar 29. Absis dan ordinat merupakan harga-harga yang sudah dilogaritma naturalkan. Terlihat dari gambar tersebut ukuran globula berkurang dengan naiknya kecepatan pengadukan dan lamanya pencampuran, karena gaya eksternal pada globula bertambah dengan bertambahnya konsumsi energi di dalam tangki pencampuran. Hasil ini didukung oleh Sis Chander 2004. Parameter model ln[ X t 1] ukuran globula rata-rata pada 1 menit dispersi dan k konstanta laju breakage didapat dari Gambar 29 dan ditabelkan pada Tabel 17. Terlihat dari Tabel 17 ada penurunan ukuran globula rata-rata pada 1 menit dispersi sedangkan laju breakage berfluktuasi Lampiran 8. Tabel 17 Ragam parameter model ukuran globula rata-rata pada 1 menit dispersi dan laju breakage Kecepatan menit dispersi ln[ X t 1] m 1500 1,069 6,058 2000 0,273 2,812 2500 0,329 2,795 5.0 4.5 4.0 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 1 2 3 4 Lama pencampuran, lnt [menit] Gambar 29 Ragam ukuran globula rata-rata pada 2 APG dalam air-mineral oil. 82

4.4 Aplikasi Alkil Poligikosida pada Skin Lotion

4.4.1 Viskositas

Viskositas merupakan salah satu parameter penting dalam produk-produk emulsi khususnya skin lotion. Viskositas menunjukkan kekentalan suatu bahan yang diukur menggunakan viscometer. Faktor yang erat hubungannya dengan stabilitas emulsi adalah viskositas Suryani et al. 2000. Bahan-bahan yang dipengaruhi nilai viskositas awal adalah bahan-bahan pengemulsi emulsifier. Alkil poliglikosida APG merupakan salah satu emulsifier. Penggunaan asam stearat, setil alkohol, mineral oil, metil paraben, dan propil paraben menghasilkan formula skin lotion yang baik. Kekentalan produk cukup baik, skin lotion tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental. Nilai viskositas produk skin lotion yang disintesis dengan campuran surfaktan alkil poliglikosida APG adalah 2186,667 cP dimana nilainya sesuai dengan kisaran SNI 16-4399-1996 untuk produk yaitu 2000 50.000 cP.

4.4.2 Stabilitas Emulsi Skin Lotion

Stabilitas emulsi menunjukkan kestabilan suatu bahan dimana emulsi yang terdapat dalam bahan tidak mempunyai kecenderungan untuk bergabung dengan partikel lain dan membentuk lapisan yang terpisah Suryani et al. 2000. Stabilitas emulsi dapat dilihat setelah penyimpanan produk selama waktu simpannya shelf-life, namun cara ini membutuhkan waktu yang lama, sedangkan siklus pengembangan produk kosmetik relatif singkat. Sehingga digunakan pengujian stabilitas dipercepat untuk memperkirakan stabilitas jangka panjang. Uji stabilitas dipercepat gunanya adalah untuk memprediksi seberapa jauh produk akan tahan terhadap tekanan dan suhu ekstrem CTFA 2004. Pengujian stabilitas dipercepat dilakukan dengan cara memberikan tekanan tertentu pada produk misalnya dengan agitasi, sentrifugasi, atau teknik manipulasi suhu. Sentrifugasi pada putaran 3750 rpm dalam tabung sentrifugasi setinggi 10 cm selama 5 jam dapat dikatakan ekivalen dengan pengaruh gravitasi selama ±1 tahun Lachman et al. 1994. Hasil uji stabilitas emulsi dengan menggunakan