Jumlah Tanggungan Keluarga Status Kepemilikan Tempat Tinggal

40

6.2 WTP Masyarakat Terhadap Upaya Pengembalian Fungsi Tahura Pancoran Mas

Estimasi nilai willingness to pay dalam penelitian ini menggunakan metode payment card CVM dengan nilai bid yang ditawarkan adalah Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 15.000, dan Rp 20.000. Penentuan starting point nilai bid berdasarkan harga bibit pohon kikoneng yang ada di Tahura Pancoran Mas. Pasar hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil wawancara dengan 40 orang responden yang tinggal di sekitar kawasan Tahura Pancoran Mas, 27 orang 67,5 responden menyatakan kesediaannya untuk membayar, sedangkan 13 orang 32,5 sisanya menyatakan tidak bersedia membayar untuk upaya pengembalian fungsi Tahura Pancoran Mas. Tabel 9. Kesediaan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pasar Hipotesis yang Dibangun Kesediaan Berpartisipasi Jumlah orang Persentase Bersedia 27 67,5 Tidak Bersedia 13 32,5 Total 40 10 Adapun alasan masyarakat yang tidak bersedia berpartisipasi dalam upaya pengembalian fungsi Tahura Pancoran Mas dapat dilihat pada tabel 10. “ Keberadaan ruang terbuka hijau di tengah pemukiman yang da di perkotaan memiliki banyak manfaat, seperti penyerap karbon, daerah resapan air, dan sarana rekreasi. Kawasan Tahura Pancoran Mas merupakan salah satu area RTH yang berada di tengah pemukiman. Namun, kondisinya sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, untuk melestarikan kawasan Tahura Pancoran Mas dan agar Tahura Pancoran Mas dapat terus dimanfaatkan sebagai daerah resapan air dan penyedia jasa lingkungan lainnya, pengelola meminta masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian Tahura Pancoran Mas. ” 41 Tabel 10. Alasan Masyarakat Tidak Bersedia Berpartisipasi dalam Upaya Pengembalian Fungsi Tahura Pancoran Mas Alasan Ketidaksediaan Jumlah Responden Persentase Tidak mampu membayar 3 23,08 Tahura merupakan tanggung jawab pemerintah 10 76,92 Total 13 100,00 Analisis nilai WTP terhadap upaya pengembalian fungsi Tahura Pancoran Mas pada penelitian ini menggunakan CVM Contingent Valuation Method, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Membangun pasar hipotetik Responden diberikan informasi tentang fungsi Tahura Pancoran Mas sebagai daerah resapan air, ruang terbuka hijau, sarana rekreasi, dan sebagai sarana wisata pendidikan sehingga responden memiliki gambaran tentang pasar hipotetik yang dibangun dan mengetahui berapa besar jumlah yang bersedia dibayarkan. 2. Memperoleh nilai permintaan WTP Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara langsung menggunakan kuisioner dengan metode payment card, di mana responden dapat memilih langsung nilai WTP yang bersedia dibayarkan. Starting point WTP pada penelitian ini adalah Rp 5.000. Nilai tersebut didapatkan dari perkiraan harga penanaman 1 pohon kikoneng. 3. Menghitung dugaan nilai rataan WTP Dugaan nilai rataan WTP responden dihitung berdasarkan sebaran data WTP responden. Hasil sebaran data WTP responden dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Dugaan Nilai Rataan WTP Responden terhadap Upaya Pengembalian Fungsi Tahura Pancoran Mas WTP RpBulan Jumlah Responden Frekuensi Kumulatif Responden Mean WTP Rp 5000 5 27 925,93 10000 10 22 3703,70 15000 7 12 3888,89 20000 5 5 3703,70 Total 12222,22