I. Teknik Pengelolahan Data
Setelah mengumpulkan data dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah mengadakan pengelolahan data Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam
penelitian ini sebagai berikut : 1.
Tahapan editing, merupakan tahapan dalam menentukan kembali datayang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin validitas nya serta dapat segera
diproses lebih lanjut. 2.
Tabulasi, yaitu memasukkan data kedalam tabel-tabel agar lebih mudah diinterprestasikan.
3. Koding, yaitu tahap pemberian kode-kode tertentu terhadap datajawaban
yang kitaperoleh dari responden. 4.
Tahapan interprestasi data, data-data yang telah dideskripsikan baik melalui narasimaupun tabel, selanjutnya diinterprestasikan sehingga dapat ditarik
kesimpulan sebagai hasil penelitian.
J. Teknik Penentuan Skor Jawaban
Dalam Penelitian ini peneliti memilih mengunakan Skala pengukuran Likert.Skala Likert dipergunakan untuk mengukur persepsi, pendapat, sikap, serta penilaian
seseorang terhadap fenomena sosial Sugiyono, 2012:23.Teknik ini berdasarkan pada data yang diperoleh darihasil penyebaran kuisioner serta dokumentasi yang
diinterprestasikan dankemudian ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian. Penskoran menggunakan penilaian sebagai berikut :
1. Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5
2. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4
3. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3
4. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2
5. Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1
K. Analisa Data
Seluruh data yang terkumpul, khususnya data dari variabel-variabel penelitian ini akandianalisa secara kuantitatif, yaitu memberikan skor atau nilai dengan kategori
yang sudah ditentukan sebelumnya. Dengan analisa data seperti ini, maka akan didapatkan data kuantitatif dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada responden.
Data ini kemudian diterapkan pada rumus statistik untuk uji hipotesis yang diajukan peneliti.
Untuk menentukan terbukti atau tidaknya hipotesis penelitian dengan dua variabel, akan digunakan rumus Tata Jenjang Spearman, yaitu untuk mencari
korelasi dimana kedua data yang dikorelasikan mempunyai gejala ordinal. Oleh karena sampel penelitian ini jumlahnya cukup besar lebih dari 30, dapat
dipastikan menemui jenjang-jenjang kembar, maka digunakan rumus ”Tata Jenjang Spearman” Siegel:1986, 250:
= +
d .
Dimana
2
=
3
12