Pembahasan Analisis Inferensial Prokrastinasi Akademik dengan Self-

97

4.5.2 Pembahasan Analisis Inferensial Prokrastinasi Akademik dengan Self-

Regulated Learning pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “ada hubungan negatif antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang” diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self-regulated learning mahasiswa maka semakin rendah prokrastinasi akademik mahasiswa dan semakin rendah self-regulated learning maka semakin tinggi prokrastinasi akademik mahasiswa. Peneliti berpendapat mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik disebabkan oleh kesalahan internal mahasiswa yang terjadi secara berulang. Mahasiswa memandang tugas akademik itu selalu berat dan membosankan, dan merasa cemas atau takut berlebihan sehingga timbul perasaan mudah menyerah. Hal ini sesuai dengan teori cognitive behavioral Ferrari dan Ollivete dalam Anggraeni dan Widyarini 2008: 8 bahwa prokrastinasi akademik terjadi karena keyakinan irasional yang disebabkan oleh aversiveness of the task and fear of failure. Seseorang memandang tugas sebagai sesuatu yang berat, tidak menyenangkan dan pelaku merasakan ketakutan berlebihan untuk gagal walaupun mahasiswa memiliki kemampuan yang dapat mendukung proses belajarnya. Salah satu kemampuan yang berasal dari dalam diri mahasiswa adalah self- regulated learning. Menurut Pintrich dan Zusho dalam Nicol dan Macfarlane- Dick 2006: 202 bahwa self-regulated learning merupakan proses konstruktif aktif ketika mahasiswa menetapkan tujuan belajarnya dan kemudian berusaha untuk 98 memantau, mengatur, dan mengontrol kognisi, motivasi, dan tingkah lakunya agar sesuai dengan tujuannya dan kondisi kontekstual dari lingkungannya. Indikator penyusun self-regulated learning yaitu goal setting and planning, organizing and transforming, environment structuring, keeping record and monitoring, rehearsing and memorizing, self-consequating, seeking social assistance, self-evaluating, dan metacognitive self-regulation. Indikator penyusun self-regulated learning memiliki hubungan negatif dengan prokrastinasi akademik. Hal ini sejalan dengan penelitian Pratama 2011: xiii yang meneliti tentang hubungan antara regulasi diri dalam belajar dan intensi mencontek pada siswa SMA swasta di Yogyakarta, diperoleh hasil korelasi sebesar -0,466 dengan nilai p = 0,000. Hasil ini berarti ada hubungan negatif antara regulasi diri dalam belajar dengan intensi mencontek pada siswa dan semakin memperkuat hasil penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang kategori sedang. Hal ini berarti meskipun mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang memiliki self-regulated learning yang tinggi tetapi juga masih melakukan prokrastinasi akademik, hal ini dikarenakan mahasiswa malas untuk mengulang dan mengingat materi perkuliahan rehearshing and memorizing Mahasiswa self-regulated learner akan berusaha untuk mempelajari ulang dan mengingat-ingat materi perkuliahan yang telah dia pelajari sebelumnya. Apabila ada tugas, pop quiz atau ujian lainnya maka mahasiswa sudah siap untuk mengerjakannya dan tidak perlu melakukan 99 prokrastinasi akademik seperti tidak hadir dalam perkuliahan dan tidak mengikuti ujian. Perekaman dan pemantauan kejadian hasil belajar keeping record and monitoring juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa self-regulated learner akan berusaha merekam dan memantau setiap kejadian dan hasil belajarnya, seperti membuat dan melengkapi catatan materi perkuliahan, membuat list untuk tugas akademik yang harus dikumpulkan oleh guru, dan mengumpulkan soal dan hasil ujian. Hal ini membuat mahasiswa selalu mengetahui apa yang akan dan telah ia lakukan sehingga mahasiswa menjadi lebih mawas diri dan dapat menghindari prokrastinasi akademik selama proses belajarnya. Prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh pengorganisasian dan pengubahan materi perkuliahan organizing and transforming. Mahasiswa self- regulated learner akan berusaha mengatur dan mengubah materi perkuliahan yang begitu banyak menjadi lebih sederhana. Hal ini bertujuan agar memudahkan dirinya dalam mempelajari setiap materi perkuliahan dan menghindari beban yang terlalu banyak yang dapat membuat mahasiswa melakukan prokastinasi akademik. Hal ini sesuai dengan peryataan Bruno dalam Rumiani 2006: 41 bahwa adanya kecenderungan individu yang memiliki beban kerja atau tugas yang terlalu banyak akan melakukan prokrastinasi. Prokrastinasi akademik juga dapat dipengaruhi oleh pencarian bantuan dari lingkungan sosial seeking social assistance. Mahasiswa self-regulated learner akan berusaha mencari bantuan yang sesuai dari lingkungan sosial untuk 100 mendukung proses belajarnya, seperti teman sebaya dan dosen. Mahasiswa mencari bantuan termasuk untuk mencari tahu cara menuntaskan tugas akademik yang harus dikerjakannya sehingga ia tidak perlu menunda-nunda dalam mengerjakan tugas yang dapat mengakibatkan terjadinya prokrastinasi akademik. Regulasi metakognisi atau penyesuaian dan perubahan strategi belajar metacognitive self-regulation juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa self-regulated learner akan berusaha menyesuaikan strategi belajarnya dengan jenis materi dan tugas yang harus dikerjakannya. Mahasiswa akan segera mengganti strategi belajarnya dengan strategi belajar yang baru ketika strategi yang diterapkannya sekarang sudah tidak mendukung dalam proses belajar termasuk cara menuntaskan tugasnya dengan segera, sehingga mahasiswa dapat terhindar dari prokrastinasi akademik. Pemberikan reward dan punishment pada diri sendiri self-consequating juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa self-regulated learner akan memberlakukan sistem reward dan punishment bagi dirinya dalam proses belajarnya. Mahasiswa akan memberikan reward pada diri sendirinya ketika ia berhasil menuntaskan tugas akademik dan akan memberikan punishment pada diri sendirinya ketika ia gagal dalam menuntaskan tugas akademiknya, termasuk ketika ia gagal karena melakukan prokrastinasi akademik. Pengaturan lingkungan belajar environment structuring juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa self-regulated learner akan berusaha mengatur lingkungan belajarnya senyaman mungkin agar proses belajarnya menjadi maksimal. Mahasiswa juga berusaha mengurangi seminimal 101 mungkin distraktor baik karena diri sendiri maupun dari luar yang dapat membuat dirinya melakukan prokrastinasi akademik seperti menjauhkan atau mematikan alat komunikasi dan chatting di jejaring sosial selama ia belajar. Penentukan tujuan belajar dan perencanaan goal setting and planning juga dapat menjadi pengaruh prokrastinasi akademik. Mahasiswa self-regulated learner akan berusaha mengatur waktu belajarnya dan menyediakan alokasi waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas akademiknya sebelum tenggang waktu tugas habis. Mahasiswa juga akan lebih selektif dalam mengerjakan tugas dengan membuat prioritas, misalkan berdasarkan batas waktu pengumpulan dan tingkat kesulitan tugas sehingga aktivitas yang akan ia lakukan lebih terarah pada tujuan belajar dan terhindar dari prokrastinasi akademik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima dilihat dari nilai koefisien korelasi negatif r = -0,652 dengan p = 0,000 yang berarti adanya hubungan berkebalikan, dimana hubungan yang terjadi adalah hubungan negatif. Walaupun demikian, hasil analisis deskriptif menunjukkan self- regulated learning dan prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang berada dalam kategori sedang. Hal ini dapat dijelaskan lewat adanya tingkat kecenderungan yang saling berkebalikan antara self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik. Self-regulated learning mahasiswa memiliki tingkat kecenderungan dari sedang menuju tinggi, sedangkan prokrastinasi akademik mahasiswa memiliki tingkat kecenderungan dari sedang menuju rendah. Hal inilah yang membuat hubungan self-regulated learning dengan prokrastinasi akademik menjadi berkorelasi negatif. 102 Hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi penelitian sebesar 0,426. Angka tersebut mengandung arti bahwa dalam penelitian ini, self-regulated learning memberikan sumbangan efektif sebesar 42,6 terhadap prokrastinasi akademik. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa tingkat konsistensi variabel prokrastinasi akademik sebesar 42,6 dapat diprediksi oleh variabel self- regulated learning, sedangkan sisanya sebesar 57,4 ditentukan oleh faktor- faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.

4.6 Keterbatasan

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Penghuni Asrama Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

5 106 108

Hubungan antara Self-efficacy dengan Self-regulated Learning pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

10 89 124

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MAHASISWA Hubungan Antara Self-Regulated Learning Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 17

Hubungan antara Self Efficacy dan Self Regulated Learning dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakulats Psikologi Universitas Surabaya - Ubaya Repository

0 0 1

Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Self Regulated Learning Pada Mahasiswa Penghuni Asrama Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

0 4 12

HUBUNGAN ANTARA SELF REGULATED LEARNING DENGAN PROKRASTINASI PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

0 0 125