Kesimpulan Optimasi fungsi ekologi ekonomi dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang berbasis ikan target

123 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Optimasi fungsi ekologi-ekonomi ekosistem terumbu karang di Pulau Hogow dan Pulau Putus-Putus berbasis ikan target berserta status keberlanjutan pengelolaannya telah dapat ditelaah. Hasil-hasil penelaahan yang diperoleh sesuai metode yang diterapkan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1 Penentuan wilayah pemijahan spawning ground, tempat pembesaran nursery ground dan tempat mencari makan feeding ground ikan target pada kawasan terumbu karang dapat dilakukan dengan mengetahui distribusi ukuran panjang ikan target berdasarkan pada ukuran pertama matang gonad length at first maturity. Ditetapkan wilayah terumbu karang Stasiun 3 Pulau Hogow sebagai lokasi pemijahan, Stasiun 1 dan 2 Pulau Putus-Putus sebagai lokasi pembesaran dan Stasiun 4, 5 dan 6 Pulau Putus-Putus sebagai lokasi mencari makan. Untuk daerah pemijahan Stasiun 3, secara temporal diketahui waktu pemijahan terjadi pada bulan Pebruari hingga April dan bulan September hingga Oktober. 2 Optimasi ekologi memperoleh tiga komponen bentik pemberi kontribusi terbesar pada kondisi ekologi terumbu karang yaitu karang batu x 1 , soft coral x 2 dan algae x 3 . model optimasi yang dihasilkan adalah : Pemijahan : y = -2,5E-15 + 0,56x 1 + 0,09x 2 - 0,03x 3 Pembesaran : y = -2E-16 + 0,45x 1 - 0,06x 2 - 0,42x 3 Mencari makan : y = -8,3E-16 + 0,18x 1 + 0,02x 2 + 0,22x 3 Untuk optimasi ekonomi, stok optimal sebesar 165,44 tontahun, produksi optimal sebesar 66,36 tontahun, upaya tangkap optimal sebesar 200,08 triptahun dan pandapatan optimal sebesar Rp.396.650.224,17 tahun. 3 Hubungan luasan tutupan karang hidup dan hasil produksi ikan target selama kurun waktu tahun 2002-2011 diperoleh optimal coral covered area sebesar 66,82 hektar pada tahun 2008, optimal production of target fish sebesar 61,07 ton pada tahun 2007, optimal revenues sebesar Rp. 370.050.000 pada tahun 2011 dan optimal effort sebesar 289 trip pada tahun 2011. 124 4 Keberhasilan pengelolaan berkelanjutan di kawasan terumbu karang Pulau Hogow dan Pulau Putus-Putus tidak bisa lepas dari peran yang besar dari pemerintah, maka dalam kebijakan yang dibuat perlu memadukan aspek- aspek ekologi, ekonomi, sosial, kelembagaan serta teknologi.

6.2 Saran